15.

1.8K 198 12
                                    

Bel rumah v terus menerua berbunyi pada malam itu, semua keluarga jennie maupun v menoleh kearah pintu.

"biar aku yang membukanya." ucap suga.

Kedua belah pihak keluarga sedang membicarakan soal pertunangan v dengan jennie.

Krieetttt

"oppa, dimana v, apa v ada didalam, aku harus berbicara padanya." kata irene.

Suga panik, ia tak mungkin memberitahukan v bahwa irene ada didepan rumah, pasalnya seluruh keluarganya hari ini berkumpul termasuk keluarga jennie yang baru saja tiba.

"siapa yang datang? " teriak eomma v pada suga.

"embb,... Dia... Dia...... " akhrinya irene masuk ke dalam dan melihat seluruh pasang mata menatapnya. Jangan ditanya bagaimana reaksi v, ia benar-benar terkejut.

"aa,.... Tunggu... " v berdiri dari tempat duduknya dan berjalan melangkah kearah irene.

Suga menganga, v benar-benar berani melakukan tindakan itu.

Grebbb

Ia merangkul bahu irene, irene terkejut, dan ia mau tak mau mengikuti langkah v.

"siapa dia?" teriak jennie melihat v merangkul irene didepan semua keluarganya.

"v, kau menimbulkan masalah lagi." ucap suga sambil menutup pintu rumah.

"dia adalah kekasihku, dan aku akan menikah denganya karena aku mencintainya."

Aku mencintainya

Aku mencintainya

Aku mencintainya

Kata-kata itu terus menerus berdengung ditelinga irene. Jennie mengepalkan tanganya, ia merasa disakiti.

"katakan semua ini hanya lelucon."kata eomma v.

"apa yang kau bicarakan." teriak appa v.

"ohh, astaga, apa kalian ingin menipu kami." ucap eomma jennie.

Irene ingin melepaskan tangan v dari bahunya, tapi sia-sia saja karena v malah mengeratkan tanganya.

"apa yang kalian dengar adalah benar, aku tak peduli bahwa aku seorang pelajar, tapi aku tak bisa jika aku harus menikah dengan gadis yang tidak aku cintai." ucap v.

"kita batalkan pertunangan ini, kurasa kita tidak bisa lagi menjalin bisnis... Jennie kemasi barangmu dan pergi dari sini." ucap eomma v.

Jennie dengan air matanya ia pergi dan berlari menuju atas kamarnya, beberapa menit kemudian ia turun dengan kopernya.

"tunggu kita bisa bicarakan ini baik-baik... "kata eomma v.

Keluarga irene sudah kecewa, mereka memutuskan untuk pergi.

Plakkkkk

Tamparan keras mendarat mulus dipipi v. Ibunya memberikan tamparan yang keras.

Irene sampai tersentak.

"kehhh,... " v menyeringai.

"kau benar-benar keterlaluan, kau selalu membuat kami kecewa v. Kenapa kau selalu membangkang hah, bisa apa kau tanpa kami, bahkan kami menyekolahkanmu agar kau menjadi orang sukses untuk kedepanya karena kau satu-satunya penerus dalam keluarga ini." kata eomma v.

"bahkan kalian lebih mementingkan perusahaan daripada anak kalian sendiri, apa kalian tahu bagaimana perasaanku, apa kalian pernah memberikan kasih sayang yang semestinya diberikan oleh orangtua kepada anaknya" emosi v sudah memuncak.

"mulai sekarang, kau bukan bagian dari keluarga ini, tinggalkan rumah ini sekarang juga, bersama wanita pilihanmu ini, kami tak sudi menganggapmu sebagai anak."

"baik aku akan pergi, selamat tinggal." v menyeret irene keluar dari rumah, suga, ia tak tahu apa yang harus ia lalukan ia hanya melihat peristiwa pilu itu.

Irene melepaskan genggaman v dengan paksa.

"lepaskan!!!!!!! "

Plakkkkk

Irene menampar pipi v, setelah ia melepaskan genggaman tangan v.

"kau benar-benar keterlaluan, untuk apa kau melakukan semua ini." kata irene.

"karena aku tak ingin menikah dengan orang yang tidak aku cintai." kata v.

Keduanya hening, tak ada lagi pembicaraan.

Skip

"apa, dia sudah tidak lagi sekolah disini." ucap jimin.

"kita harus bertemu denganya, apa yang sebenarnya terjadi pada v hyung." kata jungkook.

"kau benar, setelah pulang sekolah nanti kita akan menemuinya." kata jimin.

.
.
.
"dimana sae ron?" tanya v saat berada didalam apartemenya.

"dia pergi bersama appanya."

"sekarang ini dia bisa bertemu kapanpun dengan appanya." kata v.

"dia sangat ingin bersama appanya dibanding denganku, pakailah ini,... Hanya ada ini dirumah." kata irene sambil menyodorkan pakaian kepada v.

"ini lebih dari cukup, aku akan menyuruh suga hyung membawakan pakaian untuku."

"apa itu berarti kau akan tinggal lama disini?" kata irene sekaligus menyindir v.

"apa kau keberatan." kata v.

"tentu saja. Aku harus memberimu makan dan tempat tidur." kata irene.

"haha, baiklah baiklah, aku akan bekerja dan membantumu." kata v.

"kehhh, kau bekerja,,,, lucu sekali,..... " kata irene.

"kau meragukanku, aku ini tampan, dan dimanapun pasti akan mudah mencari pekerjaan." kata v.

"narsis sekali..... "kata irene.

Keduanya tertawa bersama, biarlah malam ini menjadi awal kehidupan untuk v.

Young HusbanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang