Episode 14

6 2 0
                                    

Musim semi nan indah masih menemani negara penghasil gin­seng ini. Bunga berwarna warni akan banyak dijumpai di sepan­jang jalan Kota Seoul. Itu juga yang dirasakan Park Jung Wo sepulang kuliah. Dia melihat begitu banyak bunga bermekaran berbagai warna di sepanjang jalan menuju apartementnya. Ia tersenyum bahagia melihatnya.

"Chae Won-ya, apa kamu lihat, aku sekarang bisa tersenyum bahagia?" gumam Park Jung Wo. "Aku harap kamu melihatnya, Chae Won-ya."

Saat bus yang ditumpangi Park Jung Wo akan melewati Sam­sung Hospital, entah mengapa tiba-tiba ia meminta turun di de­pan rumah sakit.

"Kenapa aku malah berhenti di sini? Apa hatiku menyuruhku untuk bertemu dengan Dokter Han?" tanya Park Jung Wo pada dirinya sendiri. "Tapi, tidak ada salahnya, kalau aku bertemu dengannya, karena sudah lama juga aku tidak bertemu dengan­ya." Ia pun segera melangkahkan kaki menuju rumah sakit.

Setelah berada di sana, Park Jung Wo langsung mencari Dok­ter Han. Tak membutuhkan waktu lama hingga ia melihat sosok Dokter Han. Tapi ia justru ragu, apakah ia akan menemuinya atau tidak?

'Apa aku harus bertemu dengan Dokter Han? Tapi untuk apa aku menemuinya? Bukankah sudah sangat jelas kalau dia hanya menganggapku sebagai adiknya, tidak lebih. Itu tidak akan berubah sampai kapanpun juga, walau berusaha untuk mengu­bahnya.'

Urung dengan niatnya, iapun membalikkan badan dan siap keluar menuju pintu luar. Namun baru beberapa langkah, ia mendengar namanya dipanggil.

"Jung Wo-ya?" Suara Dokter Han memanggilnya.

Sesaat Park Jung Wo ingin membalikkan badan, tapi ia kem­bali urung. Ia tak ingin Dokter Han mengira dirinya mencari Dok­ter Han

"Jung Wo-ya?" Suara itu memanggil kembali.

Hingga Park Jung Wo merasakkan tubuhnya diputar dari be­lakang.

"Annyeong, Dokter Han," sapa Park Jung Wo langsung den­gan senyum menyeringai.

"Annyeong, Jung Wo-ya. Wae, kamu tidak membalikkan badanmu ketika aku memanggilmu Jung Wo-ya?" tanya Dokter Han

"Aku... aku... tidak mendengar suaramu memanggilku, Dok­ter Han," kilah Park Jung Wo berbohong.

'Jung Wo-ya, kenapa kamu berbohong padaku, karena aku yakin sekali kalau kamu mendengar aku memanggilmu tadi, ba­tin Han Chae Rin terheran.

"Ah, begitu ternyata, baiklah. Ngomong-ngomong, kenapa kamu ke sini, Jung Wo-ya?" Han Chae Rin memilih untuk tidak membahasnya.

Park Jung Wo tidak menjawab, hanya menatap Dokter Han.

Han Chae Rin mencoba mengelak dari tatapan itu. Mata Park Jung Wo seakan telah menjawab pertanyaanya.

"Aku ke sini karena aku merindukanmu, Dokter Han." Akhirn­ya terdengar juga jawaban itu.

Aku juga sebenarnya rindu padamu, Jung Wo-ya, Han Chae Rin membatin lirih. Rindu kepada seseorang yang dicintai.

"Aku merindukanmu bukan seperti seorang pria kepada wanita yang dicintainya, Dokter Han, tapi lebih ke rindu seorang adik kepada kakaknya," lanjut Park Jung Wo..

Han Chae Rin tercekat kecewa. Kini Park Jung Wo telah meli­hat dirinya sebagai seorang kakak? Setelah dirinya melihat Park Jung Wo tidak lagi sebagai seorang adik.

"Ah, begitu," Han Chae Rin menyahut pahit. "Aku juga mer­indukanmu, Jung Wo-ya."

Park Jung Wo mengangguk senang.

Memories In LoveWhere stories live. Discover now