Agra memustuskan untuk tidur karena tidak ada tanda tanda kalau gaddis nya akan membalas pesannya
Bolehkan dia memanggil Karan dengan sebutan gadisnya. Batin Agra
***
Keluarga besar Abqari sedang sarapan bersama pagi ini, sesibuk apapun mereka pasti menyempatkan untuk sarapan dan makan malam bersama, karena bagi Abqari dan Anindya pada saat jam makan mereka bisa berkumpul bersama, dan setiap minggu awal bulan dan minggu akhir bulan Abqari mengharuskan anak anak nya untuk mengosongkan jadwal mereka, awal bulan untuk berkumpul bersama keluarga besar Abqari atau keluarga besar istrinya dan akhir bulan untuk berkumpul keluarga kecilnya. Abqari sadar anak anaknya sudah mulai besar membuat mereka lebih banyak berinteraksi di luar rumah dibanding bersama mereka, maka dengan itu sejak dini Abqari membuat jadwal wajib mereka untuk berkumpul bersama agar dia bisa menghabiskan waktu bersama keluarganya.
"Neng Karan, ada temen nya di depan" ucap Bibi
"Siapa Bi?"
"Itu loh neng yang kemarin kesini juga, nak Adrian kalau bibi gak salah"
"Suruh masuk ajak Bi" ucap Anindya yang mendapat tatapan tajam dari Abqari dan dibalas senyuman yang membuat Abqari luluh
"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam, sini ayo duduk Agra sarapan dulu"
"Pagi Om" salam Agra
"Hmm, duduk"
"Udah sarapan kamu, Gra?"
"Udah Tante tadi makan roti dulu sebelum kesini" ucap Agra sopan
"Yah nih makan lagi, itu mah cemilan bukan sarapan"
"Boleh tante, maaf ya Tante ngerepotin"
"Ah gapapa kok"
"Ekhmm" dehaman Abqari
Anindya hanya menggelengkan kepalanya melihat sifat protektif suaminya nya kumat, Adrian dan Karin yang melihat Papanya hanya bergedik ngeri pasalnya kalau sudah mengenai anak anaknya Papa nya akan berkali lipat seremnya sedangkan Karan hanya makan saja
"Kamu Agra yang ikut projek games di kantor ya?"
"Iya Om" jawab Agra tenang walaupun jantung nya berdetak sangat cepat sampai dia merasa bisa mendengar bunyi detakan jantungnya
Gede juga nyali ini bocah haha. Batin Adrian tertawa dalam hati
"Nama lengkap kamu maksud saya"
"Adelio Agraham Mahardika, Om" ucap Agra
"Mahardika?"
Abqari dan Anindya saling pandang setelah
"Kamu anaknya Vivi Viola?"
"Tante kenal sama Mami saya?" Tanya Agra heran
"Kamu tanya aja sama Mami kamu kenal gak sama Anindya Malika Maheswari"
"Iya nanti saya tanyakan, Tante"
"Yaudah nih makan yang banyak"
Selanjutnya yang terdengar hanya bunyi dentingan sendok dan garpu saja
***
Agra POV
Agra gagal faham dengan yang terjadi berapa saat yang lalu, dia pikir saat setelah Om Abqari tau namanya masalah selesai apalagi melihat Tante Anindya yang antusias dengan Maminya tapi setelah selesai makan tiba tiba saja Om Abqari bilang Karan pergi bersamanya, dan sukses membuat nya melongo
KAMU SEDANG MEMBACA
RAINBOW FALLING
Teen FictionKarana yang sebelumnya tak pernah merasakan perasaan aneh yang baru saja hadir. Dia tidak tau pasti apa yang kini dia rasakan. Gambaran perasaan yang kini dia rasakan rasanya perkumpulan dari berbagai rasa dan itu hadir saat berbagai keadaan. Dia...