Part 13

26.7K 344 2
                                        

Siska terlihat hanya diam dan memandangi naren dengan tajam, ia bisa melihat kesungguhan di mata naren namun juga kebimbangan.

Entah apa yang membuat lelaki di depan nya ini yang mengaku sebagai calon suami adik nya bimbang.

Siska menarik nafas dan menghembuskan nya pelan, lalu dengan kekuatan yang telah ia kumpulkan siska membuka mulut nya yang telah lama bungkam

"IBUUUUUUUUU...." teriak siska kencang dengan memejamkan mata nya. Sungguh siska sangat jarang mengrluarkan suara sekencang ini. Dan kali ini ia memekik kencang hanya karna ada seorang lelaki yang mengaku sebagai calon suami adik nya ini

Terlihat seorang wanita paruh baya yang tampak keibuan dengan daster biru gelap menghampiri mereka.

"kenapa kak? Ibu sampe kaget tau denger kamu teriak gak biasa nya kamu teriak2" ucap ibu kiki dan siska yang belum menyadari kehadiran naren di samping nya

"loh ini siapa? Nak naren ya, bos nya kiki di kantor yang baru?" akhir nya sang ibu menyadari kehadiran naren di antara para putri nya.

"selamat siang tante" sapa naren dengan meraih tangan sang ibu dengan penuh kelembutan. Guna mencuri hati ibu gadis nya.

Iya naren seyakin itu, bila kiki pasti akan menjadi milik nya. Maka dari itu ia melambangi kiki dengan sebutan gadisnya.

                                 🐾🐾🐾

Kiki diam saat  semua orang yang ada di sana asik memperbincangkan nya.
Bukan apa, hanya saja ini semua tidak pernah kiki bayangkan akan secepat ini terjadi dan dengan orang yang belum ia cintai

"kamu srius dengan ucapan mu tadi?" tanya siska penuh selidik dari sofa paling pojok di samping sang ibu.

"tentu saja, saya tidak pernah bercanda sebelum nya" jawab naren mantap

"tapi kan, kamu dan adik saya bertemu saja belum lama. Kenapa kamu sebegitu yakin nya?" tanya siska lagi meyakinkan.

"karna pesona yang ia miliki, dan tentu saja karna saya benar2 tertarik dengan nya saat pertama kali kita bertemu" jawab naren dengan memandang kiki dalam tepat di retina mata.

Kiki mendengus dalam hati, "dasar mesum akurat" lalu memutuskan konta mata mereka. Melihat itu, naren hanya menampilkan senyum tipis nya, dan kembali memandang kakak dari gadisnya, guna lebih meyakinkan.

"apa hanya itu?" tanya siska lagi dan kali ini kiki ikut menyela

"udah si kak, ngapain juga di ladenin. Orang dia aja kurang waras" tajam kiki sengit dengan menunjuk nunjuk naren dengan jari nya.

Melihat perlakuan kiki terhadap nya, membuat naren semakin gemas dan gencar dalam misi nya.
"kita lihat saja honey, dalam waktu dekat kamu akan aku ikat untuk menjadi milik ku selamanya. Forget it" naren membatin dalam hati nya dengan memandang kiki dan tersenyum smirk

"hus ah, gak sopan sayang kamu begitu sama tamu, nak naren ini bos mu lho" nasehat yuli a.k.a ibu kiki.

"tidak papa bu, mungkin kiki masih marah sama saya. Karna tadi saat perjalanan pulang kiki tidak sengaja  melihat pesan di hp saya dengan klayen saya dan kebetulan klayen saya itu seorang wanita" jelas naren panjang lebar membuat yuli mengangguk paham dan siska memandang kiki tidak percaya.

"kita 1 : 0 sayang" batin naren dan mengedipkan sebelah mata nya pada kiki. Membuat kiki ingin segera mengusir orang ini dari rumah orang tua nya.

"ah bu maaf kalo saya merepotkan, seperti nya hari semakin sore sebaiknya saya segera pulang. Tidak enak bertamu lama2"

"ah tidak merepotkan ko, kami senang bila ada teman dari anak kami yang berkunjung" jawab yuli tersenyum lembut.

"sekali lagi trimakasih, saya pulang" salam naren sekali lagi.

"iya nak naren, jangan kapok ya main2 kesini lagi" naren hanya tersenyum dan mengangguk senang. "kiki, itu nak naren nya di anter kedepan dong" lanjut yuli mendorong kiki yang nampak terlihat ogah ogahan.

Melihat perlakuan yuli ibu naren terhadapnya membuat hati naren merasa lumayan lega, "seperti nya aku telah mendapat satu lampu hijau" batin nya senang.

Merasa telah di teras rumah, dengan cepat naren menarik lengan kiki dan ...

Cup

Kiki terkejut bukan main merasakan itu semua, dengan cepat ia memukul mukul dada naren guna melepaskan ciuman paksa nya.

"dasar mesum, cwo toilet kaparat, kadal buntung. Pulang gak lo PULANGGGG" teriak kiki murka. Membuat naren lari tunggang langgang dengan tertawa gemas.

"ah sungguh menyenangkan" ucap naren saat telah masuk kedalam mobil nya, ia membayangkan kiki yang sekarang pasti sedang misuh2 memaki maki diri nya.

"wait me baby" ucap naren sebelum melajukan mobil nya.

                                  ☀☀☀

Kiki menaiki tangga menuju lantai dua dimana kamar nya berada dengan tampang *senggol bacok* ia tak menghiraukan godaan dari sang ibu dan kakak nya

"sumpah ya gue kesel banget, nasib sial apa ini yang lagi mampir di hidup gue" rancau nya saat tiba di dalam istana merdeka nya.

Kiki merebahkan diri nya di ranjang dengan helaan nafas lelah, ia sungguh tak menduga akan sejauh ini kekacauan yang akan di timbulkan.

Kiki tampak terpekur dengan dunia nya sendiri, hingga tak menyadari bahwa sang kakak siska telah masuk kedalam kamar nya dan duduk di kursi rias nya.

"adek" panggil sisika lembut. Kiki masih tak bergeming dari dunia nya. Sisika sudah menduga akan seperti ini jadi nya, ia mendekat dan duduk di samping sang adik yang belum merubah posisi nya dri 30 menit yang lalu

"kiki, jangan ngelamun" panggil siska menggoyang lengan kiki.

"ANJING LO" ucap kiki sepontan karna kaget.

Saat menyadari ada siska di dalam kamar nya, ia langsung memasang wajah kesal nya

"kakaaak iiii, ketok pintu dulu kek" grutu kiki menggerak gerakan kaki nya kesal

"kamu yaaaaa kasar banget omongan nya, kakak bilangin ayah loh ya" ancam siska menakut nakuti. Namun respon kiki di luar dugaan nya, ia kira sang adik akan merengek manja.

Namun yang ia dapat malah kiki sudah melamun kembali dan asik dengan dunia nya sendiri.

"sebenernya apa yang menggagu pikiranya" batin siska mengamati wajah sang adik yang tampak kosong

"kiki sayang, kamu kenapa sih dek?" ucap sisika sayang dengan membelai lembut surai kiki.

Kiki nampak tersentak terkejut kembali dan mengerjab kan mata nya, "hah?" lilung nya dengan bingung.

"kamu kenapa?" ulang nya dengan menatap mata kiki mencari cari sumber masalah yang mengganggu adik nya.

"ah gkppa kok kak, aku cuma .... ya ngurusin kerjaan aja ah ya kerjaan" jawabnya dengan berbata dan enggan menatap langsung mata sang kakak.

Karna kiki tau siska tak mudah untuk di bohongi, jadi ia lebih memilih untuk mengalihkan pembicaraa.

"kakak ngapain kesini?" tanya kiki tak memberi kesempatan pada siska untuk bertanya lebih jauh tentang nya dan si cwo toilet itu

"kakak lupa deh tadi mau ngapain, gara gara kamu banyak ngelamun sih. Yaudah deh kakak balik ke kamar kakak aja ya, jangan ngelamun lagi loh ya kamu dek" ancam siska dengan kepalan tangan yang terangkat ke udara dan kekehan nya.

Setelah keluar dari kamar sang adik, siska diam di depan pintu kamar kiki dan bergumam "aku tau kamu lagi bohong sama kakak dek" ucap nya lirih kemudian pergi meninggalkan kamar kiki.














Hola readers huhuhu maaf ya, aku udah lama gak up date. Lagi buntu banget soal nya, tapi tenang cerita MFH masih berlanjut ko, tunggu trus ya kelanjutan kiki dan si cwo toilet
Dan jangan lupa vote and coment, pendapat kalian penting banget loh buat karya aku.
Makasih Luv U😘😘😘😘😘




My Future HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang