Part 18

89 5 23
                                    

Haloo...update lagi nih, maaf ya kalo makin kesini ceritanya gak nyambung mau author unpublish tapi sayang😂sayang kamu😆😁.

Jangan lupa ya pencet bintang di bawah kiri pojok sebelum baca.

Kalo bisa kasih comentnya juga😆.

Happy reading........

*******

Typo bertebaran...

--------

"Ja..jadi...bener kalo amar cuma ma..manfaatin gu...gue" lirih dinda yang masih sesenggukan.

"Maafin abang de, gara gara abang kamu sakit hati kaya gini" ujar bang rio sambil mengelus kepala dinda lembut.

Dinda hanya mengangguk kedua sahabatnya pun ikut menenangi dinda yang sudah menangis dari awal bercerita.

"Ya udah kalian tidur dulu udah malem" ucap bang rio.

"Siap bang rio"ucap zafila.

"Siap bang rio gan..teng,hehehe" ucap lia berbarengan dengan zafila hanya saja ada tambahan ganteng pada ucapannya.

Dinda tersenyum tipis melihat tingkah sahabatnya yang sejak awal sepertinya sudah naksir berat dengan abangnya hanya saja abangnya menganggap lia itu adiknya.

Tok

Tok

Tok

Suara ketokan pintu yang membuat keempat manusia didalam kamar sedikit heran, bagaimana tidak pasalnya sekarang sudah pukul 23.15 adakah orang bertamu semalam ini?.

"Biar abang yang buka" ucapnya lalu pergi dan diangguki oleh tiga adik kecilnya.

Rio sedikit was was sebenarnya tapi di dalam rumah saat ini hanya ia saja yang laki laki, dimas mungkin menginap dengan teman kuliahnya dan mama, sedang ada urusan bisnis di jakarta.

Tok

Tok

Tok

"Iya bentar" kata rio saat bunyi ketukan kembali menyapa telinganya.

"Siapa ya?" Tanya nya sambil membuka pintu saat belum melihat sang tamu.

"Ehh..kamu ternyata, kirain siapa. Yuk masuk, ko tumben kesininya jam segini?" Ucap rio sambil berjalan menuju kamar dinda.

"Iya soalnya dirumah gak ada orang  lagi pergi semua jadinya gak bisa tidur terus kesini deh" jawabnya.

"Ooh gitu, pas banget dinda lagi sedih lagi butuh kalian...abang minta tolong buat dinda seneng yah" ujar rio.

Setelah itu mereka hanya berbincang bincang ringan saja.

"Dek, tau gak yang dateng semalam ini" tanya rio sambil tersenyum.

"Tukang kurir?" Tanya lia polos lebih tepatnya menjawab tapi bertanya.

Dinda dan zafila terkekeh pelan mendengar ucapan polos lia. Dan rio hanya menghela nafas pelan.

"Liat nih" ucapnya dan seseorang masuk kedalam kamar dinda.

"Ariantiiii..." teriak ketiganya saat melihat ari yang datang semalam ini.

Yap. Orang itu adalah arianti, sahabat dinda yang beberapa hari ini tak muncul namanya dan batang hidungnya.

"Ya udah abang pergi dulu tidur jangan kemaleman" ucap rio dan berlalu dari kamar dinda.

Sang Pemilik Hati [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang