Book 8.

176 24 0
                                    

“lah kok cuman di read doang, beneran marah ya?”

maaf donggggg jiiiii”
“seriuss cuman candaan L
“hahahaha apaan si bocah”
“gua ga ngambek elah”
“gua tinggalin chat karna mau ke kasur doang trus ngambil minum”
“gua ga baperan gils”
 

Padahal dalam hati Jihoon selalu baper sama perlakuan Soonyoung yang kadang menyentuh hati.

Dan harapan Jihoon kini semoga ini bertahan lama untuk seterusnya.

 

 

H

ari ini adalah hari yang baru, para putri sedang berkumpul di ruang keluarga dan mengobrol tentang hal yang kemarin mereka dapatkan. Yaitu pengalaman pertama bertemu dengan lawan jenis dan jembatan itu.

Kenapa mereka berani membicarakan itu kepada yang lain?

Iya berhubung ini adalah jadwal untuk ibu negara berkeliling sekitar desa, maka mereka bebas membicarakan sesuatu, dan mereka sudah saling menyetujui bahwa percakapan ini adalah percakapan rahasia.

Namun berdasarkan pengalaman, masih ada yang belum pernah menemui sang lawan jenis. Seperti Jisoo dan Minghao.
Mereka sangat penasaran, maka dari itu mereka sangat ingin pergi melihatnya. Hanya saja jadwal mereka untuk berlatih kekuatan masih 2 hari lagi. Jadi izin untuk keluar rumah masih 2 hari lagi. Dan mereka sangat penasaran, tetapi sesuai janji Wonwoo, Jihoon dan Seungkwan, mereka akan di bawa kesana saat mereka keluar untuk pergi berlatih.

Namun setelah berbicara banyak hal, mereka memutuskan untuk ke kamar masing-masing untuk melakukan aktifitasnya sendiri-sendiri.
 

Kamar Wonwoo – Jihoon

“hei ji”

“hm? Apa?”

“menurutku nih tentang mingyu, dia waktu itu tidak menggunakan kekuatannya. Mana mungkin dia bisa fokus menggunakan kekuatannya saat mengobrol?”

“hmmm.. iya juga sih, tapi bisa saja kan kalau kekuatannya sama denganmu, tapi dia lebih kuat sehingga kamu tidak bisa membacanya?”

“nggak mungkin!”

“bisa jadi”

“ga adil ji, semua peri pasti punya perbedaan dalam memiliki kekuatan! Masa bisa sama!”

“ya mana ku tau! Jangan marah-marah ke aku dong! Aku kan ga tau apa-apa!”

“eh iya juga, sorry sorry”

“hmph, sekarang apa? Kau mau apa kalau dia lebih jago?”

“ngga tau, yang jelas aku tidak terima kalau dia lebih jago”

“kau punya nomornya mingyu?”

“tidak... tau”
“seingatku ada”

“yasudah, hubungi dia dan mengobrollah dengan topik kekuatannya”

“ih ngga mau ya! Mau taruh dimana muka ku! Harga diriku jatuh!”

“lah? Yaudah kalau gitu tunggu ketemu aja lagi”

“emang bakal ketemu lagi?”

“ya mana tau”
“diem deh! Aku mau ke mejaku, mau nulis”

“yaudah deh!”
 
 
 
 
 

 
 
 
 
“PENGAWAL! PANGGIL SEMUA ANAKKU UNTUK TURUN!”

“MENGAPA KALIAN BENARI-BERANINYA MELANGGAR ATURAN?!”

“TIDAK BOLEH TERULANG LAGI!”
 
 
 
 
 
 
 




 
 
 
 
 
 
“AAARGHH TIDAK!!!”
 
“jiii! Kenapa?! Jii!!”

“won-wonwoo?”

“jii kamu kenapa?!”

“aku- aku baru mimpi.... tentang jembatan itu”

“ha-hah?”

“iya aku bermimpi kalau eomma tau tentang jembatan itu dan kita semua tidak boleh keluar sampai batas area yang ditentukan eomma”

“tidak mungkin ji, itu hanya mimpi......”

“aku tidak janji won, tapi—“
 
 
Brakk
 
“nona-nona anda di panggil ke bawah”
 
“won....”



09 Desember 2018 •

Regards,
- @Raclee__ -


Vomment ❤

Hello readers-nim! Mianhae ya kalau pendek hehehe, aslinya Raclee ngetik banyak cuman setelah di Layout malah jadi sedikit :(, gapapa ya? Next semoga bisa lebih panjang ! Amin!

Thankyou udh mampir!❤

Seventeen Fairy's in CaratLandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang