Yuuhuuu author kembali lagi dan judulnya udah di ganti yah😂karena kurang ide ya gitu deh judulnya😅.
Happy reading
..............
Setelah mereka makan, mereka langsung kembali ke mobil dan pulang karena cuaca yang tiba tiba hujan.
Mereka sampai di depan rumah dinda, dan dinda sudah lebih baik dari sebelumnya yang terlihat kesal.
"Thanks din, udah temenin malam minggu gue" ucap arka setelah dinda keluar dari mobil.
"Iya, hati - hati" balasnya dengan sedikit senyuman.
"Iya" lalu arka melajukan mobilnya keluar dari komplek rumah dinda. Setelah mobil arka hilang dari pandangan dinda lalu ia masuk ke dalam rumahnya.
.............
Dinda langsung masuk dan merebahkan badannya di kasur tercinta.
Kok hati gue gini sih, gak gue gak mau jatuh hati lagi cuma gara gara itu. Batin dinda dengan memandang langit langit kamarnya.
Lalu ia membersihkan dirinya dan bersiap untuk tidur. Naas, tiba tiba di otaknya terpikir lagi nama orang itu. Arka.
___________
Tring....
Bunyi lonceng cafe berbunyi yang membuat orang refleks melihat. Sekitar jam pulang sekolah dimas yang habis kuliah datang ke cafe dekat dengan sekolah adiknya. Banyak siswa siswi yang lalu lalang keluar dari tempat tersebut. Matanya seperti mencari dan menunggu seseorang sampai akhirnya.
Yap. Yang ditunggu sudah keluar dan berjalan ke arah cafe.
Tring..
"Hai dim" sapanya dan duduk di depan dimas.
"Hai juga, gimana sekolahnya?"
"Baik kok".
"Kemarin lo dapet nomer gue darimana?" Tanya cewe itu.
"Gue gak sengaja iseng cari ig lo dan lo tulis nomer lo di bio, gue coba dan ternyata masih aktif" jelas dimas.
"Ar lo kenal adek gue gak?" Tanya dimas.
"Siapa?"
"Dinda"
"Eh itu adek lo bang? Hahaha gue sahabatnya"
Dimas terkejut dengan pernyataan arianti, bagaimana jadinya kalo adiknya tau ia dekat dengan sahabatnya bisa di laporin ke mama yang enggak enggak nih.
"Eh ar lo jangan bilang dinda yah kalo kita deket" mohon dimas pada arianti.
"Hah? Deket? Maksudnya?" Tanya ari karena ia hanya tidak menyangka bahwa dimas menganggapnya dekat. Memang semenjak kejadian dibandara silam ia sedikit menyimpan sesuatu dihatinya tapi ia singkirkan karena itu nggak mungkin terjadi.
"Sebenernya gue suka sama lo ar" jujur dimas yang membuat ari terkejut seperti patung.
Gue harus gimana?. Batin arianti.
"Gu...gu..e..sebenernya.."
"Lo gak perlu jawab sekarang ko, gue tau ini terlalu cepat kita baru kenal belum lama" potong dimas.
Dinda hanya mengangguk.
"Tapi bisa kan kita deket kaya temen biasa gak perlu jauh jauhan" pinta dimas.
"Bisa ko bang" jawabnya sambil tersenyum meski agak kikuk.
Setelah itu mereka berdua mengobrol biasa dan hari demi hari mereka kian dekat tanpa sepengetahuan orang lain.
..............
"Woiii..woii.. ada yang berantem di lapangan woiii" teriak salah satu anak laki laki di kelas dinda yang membuat heboh penghuni kelas tersebut.
Saat ini sekolah dinda sedang free class ntah urusan apa semua guru guru rapat mendadak yang membuar surga dunia bagi para siswa.
Bugh
Bugh
Bugh
"LO YANG UDAH BUAT DIA LUPA SAMA GUE, LO JUGA YANG UDAH BUAT DIA NOLAK GUE DAN LO!! YANG UDAH HIANTIN DIA HAH!!!" Emosi seseorang yang mencengkeram baju lawannya.
"Emang kenapa hah??! Lo gak suka? Lo gak terima?" Jawabnya yang sudah tidak bertenaga.
"BRENGSEK LO!!!"
bugh
Bugh
Bugh
"Arka?! Amar?!" Teriak dinda yang terkejut melihat siapa yang bertengkar.
Arka menghentikan aksinya yang sedang memukul amar, ia terkejut dengan kedatangan dinda dan sekarang seluruh siswa sedang menontonya.
"Bubar kalian bubar!!!" Teriak arka.
Setelah melihat tadi dinda langsung pergi berlari diikuti kedua sahabatnya yang mencoba mengejar dinda, ia tidak benci pada arka tapi ia benci pada amar dan terutama dirinya. Ya, dinda mendengar semua yang dikatakan arka dan sekarang dinda tau semuanya. Perlahan ingatan masa lalu dinda tentang arka teringat kembali. Dan ia ingat mengapa ia bisa berpacaran dengan amar. REKAYASA PALING DINDA BENCI SELAMA INI.
"Dinda tunggu lo mau kemana..." teriak zafila yang sudah ngos ngosan mengejar dinda. Lia yang ternyata juga sudah lelah ikut berhenti sejenak.
"Lii tuh anak mau kemana naik ke atap sekolah segala lagi?" Tanya zafila pada lia.
"Gak tau tuh" jawabnya yang masih sama ngos ngosannya dengan lia.
"Eh tunggu jangan jangan...." ucap zafila menggantung.
Lia yang seakan mengerti perkataan zafila pun menjawab, "gak zaf jangan sampe jangan berpikiran seperti mending sekarang kita kejar dinda".
Mereka berdua pun mengejar dinda yang sudah jauh di atas, setibanya di atas mereka lega dinda tidak melakukan apa yang dipikiran mereka, sekarang dinda sedang duduk sendiri bersender di tembok dan memeluk kedua lututnya.
______________
Bersambung.Upss. Hehehe gimana? Ceritanya?kurang seru yah? Huh sorry yah.
Jangan lupa vote and coment okeh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Pemilik Hati [HIATUS]
Teen FictionDINAR = [ DINDA ARKA ] Slow update ya... Cerita tentang rumitnya kisah cinta dinda. Dinda yang harus tersakiti oleh cinta pertamanya, yang ternyata hanya mengambil keuntungan dari dinda. Dan, Dinda dan kakaknya ternyata menyukai orang yang adik kaka...