Bab 53

17.5K 1.2K 24
                                    

Kamis, 22:37 PM

Matanya masih terasa berat, namun wanita itu tetap berusaha untuk menggerakkan. Dengan seluruh tenaga yang ada, Bunga mencoba untuk bangun dari tidur.

"Jam berapa sekarang?" tanyanya serak.

"Bunga... Kamu bangun?"

Mendengar jawaban berat seseorang, membuat Bunga cukup terkejut. Segera, ia berusaha menyandarkan tubuhnya pada kepala ranjang, kemudian dengan cepat wanita itu mengerjapkan mata.

"Dimas? Kamukah itu?"

"Hmm... Apa kamu baik-baik saja?"

"Aku? Baik-baik saja? Memang apa yang terjadi denganku?"

Merasa linglung, Bunga malah balik bertanya pada suaminya. Jika boleh jujur, sebenarnya ia pun tidak paham dengan situasi yang sedang terjadi sekarang ini.

"Tadi kamu berendam terlalu lama. Sampai-sampai tidak sadarkan diri," jelas Dimas. Satu tangan pria itu bahkan sudah terulur. Menepuk-nepuk lembut punggung tangan Bunga.

"Tidak sadarkan diri..."

Bunga bergumam. Mencoba mengingat kejadian yang ia alami sebelumnya dan berhasil. Semua keping memori yang sempat wanita itu lupakan, kini kembali terputar jelas dalam benaknya.

Mulai dari berbagai pesan ancaman. Perasaannya yang ingin melarikan diri. Hingga sampai dimana ia berusaha tenggelam. Menghilang dari dunia untuk sesaat. Dan setelah itu Bunga tidak lagi ingat akan kejadian yang menimpanya.

"Ah, maaf. Aku benar-benar ti-"

"Sst... Sudahlah. Lupakan semua kejadian hari ini. Anggap saja tidak ada apapun."

"Bagaimana bisa aku melupakannya. Aku bah-"

"Kumohon. Lupakanlah."

Kali ini Dimas memohon. Telah membenamkan wajah pada kedua telapak Bunga. Membuat wanita itu makin merasa bingung.

"Kamu aneh. Apa terjadi sesuatu selama aku tidur?"

"Tidak. Aku hanya merasa bahagia."

"Apa?"

Dimas melepaskan pegangan. Kembali menatap Bunga dengan amat tulus.

"Aku bahagia karena menjadi suamimu."

"Dimas... Aku tidak mengerti."

"Kamu tidak perlu mengerti. Cukup berada di sisiku saja. Jadi, tetaplah menjadi Bunga yang seperti ini. Bunga yang hanya mencintaiku seorang."

"..."

Wanita itu terdiam. Netra hitamnya bergetar karena kalimat Dimas.

Cinta... Sebenarnya apa maksud Dimas dengan perkatannya itu.

Dalam gelap, pasangan suami istri tersebut saling menatap satu sama lain. Berusaha untuk memahami, dengan segala pikiran yang berbeda.

*****

Jumat, 07:31 AM

"Kamu tidak bekerja?"

"Tidak. Tidak. Aku tetap bekerja, namun dari rumah."

"Kenapa?"

"Karena aku masih merasa khawatir dengan dirimu," dusta Dimas.

Ya. Dimas memang merasa khawatir dengan istrinya itu, namun yang menjadi alasan utama bagi dirinya untuk tetap tinggal adalah karena ia merasa takut.

[END] Behind The MomentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang