bagian 11

67 6 0
                                    

Sakura terus terisak di kamarnya disaat seperti ini yang ia butuhkan dukungan keluarganya tapi apa yang ia dapat. maci maki ayahnya tak ada yang mendukungnya. Ia sendrian.orang tua nya menyuruhnya melenyapkan Janin yang dikandungnya. Mungkin perkataan ibunya benar jika anaknya lahir tanpa ayah akan dicemooh orang..
tapi sakura tidak peduli ia mencintai anaknya. Jika keluarga tak mengharapkannya sakura bertekad akan merawatnya sendiri. Menjadi orang tua tinggal

Ting nong.....

Ting  nong...

Sasuke  menekan bel berkali kali tapi tidak ada yang membukakan pintu. Mata sasuke berkeliling melihat depan rumah yang begitu asry dan sejuk.. saat mendengar pintu terbuka sasuke berbalik melihat San its parish baya yang cantik

" anda mencari siapa?" Tanya mebuki

" apa sakura ada nyonya." Tanya sasuke

" siapa kau.. kenapa mencari putriku" mebuki bertanya dengan nada sinis

" saya  sasuke.,   saya ada perlu dengan sakura"

" ada keperluan apa? Bicara lah nanti akan disampaikan pada sakura.."

" hn.. tapi saya ingin bertemu dengannya langsung dan tidak bisa di wakilkan.." ucap sasuke

Sakura yang mendengar keributan dari luar saat ia akan ke dapur berbalik arah jadi ke pintu depan disana ada ibunya dan sakura tidak melihat begitu jelas hanya yang terlihat tangan yang memegang dokumen..

" ada apa bu..?"  tanya sakura yang sudah berdri di samping ibunya
Matanya menatap sasuke seolah bertanya.. " kenapa dia mencariku.." fikirnya

Seolah mengerti tatapan sakura dengan kedatangannya ke rumah gadis itu dan melihat mebuki berbalik meninggalkan sasusaku yang berada di depan pintu

" urusan kita belum selesai nona." Ucap sasuke

" urusan apa lagi.. aku dan kau tak ada urusan apa pun lagi. " ketus  sakura

" kau belum mendatangani semua dokumen sertipikat itu.." kata sasuke berusaha tenang melihat tingkah sakurayang kembali jadi galak menurutnya

" tidak mau.." tolak Sakura dengan juteknya

" kau harus mau..  ini tanda tangani itu." Sasuke menyerahkan dokumen pada sakura

Sakura merampas dokumen itu kasar dari tangan sasuke. Tersenyum licik
Sakura pun merobek dokumen itu didepan wajah sasuke. Mata sasuke membulat dengan apa yang dilakukan sakura. Satu2nya dokumen asli yang dirobek gadis galak yang sialanya cantik di depan wajahnya

" apa yang kau lakukan." Geram sasuke

" dengan ini, semuanya selesai. Kau dan aku tidak berurusan lagi" sakura pun berbalik berjalan meninggalkan sasuke baru berapa langkah kepalanya tiba tiba berputar pandangannya menggelap sakura berusaha mejaga keseimbangan tubuhnya. Namun gagal tangannya memegang kepalanya semakin sakit
Sakura pingsan sebelum tubuhnya jatuh. Sepasang tangan kekar menangkap tubuhnya.

Sasuke hanya diam menahan amarahnya. setelah merobek dokumenya. Gadis itu meninggalkannya. Namun sasuke melihat sakura berjalan sempoyongan dan memegang kepalanya. Begitu melihat tubuh sakura hampir terjatuh sasuke segera menangkapnya. Gadis itu tak sadarkan diri.

" hei.. bangun nona." sasuke menepuk nepuk pipi sakura yang memejamkan mata. Sasuke memperhatikan wajah sakura. Wajah cantik walau tampak pucat. hidung mancung. bibir tipis merah muda.. sasuke baru sadar mata sakura sedikit sembab dan masih ada jejak air mata. Apa gadis habis menangis.. fikirnya
Sasuke mengangkat tubuh Sakura kedalam rumah.membaringkan di sofa. matanya melirik kesana kemari tidak ada siapa pun. Kemana perginya orang2 dirumah ini.

Sakura mengerjapkan mata. Menatap kesekeliling sepi tak ada seorang pun Kepalanya pusing. Kemana ibunya pergi? tak ingin mencari tau kemana orang2 rumah.  sakura menuju kamarnya beristirahat adalah tujuanya kepalanya pusing saat menaiki tanggga langkah nya terhenti. Sakura baru ingat  sasuke menemuinya tapi kemana laki2 ity..

Sasuke mengemudi mobilnya dengan tenang fikiranya melayang pada gadis merah jambu sedikit menarik menurutnya.  Di balik sikap galak dan juteknya gadis itu. sedang menghadapi masalah sasuke masih ingat wajah murung. Mata sembab gadis itu "apa yang terjadi padanya.
tak ingin terlarut memikirkan gadis merah muda itu sasuke menambahkan kecepatan mobilnya ia ingin istirahat.


Kizashi memasuki rumah dengan berteriak memanggil istrinya. Mebuki yang berada dikamar segera turun setelah mendengar panggilan suaminya. Bingung saat mendengar suaminya berteriak. Kizashi menatap istrinya seolah memerintahkan mebuki untuk mendekat.

" berikan ini pada sakura" kizashi mengeluarkan kantung kecil

" apa ini kizashi~ kun."  mebuki menatap suaminya bingung

" ini untuk menggurkan kandungan Sakura"

Deg

Mebuki mematung suaminya tak prrnah main2-dengan kata katanya walaupun ia terpaksa setuju dengan keputusan suaminya tetap saja ia tidak tega pada putrinya. Kenapa putrinya harus mengalami ini..












Tbc

 terasing kan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang