Karena Ku Sanggup
-Agnes Monica-Dulu sedekat nadi, tapi sekarang sejauh matahari.
____________________Niko mengacak rambutnya sendiri karena frustrasi. Ia begitu kecewa karena perjuangannya selama ini selesai dengan begitu cepatnya. Ia heran karena Mikha begitu mudahnya menyudahi hubungan yang baru mereka jalin beberapa hari lalu. Bahkan belum menginjak usia satu minggu.
Ia mengambil ponselnya yang ia letakkan secara asal. Dengan teliti ia mencari kontak Mikha. Setelah menemukannya, ia bergegas menekan tombol block. Pesan-pesan singkat yang pernah ia kirim ke Mikha beberapa saat lalu juga ia hapus. Niko ingin total menjauh, tidak mau tanggung-tanggung.
Tidur adalah salah satu usahanya untuk melepas semua beban yang melekat pada otaknya. Matanya pun terpejam beberapa menit kemudian.
***
Mamanya sudah kesal karena Mikha tidak kunjung keluar menemui Hendra yang sedang menunggu di ruang tamu. Ia berkali-kali masuk ke kamar Mikha dan ujung-ujungnya Mikha pasti menyuruh mamanya untuk mengatakan pada Hendra bahwa ia sedang tidak enak badan. Terpaksa mamanya menurut, karena ia merasa tidak enak kepada Hendra yang terus menerus menunggu yang tidak pasti.
Hendra mengerti, akhirnya ia memilih untuk pulang. Namun sebelumnya ia sudah menitip salam kepada mamanya Mikha.
Tidak terasa ada setetes air mata Mikha yang lolos dan jatuh ke bawah. Ia buru-buru menyekanya, kenapa ia menjadi cengeng begini?
Ternyata benar apa yang dikirim Elina lewat snapgram-nya. Ketika ada kata dia dalam suatu hubungan seseorang, maka kata pisah perlahan-lahan muncul dalam hubungan orang itu. Ia sadar, Niko sudah selalu memperingatinya agar jangan terlalu dekat dengan Hendra. Ya, Mikha harus menerima kenyataan bahwa hubungannya yang masih terbilang muda harus kandas di tengah jalan.
Ini salahnya sendiri karena telah menyudahi hubungan tanpa alasan. Ia meraih ponselnya hendak menghapus semua kenangan yang pernah mereka jalani. Namun tiba-tiba air matanya jatuh lagi, ia belum bisa melakukan hal itu. Melupakan adalah hal yang sulit bahkan tidak mungkin, karena kenangan itu akan selalu abadi walaupun kejadian sudah lama berakhir.
Ponsel Mikha berbunyi dan menampakkan nama Gista di layarnya. Mikha enggan mengangkat karena perasaannya sedang kacau saat ini. Ia biarkan saja ponselnya terus berdering hingga memekakkan telinga.
Akhirnya ponselnya berhenti juga berdering. Mikha membenamkan kepalanya dalam bantal, lalu menangis.
Hampir setengah jam ia menangis di dalam bantal, matanya pasti sudah membengkak. Tak lama kemudian ia mendengar suara berisik dari ruang tamu. Ia sadar, itu pasti teman-temannya yang datang.
Biasanya teman-temannya langsung masuk ke kamar tanpa permisi. Sebelum hal itu terjadi, Mikha langsung berpura-pura tidur.
Benar saja, pintu kamarnya langsung terbuka dan menampakkan wajah teman-temannya. Gista dan Dara berupaya membangunkan Mikha dengan cara menggoyang-goyangkan tubuh Mikha.
Mikha menyerah, ia membalikkan tubuhnya lalu duduk di tepi ranjang. Gista dan Dara langsung menganga melihat mata Mikha yang sembab, sudah jelas bahwa Mikha baru saja habis menangis.
"Mikha, lo kenapa nangis?" Gista langsung memeluk tubuh sahabatnya itu. Dara ikut duduk di tepi ranjang lalu menyentuh bahu Mikha untuk menenangkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Love
Teen FictionKepo? . . Ketika hati ini diam-diam menyebut namamu. . . . Apa yang lebih menguntungkan selain memiliki otak cerdas, keluarga harmonis, ekonomi berkecukupan, punya teman yang pengertian, ditaksir oleh cowok-cowok keren, baik dan juga pintar? Sunggu...