4.

2.2K 205 5
                                    

Hari ini seperti biasanya v kembali ke sekolah setelah libur akhir pekan, para murid selalu menantikan kehadiranya.

"kau tampak tak bersemangat, apa terjadi sesuatu?" tanya jimin.

"aku dan hyung mengunjungi rumahmu kemarin, tapi suga hyung bilang kau tak ada, apa itu yang membuatmu seperti ini." kata jungkook.

"aniii,.." jawab v sambil memandang keluar jendela kelas.

Jungkook dan jimjn hanya saling menatap. Kemudian jungkook menepuk bahu jimin agar pergi meninggalkan v sendirian.

"aku ingat, kemarin hari kematian seolbi." kata jimin.

"pantas saja dia jadi seperti itu, ya sudah biarkan dia sendirian dulu, seperti biasa dia akan menjadi pendiam." kata jimin.

Jungkook dan jimin akhirnya pergi dari kelas, kelas mereka memang berbeda.

'kenapa tatapanya selalu muncul dalam fikiranku.' kata v dalam hati.

Malam harinya sae ron pergi untuk membeli beberapa barang dimarket terdekat. Dalam perjalanan pulang sae ron tiba-tiba saja menghentikan langkahnya.

Sae ron melihat ada keluarga kecil, lengkap dengan appa dan eommanya.

"kapan aku akan seperti itu, kapan appa dan eomma menemaniku bermain, sepertinya itu mustahil." kata sae ron.

Disisi lain, v jimin jungkook sedang dalam misi mengumpulkan observasi tugas sekolah, mereka memilih taman bermain didekat rumah jimin.

"menurutku, yang ini bagus." kata jungkook sambil menunjukan gambar yang ia ambil kepada v dan jimin.

"hmmm, ekspresi yang hangat, bagaimana menurutmu v?" tanya jimin.

V sedang fokus memotret seorang gadis yang berdiri dengan tatapan kosong dan kantong plastik ditanganya..

V meneliti dimana arah pandang gadis kecil tersebut, ternyata gadis kecil tersebut sedang mengamati keluarga yang terlihat bahagia.

Cekrekk

V mendapatkan gambar gadis kecil itu. Jimin mencoba mengambil kamera v dan kemudian melihatnya.

"wow, ini ekspresi yang terlihat sangat natural." kata jimin.

"hyung aku ingin lihat." saat jungkook dan jimin tengah asyik melihat hasip jepretan v, v melangkahkan kakinya menuju tempat anak kecil itu berdiri.

Tanpa disadari air mata sae ron turun dari pipinya, ia juga tak sadar kantong plastik yang ia pegang lepas dan membuat buah-buahan yang baru saja ia beli terjatuh.

V memungutinya, lalu berdiri disamping gadis kecil itu sambil memakan apel gadis kecil itu.

"kau jelek jika menangis" ucap v sambil memakan buah apel.

Sae ron tersentak mendengar ucapan seseorang disampingnya, ia menoleh dan melihat orang tersebut sedang memakan buahnya.

"ahjussi, kau memakan apelku." kata sae ron.

"ahjussi, yak, aku masih muda, kenapa kau memanggilku ahjussi." ucap v.

"terserah apa kata ahjussi, ahjussi telah memakan apelku, dan aku minta ganti rugi." kata sae ron.

V tersenyum mendengar perkataan sae ron. "kenapa kau menangis dimalam-malam begini?"

"itu bukan urusan ahjussi, kenapa ahjussi ingin tahu." kata sae ron.

"kau lupa, kita pernah bertemu, waktu kau hampir tertabrak, kau tak mengingatnya?" tanya v.

Sae ron terdiam, sejenak ia mengamati wajah v, dan benar, ia baru saja tersadar.

"kau gadis kecil pemberani, bagaimana jika ada orang yang menculikmu tengah malam begini." kata v.

Sae ron masih terdiam, v lalu memunguti apel-apel yang masih berserakan ditanah kemudian memasukanya kembali ke kantong.

"pulanglah, appa dan eommamu pasti sedang menunggumu" kata v.

Entah apa yang salah dengan ucapan v, sae ron menangis, v gelagapan..

"aigooo, kenapa kau malah menangis, yakk, diamlah." kata v

"huaaaaaaaaa,,,,,, ahjusssiii, aku merindukan appa, huaaaaaa." sae ron menangis sangat kencang.

Grebbb

Sae ron merasakan pelukan hangat dari seorang pria. Dalam hati ia berfikir apakah ini rasanya pelukan seorang ayah.

Sae ron masih sesenggukan, v mencoba menenangkanya dengan menggendong sae ron.

"diamlah, kau akan semakin jelek jika menangis." kata v.

"appa, aku ingin appa pergi bermain denganku, eomma melarangku bertemu appa, eomma takut jika aku akan meninggalkan eomma dan ikut appa." kata sae ron.

V mencoba memahami kata-kata gadis kecil tersebut.

'jadi, dia tadi iri dengan keluarga tadi, pantas saja, apakah appa dan eommanya bercerai?" batin v.

"astaga, v ada apa ini, siapa dia?" tanya jimin.

"hyung siapa gadis kecil ini, kenapa hyung menggendongnya?" tanya jungkook.

"sssttttttttt, diamlah, sepertinya ia tertidur." kata v.

Jimin mencoba melihat gadis kecil tersebut, dan benar saja, gadis itu tertidur digendongan v.

"bagaimana cara kita memulangkanya, aku yakin eommanya pasti mencarinya" kata jimin.

Irene mondar-mandir tak karuan didepan pintu rumahnya.

"seharusnya aku mengikat bocah itu, membuat khawatir saja, sae ron dimana kau sekarang, eomma sangat kawatir padamu." kata irene.

Kemudian irene mengambil jaket tebalnya karena udara sedang dingin.

Dalam perjalanan irene mencari sae ron, sae ron meminta izin untuk pergu membeli apel kesukaanya dimarket dekat rumah, tapi sampai sekarang ia malah belum kembali.

"sae ron.... " irene melihat sae ron dalam gendongan seorang laki-laki dan dikawal 2 orang laki-laki

Pikiran irene sae ron akan diculik dan dijual organ dalamnya. Dengan cepat irene menghampiri ketiga pemuda tersebut yang sedang menggendong putrinya.

"lepaskan dia, hah, hah, hah,..." dengan nafas terengah irene menghadang v saat v ingin menuju mobilnya.

"ooo, kau wanita yang menangisi makam itu?" kata v.

"kauuu...... "

Jungkook dan jimin saling berpandangan.

"berikan dia padaku." kata irene.

V menolak, ia menjauhkan sae ron dari irene.

"anii, kenapa kau ingin aku menberikan gadis ini padamu." kata irene.

"karena dia...... "

'aku tak mungkin mengatakan kalau ia putriku kepada mereka, lalu aku harus bagaimana.' batin irene.

"pokoknya berikan,  dia bagian dari diriku, cepat, kalau kau tak memberikanya aku akan berteriak kau penculik anak dibawah umur"

"ahhh, hyung cepat berikan pada wanita ini, aku semakin takut oleh ancamanya." ucap jungkook.

"bagaimana kalau dia penipu, kalian tahu dia wanita gila, siapa tahu dia hanya mengaku-ngaku sebagai keluarganya." kata v.

"aku tak akan memberikanya padamu.. " v mengkode jimin dan jungkook agar pergi menyiapkan mobil.

Jimin dan jungkook mengangguk...

V dan irene masih berdebat, sedangkan jimin sudah menyiapkan mobilnya, seketika v pergi meninggalkan irene.

"yakkkkk, brengsekkk, kembalikan dia.... "teriak irene sambil mengejar mobil v.

Didalam mobil, v bernafas lega... "huffttttttt, dia sangat berbahaya." kata v.

V lalu menaruh gadis kecil itu disampingnya.

Jimin dan jungkook hanya mengendikan bahu dengan perlakuan v pada gadis kecil tersebut.

Young HusbanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang