Udah lama nih gk di lanjut😆males soalnya kagak ada yang kasih bintang apalagi coment kan jadi gk semangat.
Dan ini cerita juga gk author susun dulu,langsung aja gitu mendadak kalo ada ide aja....jadinya kalo gaje dimaklumin aja ya.
..........
2 bulan kemudian....
- Sekolah
Hari ini adalah hari senin,hari yang paling horor bagi para siswa siswi sekolah apalagi lagi kalau bukan harus upacara.
05.45
Yap. Gue udah siap siap berangkat sekolah. Hari ini gue minta kak dim buat anterin karena males tiap hari naik angkot mulu.
Tuk tuk tuk.anggap aja suara sepatu.
"Pagi kak" sapaku pada kak dimas.
"Pagi juga dek" jawab kakaku sambil membawa nasi goreng buatannya dan aku suka sekali.
Aku sudah duduk di meja makan menunggu nasi gorengnya.
"Nih dimakan ya dek, dihabisin lho" kata kakaku sambil mengelus puncak kepalaku.
"Iya kak,pasti abis dong" aku langsung mengambil nasi gorengnya dan makan dengan lahap.
"Hari ini jadi kan kaka anterin? Kaka siap siap dulu bentar" ucap kakaku.
Aku hanya mengangguk saja tidak ingin menjawab.
Skip di jalan.
"Kak kok tadi kak rio gk ada? Dia kemana" tanyaku heran karena tidak biasanya dia tidak melihat kakaknya.
"Oh itu..kakak sudah pergi keluar kota sejak subuh tadi katanya ada rapat penting disana" jelas kakaku, aku hanya mangut mangut mengerti.
10 menit kemudian.
"Kak udah sampe sini aja jangan sampe depan sekolah, takut udah ada yang berangkat nanti mereka curiga lagi" kataku pada kakaku supaya mengerti.
"Oh oke. Tapi hati hati y dek" jawab kakaku dan mengecup kepalaku singkat.
Kak rio dan kak dimas itu sangat sayang sama gue mereka bagaikan pengganti ayah dan ibu bagi gue. Kak vita yang terakhir juga sayang sama gue hanya saja kita jarang bertemu.
(Dikeluarga dinda jika tidak boleh menggunakan bahasa lo-gue jadi dinda menggunakan aku kamu tapi jika pada teman dan sepupunya dia menggunakan lo-gue).
Skip sekolah.
Aku sedang berjalan di lorong menuju kelasku, masih sepi masih pukul 06.15 hanya beberapa murid yang baru berangkat dan pastinya mereka murid murid yang rajin.
Kelasku masih kosong aku memilih untuk membaca novel, menunggu zafila datang.
Tidak lama kemudian zafila datang dan menyapaku.
"Hai din" sapanya.
"Hai juga zaf" sapa ku balik."Din gue rasa cukup deh lo jadi nerd gini, udah cukup gue ngeliat lo di bully tiap harinya sama genk genk gk jelas itu, gue kasihan sama lo din" kata zafila dia memang sering mengatakan hal itu tapi hari ini seperti berbeda rasanya aku memang harus berubah dan ini waktu yang tepat.
Huuuuhhhhh. Gue menghela napas panjang " oke besok gue berubah" kataku pasrah. "Beneran din" tanya zafila tak percaya. "Iya beneran" jawabku.
Kelas sudah mulai ramai dan aku memilih membaca lagi sedangkan zafila sibuk dengan handphone'nya, tidak lama dari itu KBM di mulai.
Skip pulang sekolah.
Kedua sejoli itu pulang beriringan sembari tertawa lepas, hari ini mereka senang karena silvi tidak berangkat dan artinya tidak ada pembully'an untuk dinda. Yap, mereka dinda dan zafila.
Ting.
Suara pintu terbuka di sebuah cafe. Mereka berdua sekarang sedang berada di cafe baru yang lumayan dekat dari sekolah.
"Liiiiaaaaaa" teriak dinda dan zafila bersamaan dan menjadi pusat perhatian tapi mereka tak menghiraukannya karena mereka sangat senang bertemu dengan teman lamanya juga.
Amalia zulham nama lengkapnya. Ia juga bersahabat dengan dinda dan zafila, dulu waktu masih kecil keluarga mereka begitu dekat tapi semenjak kelas 3 dan 4 SD mereka berpisah karena bisnis masing masing jadinya mereka lama sekali tidak bertemu.
Dinda dan zafila berlari menuju lia dan lia pun berlari menuju mereka berdua. Mereka saling berpelukan melepas rindu yang sudah lama sekali terpendam mereka adalah sahabat yang sangat baik dan begitu dekat. Sekarang mereka menjadi pusat perhatian di toko itu dan mereka tentu saja tidak peduli.
"Lia lo dari kapan disini?" Tanya zafila. Mereka sudah duduk di salah satu bangku disana.
Tetapi lia tidak memperdulikannya sekarang ia menatap dinda yang sedang menyeruput jus mangga. Pastinya lia heran kenapa sahabat satunya ini begitu berbeda.
"Gue jelasin" ucap dinda menyadarkan lia, ia mengerti kenapa lia seperti itu.
"Gue gk mau kejadian sewaktu smp terulang lagi gue gk mau punya fake friend lagi jadi mulai SMA gue berubah tapi sementara aja kok" jelas dinda pada lia dan lia menanggapinya dengan mangut mangut saja.
"Ihhh lia tadi gue nanya tau kok gk dijawab sih" kesal zafila dan memajukan bibirnya beberapa cm. Hahahaha.
"Eh iya sorry zaf, hehe maaf ya, gue baru 2 hari yang lalu di indonesia dan rencananya gue pindah sekolah disini ngurus cafe ini" jelas lia pada dinda dan zafila.
"Terus yang di perancis yang ngurus kakak lo?" Tanya dinda. " iya" jawab lia.
"Din ceritain dong secara rinci kejadian apa yang lo alami waktu SMP dulu sampe kaya gini" mohon lia, ia sangat penasaran kejadiannya.
"Eh iya ceritain dong gue udah lama kok gk kepikiran sampe situ yah" polos zafila. "Yee lo mah emang gitu yang di pentingin kuota mulu kuota mulu" hardik lia pada zafila. Gue dan lia tertawa mengejek zafila.
"Oke gue ceritain" kata dinda.
flashback on
"Jadi dulu itu gue.........."
Hahaha gimana readers? Masih kurang seru yah. Hehehe maaf deh soalnya cerita ini langsung buat gk dipikir dari sebelumnya. Jadi ya gini deh hasilnya. Moga kalian suka ya.
Jangan lupa kasih votee dan coment ya biar tambah semangat lagi buat next.🙏😘

KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Pemilik Hati [HIATUS]
Teen FictionDINAR = [ DINDA ARKA ] Slow update ya... Cerita tentang rumitnya kisah cinta dinda. Dinda yang harus tersakiti oleh cinta pertamanya, yang ternyata hanya mengambil keuntungan dari dinda. Dan, Dinda dan kakaknya ternyata menyukai orang yang adik kaka...