part 15

91 9 4
                                    

Sorry kalo kurang seru yah😆

Happy reading......

Typo bertebaran......

______________

"Din lo kenapa?" Tanya lia setelah tepat di depan dinda.

"Din..." panggil zafila.

Melihat keadaan dinda yang sepertinya butuh ketenangan kedua sahabatnya memilih memeluk dan menenangkan dinda.

Saat dinda sudah terlihat lebih tenang mereka mulai berbicara.

"Lo kenapa din?" Tanya zafila

"Di..di..aa...am..amar" ucap dinda terbata bata dan menunduk kembali.

"Masa lalu lo itu?" Tanya lia.

Dinda hanya mengangguk dalam tunduknya.

Sahabat dinda hanya bisa menenangkan dinda saat ini, mereka tidak paham apa yang terjadi. Kenapa dinda langsung berlari saat melihat dua orang itu berkelahi.

*****

Argghhh, kenapa amar harus kembali!! Dia yang buat dinda ketabrak dan penabrak itu...arrgghh. arka membatin sambil memukul apapun yang ada di dekatnya.

Ia sekarang sedang berada di belakang gudang sekolah yang jarang sekali di jamah oleh warga sekolah termasuk juru kebun.

"Gak jangan sampe amar bilang kalo gue yang nabrak, gue tau gue salah tapi kalo amar jagain dinda pasti gak bakalan gue tabrak...arrgghhh" teriaknya sendiri dengan penuh emosi.

Saat ini cuma ada dua pilihan gue jujur atau amar yang bilang duluan,,gak gue gak bisa pilih dua duanya.arrgghh.ucapnya dalam hati sambil memukul mukul tembok.

"Maksud lo apa tadi main pukul gue hah?" Ucap seseorang di balik badan dimas dengan sinis.

Dimas membalikkan badannya dan terkejut akan seseorang yang datang, orang yang barusan ia pukul habis habisan padahal ia pun sebenarnya ikut salah justru lebih salah.

"Apa lo hah?!" Kata arka layaknya orang yang tidak bersalah, ia sedang membela diri sendiri supaya tidak terlihat takut akan kenyataan sebenarnya.

"Ohh..jadi lo mau gue ungkapin yang sebenernya??" Ancam amar.

Arka tetap mempertahankan raut mukanya yang tidak takut sama sekali padahal dalam benak hatinya sangat was was terhadap amar.

"Lo mau bilang apa hah?!" Tantang arka.

"Lo gak tau atau pura pura bego njing!" Hentaknya dengan mencengkeram baju arka,Dimas hanya memanglingkan wajahnya kesamping dengan berdecih.

Ciiihh.

Amar. Masa lalu dinda yang sangat dinda benci, dan ia juga yang dituduh sebagai pelaku hilang ingatannya dinda. Padahal penabraknya ialah orang yang sedang di ajak bicara saat ini.

Amar tau betul kenapa tadi arka tiba tiba memukulnya, padahal ia siswa baru masuk tadi pagi yang dilihat tidak mungkin tiba tiba memiliki masalah serius sampai terjadi perkelahian.

"JAWAB GUE ANJ*NG" gertak arka lalu mendorong tubuh dimas sampai membentur tembok dengan keras.

"Asal lo tau!! Dia gak bakalan celaka kalo bukan karena lo paham!" Sinis amar padanya.

"BACOTT LO!!! ASAL LO TAU JUGA DIA GAK BAKALAN KAYA GINI KALO BUKAN KARENA LO YANG NGREBUT DIA DARI GUE!!" arka emosi dengan perkataan amar, karena sebenernya mereka sama sama salah.

"Gue gak ngrebut, tapi dia suka gue dan...lumayan bisa gue manfaatin duitnya!" Ucap amar dengan senyum meremehkan.

"Kalo lo..."

Belum sempat arka berkata ucapannya sudah di potong terlebih dahulu.

"Kalo apa hah!! Harusnya lo juga mikir, lo sendiri yang buat dia lupa sama lo dan gue yang dituduh dan nyatanya gak ada bukti yang mengarah ke gue tapi bukti itu mengarah ke lo,cuma gue bisa bilang lo cerdik dengan langsung ganti mobil!" Ucap amar panjang lebar.

Setelah mengucapkan kalimat itu amar langsung pergi dari hadapan arka.

Arka masih tidak bisa mengakui dirinya yang lebih bersalah dia terlalu egois cuma karena cinta.

*******

Bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak 10 menit yang lalu,tapi dinda dan kedua sahabatnya masih di dalam kelas yang hanya ada mereka bertiga.

Dinda masih tidak mengerti apa yang terjadi, kenapa amar tiba tiba ada di sekolah ini? Kenapa arka begitu marah saat melihat amar? Dan siapa yang di maksud dia? Kenapa dinda merasa dia adalah dirinya? Ada hubungan apa arka dengan amar?.

Bejibun pertanyaan yang belum terjawab terus berputar dikepala dinda.

Tetapi apakah alasan amar dengan dinda berpacarab dulu karena ia kecelakaan saat bersama amar dan amar tidak enak dengan keluarganya? Lalu arka, ia sedikit mengingat jika ia pernah menolaknya beberapa saat sebelum ia kecelakaan. Ia menolak karena dinda menyukai amar, dan dinda kira amar pun sebaliknya tapi nyatanya enggak.

Tapi rasanya semua pertanyaan tadi adalah jawaban, hanya dinda belum yakin betul benarkah skenario tuhan seperti itu?. Ada sesuatu yang dinda merasa ada yang belum diketahuinya dan perlu ia ketahui. Tapi apa itu? Saat ini dinda benar benar tidak bisa berpikir untuk menjawab pertanyaannya sendiri.

"Din kalo lo belum siap cerita ke kita berdua gapapa ko, tapi sekarang kita pulang dulu yah?" Pinta zafila setelah menunggu agak lama apakah dinda akan bercerita,tapi anak itu tetap diam. Ia kasihan melihat sahabatnya yang terlihat begitu terpuruk.

Dinda hanya mengangguk pertanda ia mengiyakan ajakan zafila. Bagaimana zafila dan lia tidak kasihan melihat sahabatnya itu sedang begitu terpuruk padahal baru kemarin dia bercerita sangat bahagia setelah jalan jalan dengan arka.



*******

Vote and comenttt

Aaaakhirnya update lagi. Gimana seru gak sih?. Insha allah part selanjutnya bakal cerita keseluruhan tentang masa lalu dinda.semuanya bakal ada di episode selanjutnya. Babay😘😍

Sang Pemilik Hati [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang