8.

1.7K 195 10
                                    

"seolbiii ah........ "

V terbangun dari tidurnya dengan nafas terengah-engah. V kemudian mengambil air minum dan meminumnya dengan cepat.

"kau belum tidur?"

V menoleh kearah sumber suara tersebut. Ia melihat irene berjalan mendekat kearahnya.

"apa yang kau lakukan tengah malam begini?" tanya irene.

Irene berusaha melihat wajah v, ia menyipitkan matanya dan melihat v mengeluarkan air matanya, dengan wajah yang penuh dengan keringat.

Setelah hujan mengguyur semalaman,  kini berganti hawa dingin yang merasuk kedalam tulang.

Pukul 02.00 irene dan v masih terjaga, bahkan mereka tak tidur sama sekali.

Mereka berdua duduk berhadapan dimeja makan, irene terus menatap v yang sedang memainkan gelas kosong ditanganya.

"sebaiknya aku pergi,.."

V membuka mulutnya untuk memecah keheningan malam menjelang pagi itu.

"sebentar lagi pagi, apa kau tidak ingin kembali pagi?"

"kau ingin aku lebih lama disini?" kata v sambil menyeringai.

Bukan, bukan ini maksut irene, semburat merah kecil tampak terlihat samar dikedua pipi irene.

"tidak, bukan itu maksutku,.... Ah sudahlahh,.. Jika kau ingin pergi sekarang, pergilah." kata irene.

"aku sudah menghubungi hyungku, aku pergi."

V bangkit dari tempat duduknya, lalu ia keluar dari apartemen irene. Setelah kepergian v, irene menatap gelas kosong yang sedari tadi v genggam.

"kau tahu, takdir mempermainkan kita." kata irene sambil menyeringai.
.
.
.
Didalam mobil, suga tak henti-hentinya mengomel, ia baru saja kembali, dan v menyuruhnya untuk memjemputnya dini hari.

"apa kau sedang bercinta dengan wanita?" tanya suga.

"hyung, singkirkan pikiran kotormu itu, lajukan mobilnya cepat." kata v.

Suga akhirnya diam, ia menuruti perkataan v.

'seolbi, kenapa kau muncul lagi, apa kau ingin mengatakan sesuatu padaku' batin v.

Skip

"L, eomma akan pergi ke paris untuk beberapa waktu,.."

"kapan eomma akan pergi?"

"minggu ini, bukankah libur mu juga sudah selesai."

"infinite akan mengadakan fansighn didubai lusa., L mungkin tidak Bis mengantarkan eomma."

"kau tak perlu kawatir, eomma masih sanggup, haha, ayo makanlah yang banyak, aku khawatir pada kondisimu saat ini."

'aku harus menepati janjiku, tunggu appamu ini nak, kim sae ron.' batin L.
.
.
.
Pagi harinya irene memandang baju seragam milik v yang akan ia jemur. Saat itu sae ron mencari irene karena ingin meminta uang saku.

"eomma, seragam siapa itu?" suara sae ron membuat irene tersadar dari lamunanya.

"ooo,, aku sepertinya mengenal seragam ini."

Sae ron mendekat kearah irene dan mengamati seragam tersebut.

"bukankah ini seperti punya paman v?"

Irene dengan cepat menjemur pakaian tersebut.

"eomma ayo jawablah, apa seragam ini milik paman v, jika benar,... Apa semalam eomma bertemu dengan paman v?" tanya sae ron yang sangat antusias.

Akhirnya mau tak mau irene menjelaskanya pada sae ron....

"eomma curang, kenapa eomma tak membangunkanku, eomma jahat, apa eomma menyukai paman v?"

Pertanyaan sae ron sukses membuat irene terkejut.

"menyingkirlah sebelum aku menangkapmu." kata irene.

Sae ron langsung pergi meninggalkan irene. Sae ron keluar dari rumah dan berjalan menuju market untuk membeli sereal.

Tiba-tiba mobil berhenti tepat disamping sae ron, kaca mobil tersebut perlahan terbuka.

"hah,....... Ommmoo........ Apppaaaaaaa?" teriak sae ron.

L tersenyum melihat putrinta yang terkejut dengan kedatanganya.

"masuklah, appa ingin mengajakmu bermain."

Sae ron masuk kedalam mobil L, lalu L melajukan mobilnya dengan sedang.

Skip

"tak ada salahnya jika kita membawanya ke dokter." ucap jimin.

"kalaupun dia mau, semalam sudah kubawa ke rumah sakit." kata suga.

"apa yang membuatnya seperti ini." kata jungkook.

V jatuh sakit, ia tidak masuk sekolah hari ini, gara-gara hujan kemarin v menderita flu dan demam.

Sepulang sekolah jimin dan jungkook mengunjungi rumah v.

"irene ah..... "

V mulai mengigau,, jimin suga jungkook menatap kearah v.

"bukankah dia wanita yang sering dianggap gila oleh v." kata jimin.

"hyung, kau benar, dia irene nuna." kata jungkook.

"kenapa dia terus memanggil namanya." kata suga.

Jimin dan jungkook mengendikan bahu mereka, mereka juga tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi dengan v.

Young HusbanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang