Karana Malika Emery anak kedua darii tiga bersaudara dari sepasang suami istri Abqari Agam Emery dan Anindya Malika Maheswari. Adrian Radmilo Emery dan kembarannya Karina Malika Emery
Karana dan Adrian memilih untuk mengikutin jejak kedua orang tua
mereka untuk bersekolah di SMA Antariksa sedangkan saudarinya memilih untuk bersekolah di SMA Pelita Harapan. Sekarang Karan dan Karin duduk dibangku kelas XI sedangkan Adrian kelas XII. Kembaran tak harus selalu bersama kan walau mereka kembar identik.**
KRIIING KRIIING KRIIING
Bunyi alarm yang berdering tepat pukul 04.30 WIB membangunkan dua gadis yang sedang bermimpi di alam tidur nya. Dua gadis yang merasa terganggu mulai mencari posisi nyamannya kembali tapi tidak untuk Karin yang sudah mulai membuka matanya sedangkan Karan yang merasa alarm seperti alunan musik klasik yang membuatnya kembali untuk melanjutkan mimpinya.
Karan dan Karin memang setiap malam tidur sekasur padahal mereka memiliki kamar masing - masing.
Karin beranjak dari kasur langsung mengambil alarm yang masih setia berbunyi, lalu didekatkannya alarm itu ketelinga kembarannya.
"Kak bangun"
"Hhhghhhghh"
"Eh tempoyak busuk, bangun"
"Karan!" Di toel toel nya ketek Karan
"KARIIIN, ngantuk ih" keluh Karan
"Ayo bangun, kalau enggak gue sleding nih"
"Gamao, Ngantuk, Bomad dah sana lu"
"Gak bisa Karan ayok cepet bangun" ucap Karin masih menoel ketek kakaknya
Karan yang kesal dengan kelakuan kembarannya akhirnya terpaksa membuka matanya dan langsung beranjak sehingga kepala nya pusing persis kayak bencong mabok
"Nah kan kebiasaan sih, udah dibilang kalau bangun tuh duduk dulu bege"
"Bomad ya" jawab Karan masuk kedalam kamar mandi
Karin hanya terkekeh saja liat kelakuan kembarannya, soalnya kalau diliat-liat tuh berasa dia yang bersikap sebagai Kakaknya dibanding Karan yang notaben nya memang kakaknya. Karin pun akhirnya langsung menuju kamar mandi yang berada di kamar nya tepat sebelah kamar Karan
***
"Pa, Karan berangkat bawa mobil sendiri aja sih kayak Karin gamau sama Abang" ujar Karan saat di meja makan tapi ucapannya tidak ada tanggapan
"Paa"
"Papaaa"
"Papaaa, ih" kesal Karan"Biar aja, Karan sumpahin budek nih papa" ujar Karan sangat pelan tapi masih bisa terdengar sehingga langsung mendapat sikutan dari Karin
"Kualat lo, pah aja potong uang jajan dia" ucap Adrian
Abqari melipat koran nya lalu melihat putrinya
"Papa kan udah pernah bilang kalau kamu lebih aman kalau sama Adrian""Tapi itu Karin bawa mobil sendiri" ucap Karan yang langsung dapet jitakan dari sosok yang dibicarakan
"Papa tetep pada keputusan awal kalau kamu berangkatnya sama Abang, kalau Karin bawa mobil sendiri karena dia beda sekolah sama kalian dan arah sekolah nya juga beda arah kalau Karin satu sekolah sama kalian pasti papa suruh bareng juga" ucap Abqari final
"Sabar ya Kak" bisik Karin
Karan melihat sosok pria menyebalkan disebrang nya dan menatap sengit
"Mampus lu" ucap Adrian tanpa suara
KAMU SEDANG MEMBACA
RAINBOW FALLING
Подростковая литератураKarana yang sebelumnya tak pernah merasakan perasaan aneh yang baru saja hadir. Dia tidak tau pasti apa yang kini dia rasakan. Gambaran perasaan yang kini dia rasakan rasanya perkumpulan dari berbagai rasa dan itu hadir saat berbagai keadaan. Dia...