Chapter 5

51 7 0
                                    


"Kok hp gue bisa sama lo?"Ellin menarik kursi dan duduk di depan Dave.

Suasana di cafe itu bisa di bilang sangat tenang,dekorasinya juga bagus.Kaca transparan yang membuat orang orang melihat pemandangan jalan di kota,ada juga pohon sakura hias di sudut ruangan membuat kesan romantis lebih mendominasi dan nada nada lagu teratur yang mengalun lembut sangat membuat pengunjung merasa nyaman.

"Bisa lah,kan lo yang sembarang naruh hp di mobil gue"Ucap Dave.

"Yaudah siniin!"Ellin mencoba mengambil hp nya dari Dave.

"Enak aja,gak geratis tau"Dave menjauhkan hp itu dari Ellin.

Banyak pengunjung yang merasa terganggu karena perdebatan mereka berdua,ada yang terang terangan menyuruh mereka tenang tapi sama sekali tak di hiraukan.Pengunjung lain yang melihat itu hanya bisa pasrah karena walau di beri tahu juga gak bakal mau tenang.

"Gue nggak punya uang kali untuk nebus tu hp"

"Yang mau minta uang siapa coba?"Ucap Dave."Gue cuma mau lo janji bakal ngabulin lima permintaan gue"

"Ntar lo minta yang aneh aneh lagi,gak ah"Ucap Ellin sambil menutup sebagian dadanya dengan tangan.

"Yeeh..ngak lah,tepos juga"

"Mending,dari pada montok bikin orang lain dosa"

"Yaudah,mau gak nih?"

"Tapi jangan yang macem macem ya!"

"Iya iya,permintaan pertama gue adalah lo harus nemenin gue jalan jalan"

"Cuma NEMENIN kan?awas lo macam macam"

"Iya iya bawel,yaudah ayok"

"Hp gue dulu dong, gue mw kasih tau Naya dulu supaya gak nungguin gue"Tagih Ellin.

"Nih"

Ellin mengambil hpnya dari Dave dan langsung nge Wa Naya agar tak menunggunya.

"Udah,ayo"

"Ciee..yang gak sabar mau jalan jalan sama orang ganteng"Ucap Dave ke PDan.

"Iih..yaudah gak jadi kalau gitu"

"Ulululu..ngambek gitu?yaudah ayok ah"Ucap Dave menggandeng tangan Ellin.

Saat mereka telah sampai di depan mobil Dave,Dave melepas tangan Ellin yang sedari tadi hanya diam memperhatikan tangan nya yang di pegang oleh Dave.

"Oy..lo gak mau masuk?"Panggil Dave yang telah duduk di kursi kemudi.

"I.. iya"Ucap Ellin gugup.

Saat di tengah perjalanan, Ellin melihat bahwa mereka sedang memasuki pegunungan yang sangat sepi,terlihat pepohonan di setiap seberang jalan yang berjejeran rapi,hanya suara suara hewan seperti jangkrik atau pun jatah yang terus bersahutan,gelapnya malam semakin mendukung apa lagi tak ada bulan atau pun bintang di langit membuat Ellin semakin berpikiran yang macam macam.

"Woy kodok,lo mau bawa gue kemana?"

"Enak aja ngatain,dasar anak berudu.lo gak liat apa kita ke pegunungan?!"

"Yah kalau itu sih gue tau,tapi ngapain coba kemari?Sepi banget lagi"

"Yaelah,takut banget sih.Udah liat aja"

"Nih..tutup mata lo"Dave menyodorkan kain berwarna hitam ke arah Ellin sambil tetap fokus pada jalan.

"Ngapain pake nutup mata segala coba?"

"Hi..udah gak usah banyak tanya,tinggal pake aja susah amat"

"Tapi awas lo kalau macam macam"

"Iya iya"

Double NatureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang