Part 16

27.5K 381 7
                                    

Satu minggu kemudian ...

Naren terlihat sedang memandangi kiki dengan jantung bergemuruh kencang. Ia tampak berkali kali menelan salivanya dengan susah. Bagaimana tidak, gadis nya terlihat menggoda dengan rambut di ikat asal dan mulai berantakan karna kiki terlalu sering menggaruk rambutnya.

Kiki terlihat sexy dengan rambut berantakan nya itu, dan naren sudah terlalu lama 'berpuasa'. Disuguhi pemandangan yang membangkitkan gairahnya sungguh membuat naren sulit mengontrol libido sialan nya itu.

Suara ponsel di dalam ruangan yang sangat sunyi ini membuat naren tersentak karna terkejut, ia melirik kearah ponselnya dan ia tersenyum kecil melihat isi dari pesan singkat tersebut.

Ia kembali mendongak melihat kearah gadisnya dan bergumam "let's play baby"

***

Kiki terkejut saat merasakan handphone nya bergetar, dengan malas malasan ia melihat kearah handphone nya itu.

Melihat ada pesan masuk dengan lemas ia raih handphone berlogo apel nya itu,

Bos kaparat

Mendekatlah kesini, aku ingin berbicara

Begitulah isi pesan dari bos mesum kaparatnya itu, kiki mendongak kearah naren dengan sebelah alis terangkat.

Handphone nya kembali bergetar menandakan pesan baru kembali masuk.

Bos kaparat

Cepat baby

Dengan malas kiki berjalan mendekat ke arah bos mesum nya itu tanpa membenahi penampilan nya yang tidak bisa di bilang cukup baik.

Setelah merasa cukup dekat untuk mendengar sang bos berbicara kiki membungkuk dan menatap ke arah naren tanpa membuka suara.

"kenapa jauh sekali honey?" protes naren saat merasa jarak nya dengan kiki terpaut 2 meter perkiraan nya.

"huh" dengus kiki dan memajukan dirinya satu langkah.

Melihat sikap gadisnya membuat naren menggeram gemas, dengan inisiatif nya sendiri naren berdiri dan akan menarik gadis nya itu untuk menghapus jarak di antara mereka hingga tidak akan memiliki jarak lagi.

Merasa sang bos akan mendekat dengan cepat kiki mencegah nya

"stop, atau gue gak akan dengerin omongan lo???!" ancam kiki berwaspada

Naren menaikan sebelah alis nya tanda bertanya, cukup mengerti dengan sikap waspada kiki. Akhir nya ia hanya terkekeh dan menyandarkan diri nya di ujung meja, menatap gadis nya dengan intens membuat kiki merasa gelisah di tempat nya.

"fine" ucap naren seperti bisikan angin

Kiki merasa cukup aman, akhir nya ia membalas menatap naren

"apa yang mau lo omongin sama gue?" tanya kiki meminta jawaban

"kenapa kau buru-buru sekali?" balas naren bertanya.

Ia sengaja memperlambat waktu karna ingin berhadapan lebih lama dengan gadis nya a.k.a kiki.

Sesungguh nya ia merasa sangat rindu di karenakan sudah seminggu mereka berhubungan layak nya bos dan bawahan yang sesungguh nya dan itu sungguh membosan kan bagi naren.

My Future HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang