21. Tempat dan Waktu yang Salah

32 3 14
                                    

Jika berharap terlalu banyak, harus siapkan diri untuk kecewa.
____________________

Hari ini seluruh sekolah libur karena hari ini bertepatan dengan tanggal merah. Mikha dan kedua temannya membuat rencana jalan-jalan ke mal untuk mengisi liburan singkat itu. Semuanya sepakat dan sekarang mereka berkumpul di rumah Dara.

"Yuk berangkat sekarang!" ajak Gista, yang lainnya pun menurut. Dara langsung mengeluarkan mobilnya yang terparkir di garasi. Gista dan Mikha pun langsung masuk ke dalamnya.

Jalanan agak ramai, mungkin karena pengaruh tanggal merah sehingga banyak orang yang pergi liburan. Sekitar 25 menit menempuh perjalanan, mereka akhirnya sampai di sebuah mal.

Di dalam mal mereka keliling-keliling tak tentu arah karena tidak tau tujuannya kemana. Akhirnya mereka memutuskan masuk ke gramedia.

Mereka mengitari gramedia itu sambil melihat buku-buku yang dipajang di sana.

"Ini dia buku pintar matematika." Gista mengambil buku yang mungkin ia cari-cari sejak lama.

"Sok alim, emang mau dipelajarin? Paling cuma dipajang doang. Lagian itu kan buku buat bocah kelas 2 SD," ledek Dara. Gista kesal sekaligus malu karena ia salah mengambil buku. Ia pun meletakkan buku itu pada tempatnya.

Gista dan Mikha kembali berjalan-jalan mencari novel best seller. Dara juga nenyusul dari belakang setelah ia selesai membeli kertas file.

"Yang ini gue udah punya, yang itu juga," kata Gista sambil menunjuk beberapa novel yang sudah ia miliki.

Gista kembali berkeliling mencari novel, ia langsung berhenti di suatu tempat yang berisi tumpukan novel-novel berharga murah meriah.

"Woy sini ada novel yang murah-murah." Gista langsung memanggil teman-temannya agar mendekat ke arahnya.

"Ini sepuluh ribu coy, gue beli lima novel aja deh biar pas lima puluh ribu." Gista kembali memilih-milih novel.

Dara dan Mikha ikut menyusul, Dara jadi ikut-ikutan memilih. Mikha juga ikut memilih, tetapi ia bingung mau memilih yang mana. Gista sudah mendapat tiga buah novel, Dara masih bingung memilih, ditangannya sudah ada dua novel. Namun Mikha sama sekali belum memilih novel.

"Yang mana bagusan?" tanya Dara kepada Gista.

"Nggak tau dah, Mikha aja tanyain." Dara memanggil Mikha untuk menanyakan novel mana yang lebih bagus.

Dara sudah mantap dengan novel yang ia beli, namun setelah ia melihat-lihat lagi, ada satu novel yang ia inginkan.

"Lo beli ini aja, bagus loh sinopsisnya." Dara menyodorkan sebuah novel pada Mikha, lalu Mikha menerima saja karena ia belum membeli apa-apa.

Setelah satu jam lebih di gramedia, mereka kembali berkeliling mal itu. Ada pedagang es krim yang menarik perhatian, akhirnya mereka mendekati pedagang itu.

"Mau pakek cup atau yang cone? tanya pedagang es krim tersebut.

"Yang cone aja deh," ujar Dara. Pedagang itu langsung berbalik badan lalu mengambil 3 buah cup.

Dara mengernyitkan dahi, sudah jelas-jelas ia mengatakan cone tapi pedagang itu malah mengambil yang cup. "Mas, yang cone!" ucap Dara sambil meninggikan suaranya. Pedagang itu menoleh, lalu mengambil yang cone.

Secret LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang