O2. Sasaran empuk.

3K 384 34
                                    

reihandi jisung tengah menggulung celana olahraga yang ia kenakan sampai lutut, memamerkan kakinya yang kecil. membuat para gadis kesal kenapa kaki reihan bisa kecil banget kaya pensil.

seoyeon yang melihat malah berdecih kesal "kasih tips and trick kaki kecil dong, han."

reihan bertulak pinggang menatap seoyeon "makanya rajin jogging sore sama daki gunung." jawab reihan dengan sangat santai.

haechan yang berada di sebelah seoyeon malah terkekeh. "rajin olahraga atuh neng rani. kepingin kurus tapi kaga olahraga, mikir."

mendengar jawaban sok dari haechan, dia mendengus kesal "berisik ah, sana sana pergi!" usir seoyeon mendorong haechan
lalu haechan mendorong reihan.

mengingat kembali tantangan yang telah di sepakati oleh mereka bertujuh. sejak tadi malam, reihan terus menerus mencari perncerahan agar ia dapat menjalankan tantangan dengan mulus.

namun sulit bagi reihan yang harus berurusan dengan nakyungi amanda, si ketua tari tradisional yang selama ini reihan jauhi karena dua alasan.

alasan pertama, reihan paling ga tahan sama perempuan yang ngomong pake "aku-kamu" dia terlalu soft dalam hal tersebut. (( wow lemah banget reihandi ))

dan alasan kedua, reihan pernah membuat kesalahan ke gadis itu. pemuda ini belum berani minta maaf karena alasan pertama dan reihan juga mengira bahwa gadis itu ga terlalu mempersalahkan, jadi yaudah gitu.

"bener-bener dah hilah, skip aja nape si." gerutu reihan mengacak rambutnya.

adha yang sedang berada di hadapannya menggeleng "ah cupu, masa kaga berani??"

"yailah, kaga lama han. cuman berapa bulan itu satu, dua, tiga." celetuk haechan lalu menghitung berapa bulan mereka melakukan tantangan itu.

"cuman ya cuman," perjelas reihan lalu mendengus dan bangkit dari duduknya.

sebenarnya pemuda ini tidak tau menau, apa tujuan dan buat apa mereka membuat dan menjalankan sebuah tantangan itu.

mungkin sih menurut mereka hanya sebuah permainan biasa.

tapi kalau menurut orang lain? gak baik bahkan lumayan kurang ajar, apalagi kalau sudah bersangkut paut dengan masalah hati dan beberapa keadaan.

pemuda bernama lengkap reihandi jisung surya ini paling gak bisa kalau main-main dengan dua hal tersebut.

"han, lagi banyak fikiran?"

orang yang di tanya tetap diam sambil memainkan ujung pulpen standard miliknya.

gadis ini menautkan kedua alisnya, bahkan sampai mementikan jari tangannya di depan wajahnya.

percuma, dia tetap bergeming.

tak!

satu buah sentilan mendarat sempurna di kening pemuda itu. gadis itu meringis melihatnya.

sedangkan pemuda yang menyentilnya mendengus.

"adah anjing. gausa nyentil bisa kaga si?" sewot reihan mengelus keningnya.

felix al-garaldo berdecak, dagunya mengarahkan ke seorang gadis yang sepertinya ada keperluan dengan reihan.

reihan menoleh, lalu menampilkan deretan giginya cengengesan. "dari tadi gue udah manggil loh ya."

"tuh di cariin manda, katanya perlu banget. terus penting juga." ujar nancy.

kepala reihan seakan di hujani bom atom saat itu juga. cengengesan tadi berubah menjadi wajah yang sangat terkejut.

now or never | millenium sqTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang