Book 4.

234 30 0
                                    

"apa eonn?? Ku mendengar kalau kau mengatakan kakaknya lebih tampan? Wah sejak kapan kau cepat menilai orang baru?! Bahkan di timmu saja sampai hari ini kau tak pernah menilai mereka dengan detil"

"sudahlah jangan dibahas"

"tapi pipimu merah, tandanya itu minta dibahas! Hahahaha"

"ah bodo aku pulang duluan! Bye!"

"eiiii jangan ngambek eonn aku hanya bercanda ini, aduhh"

Akhirnya mereka semua meninggal kan tempat itu dengan perasaan Lee Jihoon yang tak karuan.

----

"eommaaaa! Kami pulang!!"

"wah, kalian dari mana saja? Tumben jihoon ikut sama kamu kwan?"

"iya eomma dia penasaran dengan perbatasan an dia menjagaku hehehe"

"eoh? Baguslah kalau begitu, apa yang kau temukan disana nak?

"tidak banyak ma, pemandangan yang bagus dan per---- mphh"

"kenapa seungkwan?"

"tidak apa-apa eomma hehe kita naik duluan ya"

"hm, ya sudah pergi sana"

Sesampai di kamar mereka...

"hmphhh---kwan kau ini kenapa hah?!"

"jangan beritahu kalau kita bertemu peri lain disana, nanti kita bakal dimarah sama eomma"

"kenapa begitu?"

"karna aku tidak pernah memberitahu eomma tentang ini, aku takut akan dimarah"

"kamu harusnya tak perlu takut kwan, kalau eomma tahu bukannya eomma akan bersemangat juga?"

"bersemangat?"

"iya karna ada peri lain selain peri sejenis kita, disini hanya ada peri Perempuan sedangkan disana? Disana ada peri laki-laki! Dan mungkin kita bisa menghubungkan dunia ini dan dunia di sebrangsana!"

"iya benar juga! Kita harus itahu eomma sekarang!"

"eitt! Ga segampang itu! Jangan beritahu dulu untuk saat ini"
"besok pagi, kita minta izin ke eomma dan kita harus temukan ujung penyebrangan perbatasan, besok kamu ada mengantar hewan tidak?"

"ada! Pembibitan telur ikan di perbatasan!"

"siap! Besok setelah itu kita mencari ujungnya! Jika kita dapat kita harus bekerja sama dengan peri di sebrang sana, karena aku yakin disana juga memiliki pemimpin"

"okay aku setuju dengan mu Eonn!"

"sekarang cepat bersih-bersih dan segera tidur, aku akan kembali ke kamarku"

"okay"

Sementara diluar kamar, tepatnya di Kamar Jihoon dan Wonwoo.

Jihoon segera pergi ke kamarnya dan ingin beristirahat

"kalian habis membicarakan apa di kamar seungkwan?"

"hm? Tidak apa"

"Ji kau tidak akan bisa berbohong padaku" dengan senyum mematikannya

"Okay! Okay! Akan ku jelaskan tapi..."

"jangan memberi tahu eomma."

"ya kau sudah tau maksudku kan?"

"hm ceritakan!"

"untuk apa aku ceritakan won kalau kau itu sudah bisa membaca pikiran ku!"

"aku memang bisa membaca pikiran tapi kalau kau tidak katakan dalam hati, aku tidak akan bisa membacanya! Dasar kau ini seperti baru tinggal bersamaku saja"

"huh, okay aku berbicara dalam hati saja"

"silahkan mulai" dan mereka pun saling bertatapan

"..............."

"hm"

".................."

"hm, lalu"

"..........."

"oo gitu"

"............................"

"what?!"

"....................."

"okay aku akan ikut kalian besok!"

"dasar triplek! Tau ketemu laki-laki aja baru mau ikut!"

"hehehe"

"ya sudah, tidur sana besok akan jadi hari berat kita"

"iya, iya"

"won"

"hm?"

"kau sudah berapa hari tidak memakan obatmu?"

"hah?"

"kau kira aku bodoh?! Kau sudah tidak memakan obatmu sejak seminggu yang lalu won!"

"kesehatan otakmu akan turun kalau tidak memakannya, sementara makanlah dulu obat itu. Sampai aku menemukan obat pemulih otakmu yang sesungguhnya"

"iya dokter cerewet"

"makan obatnya sekarang!"

"iya bawel"

"Ji kau ini, ilmu mu sudah melebihi seoarang dokter sungguhan, mengapa kau tidak mau mengaku pada eomma kalau kau ini sebenarnya memiliki bakat menjadi seoarang dokter?"

"kau juga, kenapa tidak mau mengaku kalau kau sebenarnya memiliki kekuatan membaca kata hati seseorang"

"hm itu karena...."

"kau tak bisa mengatakan alasannya kan?"

"itu lah sebabnya aku juga tidak bisa membaritahu eomma"

"tapi kalau kau mengatakannya, kau masih bisa beralasan bahwa kau memplajarinya"

"PERI MANA YANG MEMPLAJARI SEMUA ILMU ITU TANPA BUKU DAN KELUAR SENDIRI DARI OTAK! DAN MENDAPATKANNYA HANYA BERDASARKAN MIMPI! DASAR TRIPLEK!!!!!"

"arghhh! Telingaku sakit! Makanya jangan kebanyakan tidur! Mimpi mulu kan!"

"bodo! Pekerjaanku terlalu banyak makanya butuh istrahat!"

"au ah, mending lu tidur!"

"gua juga bakal tidur dari tadi kalau lu ga nanya- nanya ke gua!"

"ya ya ya bubar bubar!"

"huh!"

Lalu mereka kembali ke wilayah maing-masing, asal kalian tahu kamar terluas di kerajaan ini adalah kamar Wonwoo dan Jihoon kamar mereka tergabung karna meraka benar-benar sangat dekat semenjak lahir. Kamar mereka terbelah menjadi 2 wilayah, wilayah mereka masing-masing berisi tentang hal-hal yang mereka perlukan diri sendiri. Di sisi kamar Wonwoo ada rak buku besar, kasur King size, meja dan kursi membaca dan bekerja dan masih banyak lagi yang beruhubungan dengan diri Wonwoo.

Sementara di sisi Jihoon ada rak buku namun tak sebesar Wonwoo punya namun buku tersebut di tulis oleh Jihoon sendiri, karena Kepintaran otaknya sendiri. Dan ada banyak alatmusik pembuat suara angin dan lagu, ada juga Kasur King size, dan lemari Pakaian yang melebihi Lemari Wonwoo karna Jihoon lebih menyukai Fashion dibanding Wonwoo.

Karna pembagian Kamar tersebutlah menyebabkan kamar mereka musti seluas dengan lapangan Stadion di belah 2. Meski begitu kamar mereka selalu rapi dan tertata dengan baik, tanpa harus meminta orang lain untuk membersihkan dan merapikan Kamar mereka.



-Kami ini Special maka harus satu kamar! Orang jenius itu harus saling membantu- Lee Jihoon

-Ya meski kita terkadang harus sedikit bertengkar but it's okay lah- Jeon Wonwoo

-Zzzz- Boo Seungkwan




15 Juli 2018 •

Regards,
- @Raclee__ -

Vomment ❤

Seventeen Fairy's in CaratLandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang