Semakin giat berjuang, semakin sulit didapatkan.
____________________Hari ini bisa dikatakan surga dunia bagi Tasya dan Nara, karena saat ini mereka tidak bekerja atau kata lainnya disebut libur. Oleh sebab itulah Nara menyuruh Tasya berkunjung ke rumahnya. Kira-kira pukul 10 pagi tadi, Tasya sudah sampai.
"Lo mau minum apa? Teh, kopi, jus, atau sirup?" tawar Nara, si Tasya masih berpikir-pikir terlebih dahulu.
Tasya menggumam pelan. "Mmm, sirup boleh deh."
"Tapi gue cuma ada air putih doang, tunggu ya gue ambil dulu." Nara langsung berjalan ke dapur untuk mengambil minuman.
"Sialan, ngapain ditawarin kalo nggak ada semua?" tanya Tasya diiiringi dengan tawa.
Mereka pun melanjutkan aktivitas mereka di kamar Nara yang terletak bersebelahan dengan kamar Mikha.
"Oh iya! Drama Korea yang waktu itu lo tonton, episode terbarunya udah keluar atau belum?" tanya Tasya ketika ia mengingat sesuatu.
Nara mengernyitkan dahinya. "Yang mana sih?" Dahinya semakin berkerut karena ia berusaha mengingat-ingat. Setelah berhasil mengingatnya, Nara langsung menepuk dahi. "Oh yang itu, udah keluar kok episode barunya, gue aja udah nonton."
"Yah kok gue nggak tau? Lo sih nggak bilang-bilang," ucap Tasya sambil menggerutu kesal, lalu ia mengambil laptop Nara yang dibiarkan tergeletak di atas meja riasnya.
Obrolan pun terus sambung-menyambung menjadi satu dari Sabang sampai Merauke. Hingga akhirnya obrolan mereka memasuki topik tentang adiknya masing-masing.
Sambil mengunyah camilan, Nara berusaha berbicara. "Niko kok sekarang jarang banget anter jemput adik gue?"
Tasya menaikkan sebelah alisnya. "Lo jadiin dia tukang anter jemput?"
Nara terkekeh. "Kan itu kemauan adik lo sendiri."
"Iya tau kok. Btw, mereka ngapain putus sih? Gue padahal ngerasa mereka cocok lho," ujar Tasya yang diikuti anggukan pelan oleh Nara.
"Gue pernah ambil handphone adik gue soalnya mau minta hotspot, nggak sengaja gue liat pacar barunya nge-chat, gue jadi kepo terus gue baca deh. Disana Mikha jarang banget bales chat pacarnya, palingan cuma bales iya, engga, nggak papa, atau ok, itupun balesnya lama banget, kadang besok atau lusa baru dibales. Temen adik gue kan sering dateng ke rumah, gue tanya ke salah satu temennya namanya Dara, katanya dia masih suka sama adik lo, cuma gengsi aja bilang duluan." Nara menjelaskan secara rinci pada Tasya.
Tasya mendengarkannya dengan penuh minat, kemudian giliran dirinya yang bercerita. "Gue juga mikir kalo Niko masih suka sama adik lo, soalnya setelah putus dari Mikha, ganti pacar mulu kerjaannya tapi pacarnya nggak pernah diperhatiin. Waktu itu kalau nggak salah Natalie nelpon, tapi malah dimatiin. Padahal katanya Natalie itu pacarnya lho."
Setelah selesai menceritakan adiknya masing-masing, mereka langsung saling tatap dan tersenyum miring. Sepertinya akan ada rencana yang disiapkan oleh para kakak-kakak ini.
Sisa waktu mereka dihabiskan untuk menonton drama Korea episode terbaru yang Tasya belum sempat tonton. Saat itu, Mikha tiba-tiba datang dari sekolahnya. Mikha terkejut saat melewati kamar kakaknya yang pintunya terbuka, tanpa sengaja ia melihat kak Tasya.
"Kak Tasya?" tanya Mikha. Nara dan Tasya langsung kompak menoleh ke sumber suara.
Nara langsung keluar kamarnya, begitu pula dengan Tasya. "Iya Tasya, calon kakak ipar lo," bisik Nara, sehingga Mikha salah tingkah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Love
Ficção AdolescenteKepo? . . Ketika hati ini diam-diam menyebut namamu. . . . Apa yang lebih menguntungkan selain memiliki otak cerdas, keluarga harmonis, ekonomi berkecukupan, punya teman yang pengertian, ditaksir oleh cowok-cowok keren, baik dan juga pintar? Sunggu...