3. Mojok di Perpustakaan

2.3K 390 186
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

  Minsae, Chaerin, Yoora, Dokyeom, dan Wonwoo sedang menjelajah perpustakaan pribadi di mansion Joshua. Perpustakaan itu cukup luas dan langsung tersambung dengan ruang bacanya. Ini adalah salah satu ruangan terluas di mansion ini.

  Minsae menjelajahi rak khusus novel. Sementara Dokyeom mengikutinya karena berniat modus.

  Sebenarnya, Dokyeom menyukai Minsae. Namun dia takut untuk mengatakannya pada Minsae karena gadis itu galak. Dan Dokyeom tahu, Minsae menyukai Jun, si cowok misterius. Dokyeom merasa kalah saingan.

  Belum lagi berhadapan dengan Mingyu, kakak Minsae. Walaupun mereka sering bertengkar, namun Mingyu sangat protektif kepada adiknya. Apalagi kalau urusan pacaran. Jun saja tidak diperbolehkan untuk memacari Minsae.

  "Lo ngapain ngikutin gue?" tanya Minsae sewot.

  Tuh kan, baru saja Dokyeom ingin modus, Minsae sudah sewot padanya.

  "Gak kok," kata Dokyeom mengelak. "Gue mau nyari novel juga."

  Minsae acuh tak acuh. Dia kembali menjelajahi rak khusus novel. Joshua memang terkenal suka membaca, makanya dia punya perpustakaan pribadi di sini.

  Keluarga Joshua biasanya menghabiskan waktu di mansion ini selama liburan. Jadi Joshua akan mengunjungi perpustakaannya setiap hari untuk membaca selama liburan. Tak heran jika terdapat banyak buku di perpustakaan ini.

  "Ah, dapat!" kata Minsae dengan senang ketika mendapatkan novel yang dia inginkan. Dia kemudian membawa novel tersebut ke ruang baca. Dokyeom kembali mengikutinya.

  Di sana, Minsae malah melihat Yoora dan Wonwoo berduaan. Wonwoo adalah cowok yang agak cuek dan ketus, terlihat dari wajahnya. Tapi gara-gara ikut geng Mingyu, Wonwoo jadi lebih ramah. Ternyata ikut geng Mingyu ada faedahnya juga.

  Sedangkan Yoora itu suka cowok semacam Wonwoo. Padahal Hoshi menyukai Yoora dan Yoora tahu akan hal itu. Tapi kalau Yoora sukanya sama Wonwoo, gimana dong? Hoshi tabah, Hoshi ikhlas. Yang penting, dia masih bisa melihat Yoora.

  Minsae duduk di salah satu kursi yang agak jauh dari Yoora dan Wonwoo. Dokyeom duduk di sampingnya. Minsae menoleh sebentar, lalu kembali fokus membaca novelnya.

  "Minsae," panggil Dokyeom.

  "Hmm?" sahut Minsae, masih fokus membaca novel.

  "Mansionnya nyaman ya," kata Dokyeom.

  "Gak penting amat omongan lo," balas Minsae.

  Dokyeom menghela napas. "Lo gak suka banget ya sama gue?"

  Minsae menutup bukunya. "Maksud lo?"

  "Lo selalu sewot kalo sama gue," jawab Dokyeom. Terlihat sekali ekspresi sedih di wajah Dokyeom.

  "Ya lo juga selalu gangguin gue," kata Minsae. "Ke mana-mana ngikutin gue. Kan gue jadinya risih."

  Jleb, rasanya hati Dokyeom retak saat itu juga. Dia menelan rasa sakitnya dan menggigit bibirnya.

  "Yaudah, kalo gitu gue gak bakal ganggu lo lagi," kata Dokyeom. Dia kemudian bangkit dan berjalan keluar dari perpustakaan.

  Minsae menatap punggung Dokyeom sambil menghela napas. Apakah dia terlalu kasar pada Dokyeom?

  Minsae mengendikkan bahunya, lalu kembali membaca novelnya. Tak lama kemudian, datanglah Jun menghampiri Minsae.

  "Hey," sapa Jun.

  Minsae seketika menjadi gugup. Dia memasang senyum kecil. "Hai, Jun."

  Jun tersenyum. "Mumpung gak ada Mingyu nih, gue bisa nyamperin lo."

  Minsae cemberut. "Maafin abang gue ya, dia emang protektif sama gue."

  Jun masih tersenyum. "Gak papa, kok. Gue tau Mingyu gak pengen adeknya dideketin sama gue karena dia gak mau lo sakit hati."

  "Susah juga ya," gumam Minsae.

  "Tapi, gak papa kan kalo gue tetap suka sama lo?" tanya Jun sambil menatap Minsae.

  Waduh, ambyaaaar, batin Minsae kala itu. Dia ingin berteriak saja jadinya. Apakah Jun baru saja menyatakan perasaannya?

  "L-lo...suka sama gue?" tanya Minsae tak percaya.

  Jun mengangguk. "Iya, tapi gue juga gak bisa leluasa deketin lo karena gue gak mau Mingyu marah."

  "Gue juga gak mau Mingyu marah," kata Minsae. "Jadi, yaudahlah. Kita jalani aja apa adanya. Tapi kalo urusan pacaran, kayanya gak bisa deh. Bakal ngamuk si Mingyu."

  Jun tertawa. "Iya, gue juga tau kok Mingyu bakal ngamuk kalo gue macarin lo. Tapi gak papa, asalkan gue bisa ngeliat lo selalu."

  Meleleh aku mas, batin Minsae. Dia tersenyum malu. Namun, suasana romantis mereka diganggu oleh Chaerin.

  "Woy, jangan pada mojok!" serunya pada Minsae, Jun, Wonwoo, dan Yoora.

  "Ganggu aja lo!" teriak Yoora. "Cari Joshua sana!"

  "Bodo!" balas Chaerin berteriak. Dia kemudian menghadap Minsae dan Jun. "Untung lo temen gue. Kalo gak, abis dah gue laporin ke Mingyu."

  Dia pun menatap Jun dengan tatapan yang tidak bisa diartikan. Namun, Minsae tidak melihatnya. Dia malah cemberut.

  "Jangan, atuh!" kata Minsae. "Gue gak mau Mingyu marah."

  "Iya ah, gak bakal gue laporin," kata Chaerin. "Yaudah, gue mau nyamperin Joshua dulu. Bye!"

  Chaerin menatap Jun sekali lagi, lalu berbalik dan melangkah pergi.

•••

hmmm, sudah ada yg aneh

mohon bersabar ya, bentar lagi horornya mulai kok ehe

janlup vote+comment ya

Salam manis,
Litha, ayangnya Jun.

[i] HIDE AND DIE • SEVENTEEN✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang