Part 3 (We Were Both Confused)

436 31 3
                                    

Yeji pun merasakan benda kenyal menempel di leher jenjangnya. Apa nasibku akan berakhir begitu saja? Ia merasakan sapuan hangat di lehernya yang dapat ia tebak jika itu adalah lidah Yoongi yang menjadi pelakunya. Apa tak ada kesempatan lain untukku? Ia memejamkan matanya bersiap untuk menemui ajalnya. Mungkin lebih baik mati oleh Yoongi daripada mati oleh vampire tak dikenal, batinnya.

***

Jungkook dan Jimin saat itu tengah melakukan kebiasaan mereka jika tengah malam. Yah mereka rutin selalu melakukan jalan-jalan malam di tepi pantai berpasir putih di belakang rumah Suji. Mereka berjalan menyusuri pantai sambil besenda gurau. Tak luput tawa juga mengirinya.

"Kook berhenti!" tangan Jimin menahan langkah Jungkook yang otomatis membuat Jungkook langsung berhenti dan menatap Jimin bingung. "Lihatlah! Apa yang mereka lakukan?" Jimin menunjuk ke arah dimana ada Yeji dan Yoongi disana.

Jungkook langsung membulatkan matanya kala melihat hal yang sama seperti Jimin. Apa Yoongi hyung berusaha membunuh Yeji noona? Hei tapi kenapa Yeji noona diam saja seperti itu? Jungkook menajamkan matanya guna melihat dengan jelas apa yang mereka lakukan.

"Yoongi hyung benar-benar akan melakukannya!" guman Jimin.

"Bibir dan lidahnya sudah merasakan kulit mulus Yeji noona. Kalau taringnya yang keluar dan menancap berakhirlah nyawanya!" respon Jungkook.

"Apa kita harus menghentikannya?" usul Jimin sambil menoleh menatap Jungkook.

Jungkook pun menoleh menatap Jimin sekilas kemudian kembali menatap dua obyek disana, "Kau tahu kan kalau Yoongi hyung memegang kuasa penuh atas tubuh Yeji noona? Kita tak bisa melakukan apa-apa!" jawabnya.

Jimin mengangguk-anggukan kepalanya tanda mengerti. Yah sebenarnya ia juga sudah tahu atas 'kuasa' itu. Tapi apa Yoongi hyung setega itu? Jimin kemudian terkekeh dan ber-smirk kala mengingat sesuatu, Yoongi hyung memang savage dan kejam, Ingat itu! Batin Jimin lagi.

Disisi lain.

Yeji masih sangat ketakutan karena bibir dan lidah Yoongi yang masih menyapu lembut kulit lehernya. Sungguh saat ini darahnya berdesir hebat akibat ulah Yoongi. Namun ia tahu jika persentase keselamatannya sangat kecil, mungkin hanya sekitar 10%. Menyedihkan!

Kurang lebih 3 menit sudah berlalu sejak Yoongi mendaratkan benda kenyal miliknya di leher Yeji itu. Dirinya masih melakukan hal yang sama, mengecupi dan menjilat leher putih nan mulus itu. Ucapan Serine dan orang tua Yeji bercampur aduk di kepalanya saat ini. Menjaga! Memangsa! Sungguh hatinya sangat bingung, ia memang sangat ingin mencicipi darah manis Yeji karena aromanya sangat menggoda. Namun disisi lain ia juga sudah berjanji dan mengiyakan ucapan orang tua Yeji. Apa yang harus Yoongi lakukan?

'Ayolah Yoongi jangan menjadi pecundang seperti itu!' batin Yoongi menyemangati diri sendiri.

Namun sepertinya Yoongi tak mampu melakukannya karena ucapan orang tua Yeji yang mengatakan bahwa dirinya adalah guardian gadis di depannya ini. Adakah seorang guardian yang berusaha untuk mencelakai apa yang dilindunginya? Ahhkkk ada apa dengan dirimu Yoongi? Kau tak selembut ini! Ayo lakukanlah! Gerutunya dalam batin.

Dukk

Hal yang tak terduga terjadi begitu saja. Yoongi menjatuhkan kepalanya di pundak Yeji. Yoongi menempelkan dahinya di atas pundak gadis di depannya ini. Yeji yang merasakan kegiatan Yoongi berhenti pun langsung membuka matanya lebar tak percaya dengan apa yang beberapa detik terjadi itu. Hembusan nafas kasar keluar begitu saja dari mulut Yoongi.

Because I L(?) YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang