13

772 95 23
                                    

"Neng".

" Neng"

"Neng"

"Neng"

Hyunsoo memutar bola matanya kesal, di ganggu pas makan itu rasanya gak enak banget.

Apalagi diganggu sama manusia yang gabutnya tingkat dewa macem jaeyoung.

"Ne-"

"APA!!!! "

"Neng Neng Nong Neng ~"

"Tayik"
"Udah jangan ganggu gua".

" Siapa yang ganggu kamu"
"Aku cuma numpang duduk hehe"

"Serah". Hyunsoo kembali melanjutkan makannya.
Tanpa berniat memandang kearah manusia yang sekarang tengah mencomot sambal bakso yang ada didepannya itu.

" Ena gak". Tanya jaeyoung

"Ya ena".

" Kalau aku tambahin sambel ena gak? ". Tanya jaeyoung lagi.

" Gak tau".
"Ngapain sih lu kayak orang gabut aja". Hyunsoo menghela nafasnya, berusaha untuk tetap sabar menghadapi makhluk disampingnya ini.

" Kalau kamu sok cuek sama aku, ya gini aku nya"
"Gabut terus"
"Karena gak ada pendampingnya".

" bOdO"

"Enenggggggggg!!!

~~~~

Minseok cuma bisa natap lurus ke papan tulis sekolahnya, pandangannya kosong.

Dan beberapa kali terdengar dia menghela napasnya.

Hyojin yang duduk menemani nya itu juga bingung, udah negur minseok nya beberapa kali, itu dedek masih aja diem kayak patung.

"Dek! ". Sapa hyojin untuk yang keberapa kali nya.

Dan akhirnya minseok terkejut, menolehkan kepalanya kearah hyojin.

" Iya ka? ".

" Kamu kenapa? ". Hyojin mengecek suhu badan minseok dengan menrmpelkan telapak tangannya dikening si imut itu.
" Gak panas kok".

Kembali diam, hanya terdengar helaan nafas dari minseok.
Kelas sepi, yang lain pada gak tau kemana, biasa lah kalau cacing dikasih nyawa kerjaannya menggeliat tak tau arah gitu.

"Kak, minseok sedih". Minseok mengeluarkan suaranya yang terdengar serak.
Air matanya berlinang, membuat hyojin langsung panik.

Hyojin menarik kepala minseok agar bersandar didada nya.
Dia menepuk bahu pria itu.
" Sedih kenapa? Mau cerita? ".

Tak ada balasan yang hyojin dengar cuma isakkan kecil yang keluar dari mulut minseok.

" Kalau kamu gak mau cerita gapapa kok". Hyojin tersenyum, mengusap rambut minseok dengan gemas.

"Kak taewoon mutusin minseok".

~~~

" Ehehehehe kok ada chan hehe? ". Byeongkwan tertawa kikuk, melirik kearah Junhee yang disampingnya berdiri chan dengan muka yang ditekuk.

Byeongkwan selanjutnya memandang khawatir donghun yang daritadi cuma diem doang.

" Chan kan anggota kita juga, lagian kasian, si adek dirumah gak ada orang, ayah sama bundanya lagi pergi, gua gak tega ninggalin dia sama si tiang playboy cap kaki tiga itu". Junhee senyum lebar mengusap rambut chan dengan sayangnya.

Iya Junhee ini sepupunya chan.

"Emang kenapa sih? Eh hun kaku amat lu". Junhee menepuk bahu donghun membuat pria itu tersenyum tipis sebagai balasannya.

" Ey, yok masuk". Byeongkwan menggaruk kepalanya bingung dengan suasana canggung ini.

Junhee mengangguk, lalu menarik chan agar duduk dikursi depan.
"Adek gua didepan ya? Kalau duduk dibelakang dia suka mabuk" Junhee lagi-lagi tersenyum kearah donghun yang kebetulan jadi sopir sementara mereka, padahal dia gak tau kalau chan sama donghun udah mati-matian biar gak saling sapa.

Donghun yang masih berusaha menjauh dari chan.

Dan chan yang bingung kenapa donghun menjauhinya.

Ya gitu

Didalam mobil cuma Junhee doang yang nyengir, yang lain pada diam.
Termasuk byeongkwan yang takut seandainya nanti dia diamuk sama donghun.

~~~

"Hari ini gua ngerekam drama". Changhyun memandangi jaejun dengan tampang ademnya.

Jaejun ngangguk doang, gak mau ikut liatin changhyun nya.

Changhyun menghela nafasnya, menarik tangan jaejun ke ruangan OSIS sekolahnya.

" Ngapain narik tangan gua? ".

" Nemenin gua main drama nya, biar kamu percaya kalau gua sama dia gak ada apa-apa".

~~~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 27, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Perkapalan [GELO 2+ MIXNINE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang