Episode 11

8 3 0
                                    

Sepulang dari rumah sakit, Han Chae Rin mengajak Park Jung Wo ke rumahnya. Tak membutuhkan waktu lama untuk tiba di rumahnya, hanya sekitar 30 menit saja dari rumah sakit.

Rumah tersebut tidak terlihat mewah, hanya rumah seder­hana seperti kebanyakan rumah kalangan menengah. Meski be­gitu, Han Chae Rin merasa sangat nyaman, karena begitu ban­yak kenangan indah bersama keluarganya di sana.

"Duduklah, Jung Wo-ya." Han Chae Rin mempersilakan duduk Park Jung Wo, di salah satu kursi ruang tamu.

"Gomawo, Dokter Han." Park Jung Wo pun duduk dengan nyaman.

"Kamu tunggulah di sini sebentar, Jung Wo-ya, aku akan mengambilkan minuman dulu untukmu."

Park Jung Wo hanya mengangguk.

Menuggu Dokter Han, Park Jung Wo melihat-lihat berbagai macam foto yang ada di ruang tamu itu. Ada beberapa foto, di antaranya foto Dokter Han Chae Rin saat masih kecil bersama kedua orang tuanya, dan foto Dokter Han saat wisuda kuliahn­ya. Perhatiannya teralihkan dengan Dokter Han yang telah kem­bali dengan membawa teh hangat untuk mereka berdua.

"Tidak perlu repot-repot seperti ini, Dokter Han," ucap Park Jung Wo seraya mengambil salah satu gelasnya, lalu meletakkan di meja yang ada di hadapannya.

"Kamu tidak merepotkanku, Jung Wo-ya," sahut Dokter Han setelah meletakkan gelas untuknya sendiri, di atas meja.

"Silahkan diminum, Jung Wo-ya, teh hangatnya."

Park Jung Wo mengangguk, dan meminumnya. Han Chae Rin pun meminum teh buatannya sendiri.

"Dokter Han, apa itu fotomu saat kau kecil?" tanya Park Jung Wo dengan melihat ke arah foto itu.

"Ah, ne, benar itu fotoku saat aku masih kecil. Apa kamu tadi sudah melihatnya Jung Wo-ya?"

"Ya, aku tadi sudah melihatnya. Dan kau memang sudah ter­lihat cantik sejak masih kecil, Dokter Han."

"Gomawo Jung Wo-ya." Han Chae Rin tersenyum sanjung.

"Oh ya, ngomong-ngomong, apa kau tinggal sendirian di ru­mah ini, Dokter Han?" tanya Park Jung Wo karena tidak melihat orang lain selain Dokter Han di rumah ini.

"Sebenarnya aku tidak tinggal sendiri di rumah ini, Jung Wo-ya. Dulu aku tinggal bersama kedua orang tuaku dan juga adikku di rumah ini. Tapi kedua orang tuaku mengalami kecelakaan lalu lintas saat aku masih duduk di bangku SMA.

"Lalu kurang lebih dua tahun yang lalu, aku kembali kehil­angan orang yang aku cintai yaitu adikku, yang tanpa sepenge­tahuanku telah mengidap penyakit mematikan. Penyakit yang akhirnya merenggut nyawanya."

Park Jung Wo terkatup mendengarnya.

"Sakit apa, kalau boleh tahu?" tanyanya pelan takut melukai perasaan Dokter Han.

"Kanker otak stadium akhir," Han Chae Rin menjawabnya dengan tersenyum pahit. Kepalanya kemudian tertunduk, men­ahan air matanya yang siap menetes.

Park Jung Wo terdiam, tak tahu harus berucap apa. Tidak pernah menyangka Dokter Han telah banyak kehilangan orang-orang yang sangat ia cintai.

"Mianhae, Dokter Han." Hanya itu yang bisa ia ucapkan.

"Ah, Gwaenchana, Jung Wo-ya," sergah Han Chae Rin gusar, dan memaksakan tersenyum. "Baiklah, sekarang akan kuka­takan kenapa selama ini aku perhatian padamu Jung Wo-ya.

"Aku perhatian padamu, karena kamu mengingatkanku den­gan orang yang sangat aku sayangi."

"Kau juga kehilangan kekasihmu, Dokter Han?" tanya Park Jung Wo.

Memories In LoveWhere stories live. Discover now