"Woy biasa aja kali ngeliatin nya" ucap Dion menyenggol lengan Agra
"Hah? Enggak ah biasa aja"
"Weileeh dipikir lo gue buta"
"Emang" Agra mulai memakan makanannya yang sesekali melirik gelang yang dipakai wanita itu
Gelang itu? Gak.. gaak.. berarti dia. Batin Agra
"Adiknya Adrian yang satunya lebih ekspresif ya kalau dibanding adeknya yang satu sekolah sama kita" ujar Dion
"Hmm" gumam Agra yang masih sibuk dengan pikirannya
"Eh Gra lo lagi kosong gak?"
"Kenapa?" Tanya Agra menoleh Dion
"Lo coba deketin deh Karan, lumayan tuh"
"Bukan tipe gue"
"Gue yakin lo juga bukan tipe dia" ujar Dion dengan tawa
"Siapa yang gak mau sama gue"
"Ya udah lo coba aja, Gue rela babu lo 1 bulan penuh sama traktir lo kalau lo bisa sama dia"
"Gak minat gue" ujar Agra lalu berdiri
***
Karan POV
Karin, Jonathan dan Kevin asik bercerita sejak tadi, Karan hanya menanggapi kalau dia di tanya saja karena dia memang sedang malas untuk berbicara, karena merasa jenuh Karan memutuskan untuk pergi ke toilet.
Karan langsung duduk dimeja nya dengan wajah dan aura dingin, dia mengacuhkan tatapan Karin yang seolah berkata "what's wrong?"
"Ran Rin yok pulang" ujar Adrian
"Cepet amat kak baliknya" ucap Kevin
"Iyaa kak cepet amat, makanan aja belum abis" protes Jo
"Gak perlu takut kalau soal makanan, gue yakin Bima bisa ngatasin nya, Ya gak Bim"
"Sip itu mah"
"Yeee lo mah otak nya makanan aja"
"Dah ah yok dek balik"
"Eh bentar bentar, Ran Rin bagi id line lo dong"
"Ah dah dah balik balik, duluan Gra Yon Bim" ujar Adrian menarik tangannya dan Karin
"Pelit lu"
Karan duduk di kursi penumpang sebelah Adrian langsung memejamkan matanya. Karan sedang memikirkan kejadian yang terjadi saat dia keluar dari toilet.
Flashback
Saat keluar toilet, tangan Karan ditarik menuju taman yang berada di belakang cafe
"Apaan sih lo"
"Sorry asal narik tangan lo gitu aja" ujar Agra selaku pelaku
Karan hanya menaikkan alis nya saja menunggu cowok yang dihadapannya saat ini berbicara
"Hmm sorry buat soal sore tadi, kita temen satu sekolah jadi gak seharusnya sikap gue kayak gitu, lo mau maafin gue?"
"It's okay, itu aja?"
"Hmm kita temen kan?"
"Maksud lo?" Karan bingung sebenernya apa yang mau dibicarakan cowok ini
"Eh hmm maksud gue sebelum nya kan kita kurang akrab, bisa gak kita jadi temen sungguhan gitu"
"Hmm..okay" ucap Karan yang membuat senyum Agra terbit
KAMU SEDANG MEMBACA
RAINBOW FALLING
Teen FictionKarana yang sebelumnya tak pernah merasakan perasaan aneh yang baru saja hadir. Dia tidak tau pasti apa yang kini dia rasakan. Gambaran perasaan yang kini dia rasakan rasanya perkumpulan dari berbagai rasa dan itu hadir saat berbagai keadaan. Dia...