Part 11

33.4K 382 3
                                    

Melihat kiki lemas, membuat naren dilanda kebimbangan.

Apa sebaik nya ia memeberi kiki sedikit waktu untuk memulihkan tenaga nya dulu.

"apa aku telah keterlaluan?" batin naren menatap kiki yang kini tengah mengatur nafas nya yang memburu.

Melihat itu, hati kecil naren merasa tersentil dengan inisiatif naren bangkit dan berjalan menuju lemari yang tak sebesar di apartemen nya.

Ia mengambil hodie putih dan kembali ke ranjang, kemudian memakaikan nya ke tubuh kiki.

Kiki hanya pasrah di perlakukan apa saja oleh naren, sebab tenaga nya belum pulih sepenuh nya.

Naren mengangkat kepala kiki untuk mendekat dan mengecup nya cukup lama
"I am so sorry sugar" ucap naren lirih, kemudian pergi meninggalkan kiki sendiri di dalam kamar

                                       o0o

Kini naren termenung di temani dengan segelas teh hangat, ia tak akan meminum alkohol jika tingkat masalah itu masih di batas minimum nya.

Merasa cukup lama meninggalkan kamar, akhirnya naren meneguk habis teh nya lalu pergi kembali menuju kamar dimana kiki berada sekarang.

Sesampai nya di kamar hal pertama yang ia lihat adalah pose kiki yang sangat sulit untuk naren meneguk saliva nya


Sesampai nya di kamar hal pertama yang ia lihat adalah pose kiki yang sangat sulit untuk naren meneguk saliva nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"apa yang kau lakukan honey, kau membuat ku panas" ujar naren berjalan mendekat ke arah kiki.

"stop, mikir mesum terus. Yang tadi itu batas maksimal kita paham?" ucap kiki tegas tanpa merubah posisi tubuh nya

"oke fine, sekarang bisa kah kau mengganti pose mu itu?"

"tentu" jawab kiki singkat dan kini ia berbaring menyamping dengan tangan yang ia tangkup untuk menjadi bantalan pipi nya

Dengan sayang naren menarik selimut hingga sebatas pinggang, karna kiki hanya menggunakan hotpens yang otomatis membuat kerja otak naren menjadi panas dan kacau.

Kini naren ikut berbaring dan memasuki selimut, sebelah kaki naren membelit kedua kaki kiki yang telanjang ia sedikit menggesek gesekan kaki nya pada kulit mulus kiki.

Dan tak lupa tangan nya yang membelai rambut kiki sayang dan menciumin tengkuk kiki dengan ciuaman basah

"naren bisa gak jangan gerak2 kaki nya dan berenti ciumin gue!!?" garang kiki membuka mata nya

"apa itu mengganggu mu?"

"gue gak bisa tidur ini, dan tangan lo itu jangan ngusap2 kepala gue, lo kira gue kucing" sembur kiki tak ada manis2 nya sama sekali

"oke baik2, tapi aku belum mengantuk sayang" aku naren

"tapi gue udah" balas kiki sengit dengan membalikan posisi nya menjadi membelakangi naren

My Future HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang