Bab 26

30.1K 1.8K 117
                                    

It was immature love, bound to die on its own

So why did i bet my everything on it?

Why was i so stupid to bet all of me?

******

Dana duduk menunggu. Dengan sabar ia menanti seorang pria yang akan diajak untuk bekerjasama. Bukan karena hal bisnis. Tetapi, untuk hal yang lebih penting. Menghacurkan Dimas sampai ke dasar.

"Maaf, menunggu lama. Tadi rapatnya sedikit makan waktu."

Suara berat seseorang membuyarkan lamunan Dana. Ia tidak sadar bahwa pria yang ditunggunya dari tadi telah datang.

"Ah, tenang aja kok. Gue juga belum lama datang."

"Duduk, Dan. Oh iya, mau minum apa? Biar gue minta bikinin OB," tawar Theo dengan sopan.

"Gak usah repot, lah. Gue disini cuma sebentar aja." tolaknya ramah.  Membuat Theo kembali duduk dihadapan Dana dengan raut wajah berubah serius.

"Sebenarnya ada masalah apa? Gue yakin pasti ada sesuatu penting yang mau lo bicarain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sebenarnya ada masalah apa? Gue yakin pasti ada sesuatu penting yang mau lo bicarain."

"Selalu to the point seperti biasa. Ini satu alasan gue suka kerjasama dengan lo."

"Halah klise. Paling emang karena kebetulan yang lo butuhin itu adalah hal yang berhubungan sama gue. Benar kan?"

"Hahaha. Motif gue langsung ketebak."

"Kita udah kenal lama, Dan. Apa sih yang mau lo bohongin sama gue. Emang ada masalah apa lagi?"

Kali ini Dana yang berubah serius. Tatap matanya tajam melihat Theo.

"Gue butuh andil lo untuk menghancurkan reputasi seseorang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue butuh andil lo untuk menghancurkan reputasi seseorang."

"Hah? Maksudnya?"

"Perusahaan tambang Haryawan. Gue denger salah satu pesaing beratnya itu perusahaan tambang punya keluarga Pangestu kan?"

"Iya, trus?"

"Gue mau lo mainin harga untuk ngejatuhin saham mereka."

"Wah, gila lo! Ngak! Ngak, bisa! Ini namanya main kotor, Dan. Lagian ada masalah apa juga lo sama keluarga Pangestu? Perasaan lo juga gak punya hubungan bisnis sama mereka."

[END] Behind The MomentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang