"Eungh"
Terdengar sebuah lenguhan khas bangun tidur keluar dari mulut Yeji. Dirinya meregangkan tangan dan kakinya sesaat kemudian mulai membuka matanya. Ia sempat mengamati kamar dimana ia tidur itu. Ahh ini kamarku, pikirnya.
Yeji memiringkan badannya ke sisi kasur yang satunya. Ia menatap sebuah bantal guling disana. Sejak kapan aku mempunyai dua bantal guling? Tanyanya dalam hati. Yah setahunya di ranjangnya itu hanya ada satu bantal guling dan itu sudah ada di sebelah kirinya. Namun kenapa di sebelah kanannya ada bantal guling juga?
Setelah dirasa nyawanya sudah terkumpul sempurna Yeji pun menyingkap selimut yang menutupi tubuhnya itu. Namun matanya langsung mendelik kala melihat tubuhnya terekspos hampir sempurna. Ingat! Hampir! Yah di tubuhnya hanya masih ada dalaman saja, itu pun bukan tank top atau hot pants. Kalian tahu kan apa yang dimaksud?
Dengan gerakan cepat Yeji pun menyelimuti tubuhnya lagi. Ia mengerjap bingung. Ia meningat-ingat kejadian sebelum tidur dan matanya langsung membulat kala ia mengingatnya samar-samar.
"Otteohke?" gumannya.
Yeji pun menelisik kamarnya dan matanya tertuju pada satu obyek di dekat kaca jendela sana yang tengah menatapnya dengan tatapan datar. Dirinya menelan saliva-nya sulit ketika melihat orang yang sebelum tidur bersamanya sekarang ada di kamarnya, Yoongi.
Yoongi ber-smirk menatap Yeji, "Hhh ada apa dengan dirimu? Kaget karena kau ingat apa yang kita lakukan huh?" tanyanya dengan nada santai sambil berjalan mendekati Yeji.
Yeji menggigit bibir bawahnya, mulutnya seakan tak mampu mengucapkan kata-kata lagi. Ia mempererat selimut yang menempel itu pada tubuhnya.
Yoongi duduk tepat di pinggir ranjang. Ia menatap Yeji yang sudah duduk dengan selimut yang masih menempel tentunya. Perlahan sebuah senyuman manis menghampiri bibirnya. Tangannya terulur untuk menyelipkan rambut Yeji ke belakang telinga kemudian menyentuh pipi itu.
"Kau tak perlu takut padaku! Bukankah aku sudah bilang aku tak akan membunuhmu!" ucap Yoongi lembut.
Ucapan itu membuat Yeji mengerjap kaget. Yah dirinya saat ini memang ketakutan setengah mati pada Yoongi namun ucapan Yoongi mampu membuat keberanian dirinya yang sempat terkubur itu muncul kembali. Ia menatap mata Yoongi lama. Perlahan sebuah senyuman manis pun menghampiri bibirnya.
"Kamu tak menghapus ingatanku sedikit pun sepertinya," kata Yeji masih sambil menatap mata Yoongi, jangan lupa juga tangannya yang kini ikut menyentuh tangan Yoongi yang berada di pipinya.
Yoongi menatap tangannya yang terselimuti tangan Yeji itu sekilas kemudian menatap Yeji kembali, "Apa kamu ingin aku menghapusnya sekarang?" tawarnya.
Yeji menggeleng pelan menolak tawaran Yoongi, "Tidak perlu. Aku ingin aku tetap mengingat moment itu." jawabnya.
"Maka dari itu aku tidak menghapusnya tadi karena aku tahu apa yang kau inginkan." respon Yoongi.
Yeji mendelik ketika merasakan selimut yang menutupi tubuhnya melorot kebawah. Ia menunduk masih dengan mata yang melotot.
Hal itu membuat Yoongi langsung tertawa, "Hei tak perlu malu! Aku bahkan sudah melihat lebih dari itu!" ucapnya masih sambil tertawa.
Tetap saja Yeji malu setengah mati. Ia menarik selimut itu untuk menutupi tubuhnya lagi. Ia menatap Yoongi dengan kesal, "Yakk berhentilah tertawa bodoh!"
Yoongi menghentikan tawanya kemudian tersenyum menatap Yeji. Dengan gerakan cepat dirinya langsung saja mengecup bibir Yeji membuat Yeji kaget tentunya. "Itu sebagai hadiah karena aku telah melihatnya." jelas Yoongi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because I L(?) You
Fanfic(Completed) Highest Rank : #40 minsuga #101 blood Yoongi adalah seorang vampire yang diberi kekuasaan penuh atas tubuh Yeji. Dirinya diperbolehkan untuk menjaga ataupun membunuh Yeji. Perlu diketahui bahwa Yeji adalah buronan nomor satu di dunia vam...