Chapter 1

90 7 0
                                    

Kaki ellin terus berjalan menyusuri lautan manusia sambil membawa koper ungunya,berharap segera keluar dari bandara ini.
Ellin baru saja sampai di jakarta pada pukul sepuluh malam.

Pintu besar di hadapan Ellin membuatnya menghela hafas, dia mempercepat langkahnya agar segera keluar.Setelah keluar dari bandara,Ellin segera memanggil taxi dan segera masuk ke dalam nya,tak lupa dengan kopernya yang di angkat oleh supir nya menuju bagasi

Ellin menunjukan jalan ke sebuah rumah yang di berikan padanya melalui beasiswa.Ellin sampai di depan ruman yang minimalis itu dan keluar dari taxi setelah membayarnya,jelas dengan kopernya yang sudah di tangannya.Ellin membuka pintu rumah itu dengan perlahan.

Dia tidak sendirian menghuni rumah itu,dia akan mempunyai 4 teman serumah.Selama ini dia tak pernah menetap di satu wilayah lebih dari 3 tahun.karna keluarganya yang selalu mengeluh jika mengurusnya,dan akan memindahkan nya ke rumah keluarganya yang lain.

Ini adalah ke lima kalinya Ellin pindah,sekarang dia telah duduk di bangku SMA kelas XI.Dia berencana akan sekolah di SMA Garuda karena memang telah mendapatkan beasiswa dan biaya hidupnya pun di tanggung.Saat dia melangkah masuk,Ellin di sambut dengan tiga pasang mata yang menatapnya dengan tanda tanya.

"Hai..Nama gue Ellina Ashyra."Ucap Ellin gugup.

"Oh,Kamar lo ujung."Ucap yang berbaju hitam sambil menunjuk jalan seperti koridor.

"Ah iya,makasih."Ellin berlalu membawa kopernya menuju kamar yang di tujukan untuknya tadi.

Saat berada di depan pintu tepat di samping kamar Ellin,tiba tiba pintunya terbuka diikuti seorang cewek yang mungkin usianya setara dengannya.

"Lo anak baru itu kan?." Ucapnya antusias.

"Hm..iya."

"Nama gue Anaya Silfiana,biasa di panggil Naya.nama lo siapa?." Tanya nya sambil mengulurkan tangannya.

"Nama gue Ellina Ashyra,panggil aja Ellin."Ucap Ellin menerima uluran tangan Naya.

"Lo mau tau semua tentang sekolah kita gak?kalau mau gue siap kok berbagai cerita secara GE RA.TIS!."Tanya Naya dengan nada super tingginya dan keantusiasan yang kelewat batas.

"Mm..boleh deh."Jawab Ellin,hitung hitung agar makin akrab juga.

"Yaudah ke kamar lo aja,lo dengerin gue cerita sambil ngatur ngatur barang lo aja." Ucap Naya berjalan mendahului Ellin.Ellin hanya mengangguk walau dia tahu Naya tidak akan melihatnya karna Naya berada di depan nya.

Naya masuk terlebih dahulu diikuti oleh Ellin.kamar nya tak terlalu luas dan juga tak terlalu sempit,ada sebuah kasur,lemari,dan meja belajar,cukup nyaman dari pada rumah paman Ellin, pikirnya.Naya langsung duduk di tepi kasur dan mulai menceritakan semua informasi yang dia tahu,sedangkan Ellin mulai merapikan baju bajunya.

"Kalau lo mau gak bermasalah di sekolah atau pun di rumah ini,lo harus menghindari semua cowok atau pun cewek di sekolah yang populer dan Kaya.Terutama Tiga cewek yang di depan tadi,yang pake baju hitam tadi namanya Kayra Shilla,yang baju pink tadi namanya Virly Dhysti,terus yang baju biru tadi Eilka Vherhara.Mungkin lo kira mereka hanya anak beasiswa kayak kita,tapi sebenarnya mereka anak orang kaya dan geng cewek populer di sekolah.Gue sih nggak tau pasti kenapa mereka mau tinggal di rumah yang bisa di bilang kecil ini di bandingin sama rumah mereka yang gedongan,tapi menurut gue mereka cuma mau bebas aja dari ortu mereka,supaya gak di larang larang keluar malam gitu deh.Terus ada Tiga orang cowok yang harus harus harus banget loh jauhin.pertama Davendra Aditya,orang nya super duper humoris,sampe sampe di sekolah tuh gak ada cewe yang gak jatuh dalam pesona nya.Yang kedua Alvaro Kapsadi,orang nya sih gila gila gimana gitu,pokoknya bikin gemes deh.Yang ketiga Arfandi Lasgar,orang nya kalau di depan umum sih stay cool,tapi kalau udah masalah aturan dia bisa jadi emak emak rempong.Mereka sih gak bakal bully orang,tapi fans nya aja sih yang kebangetan,apa lagi tiga nenek lampir itu."Ucap Naya panjang lebar.

Ellin hanya bisa mengangguk angguk kan kepala tanda dia mengerti,sambil terus merapikan baju bajunya.

"Kalau masalah aturan di sekolah kita sih sama kayak sekolah lain nya."Ucap Naya sambil berdiri dan berjalan menuju pintu.
"Gue balik ke kamar yah,udah ngantuk nih mau bocan.Lo juga tidur sana,besok aja lanjut beres beres nya,besok kan hari pertama lo masuk,masa iya lo terlambat."lanjutnya saat dia pergi dan menutup pintu dengan cukup keras.

~~~~~~~~~~~~~~~

Tiga cewe terlihat baru saja datang,padahal jam telah menunjukan pukul dua malam.Eilka memilih berjalan ke arah dapur untuk mengambil air minum,sedangkan Kayra dan Virly menuju ke kamar masing masing.

Saat Eilka berada di lorong koridor,dia seperti mendengar suara seseorang menangis,dan semakin dia berjalan ke ujung koridor suara tangisan itu semakin keras,suara itu tepat di dalam kamar Ellina,perlahan Eilka membuka pintu kamar Ellin,meskipun lampunya mati dia masih dapat melihat Ellin sedang duduk di kursi meja belajarnya sambil menunduk dan menangis sesegukan.

Bunyi decitan pintu membuat Ellina menoleh ke arah pintu,saat Eilka melihat wajah Ellina yang seperti berlumuran darah dan mata yang sembab,itu begitu menakutkan bagi nya,dia langsung menutup pintunya dan berlarian masuk ke dalam kamarnya.

Eilka langsung menyingkap selimutnya menutupi seluruh badannya berusaha untuk tidur,tapi malah terus terbayang wajah Ellin.Dia terus mencoba untuk tidur tapi keparnoan nya membuat nya tetap terjaga,akhirnya dia memutuskan untuk tidur di kamar Virly.

"Vir,gue tidur di kamar lo yah." Ucap Eilka sambil menggoncangkan bahu Virly yang sedang tidur.

Virly yang merasa terganggu tidurnya langsung mengagguk mengiyakan.Eilka langsung naik ke tempat tidur yang berukurang besar itu dan menyingkap selimutnya,dan berusaha tidur kembali sampai akhirnya dia terlelap.

~~~~~~~~~~

Vomen🙏😁

Double NatureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang