Part 15

29.9K 412 3
                                    

"nghhhhh" gumaman seseorang yang terbangun dari tidur lelap nya. Tentu saja itu kiki, yang telah tidur dengan damai nya selama 4 jam.

Dan kalian tau bagaimana posisi tidur nya sekarang? Ya dia tertidur persisi diatas tubuh naren yang sangat hangat dan kekar

"nyenyak hem?" tanya naren dengan mengelus punggung kiki dengan lembut. Kiki hanya bergumam tanpa membuka mata nya, ia sungguh tak ingin kenyamanan ini cepat berlalu

"tak ingin bangun?" tanya naren lagi masih bersabar dengan kemanjaan gadis nya.

"kau tau, kau belum menerima hukuman apa pun dari ku?" ucap naren dengan suara serak nya.

Kiki tersentak kaget dengan cepat membuka mata nya dan mendongak menatap naren dengan wajah lugu nya.

"ap-apa?" tanya kiki

Melihat wajah gadis nya yang baru bangun tidur membuat libido naren makin memuncak, namun ia masih berusaha untuk menahan nya "sabar naren belum waktu nya"

"kau mendengarnya dengan jelas baby" ujar naren dengan membelai bibir bawah kiki yang merah menggoda nya

"ngggh na-naren?" tanya kiki tidak yakin

"aku sudah cukup bersabar menahan nya sayang, apa kau tidak tau. Kau selalu mengubah posisi tidur mu dan selalu menyenggol junior ku. Itu sangat menyiksa honey" balas naren dengan mata mulai menggelap dan dengan lihai tangan yang awal nya membelai punggung kiki yang hanya menggunakan bra. Dengan cepat ia buka pengait bra itu

Dengan sekali sentakan, kini posisi nya telah berubah naren yang berada di atas dengan senyum smirk nya. Kiki melotot kaget dengan mulut setengah terbuka, ia sungguh tidak menduga dengan hitungan detik kini posisi nya telah berubah

Tak ingin menyiakan nyiakan waktu, dengan cepat naren melahap habis bibir yang menggoda nya itu, dengan tangan yang menyusuri garis wajah, turun ke leher, lalu pundak, dan berakhir di puncak dada kiki.

Naren membuang bra itu setelah ia menarik nya dengan cepat,

Brrrr

Kiki langsung merinding merasakan dada nya tak tertutupi apa pun dan kini terkena dingin nya suhu AC.

Naren memperkerjakan tangan nya dengan baik, yang satu memilin puncak dada kiki dan yang satu meremas nya kencang.

"aggrhhh sa-sakithh narenhhh" ucap kiki di sela2 ciuman dari naren yang sangat menuntut. Mendengar protesan dari gadisnya membuat senyum devil naren mengembang

Dengan cepat kini kedua tangan nya meremas gundukan kenyal itu tanpa perduli protesan kiki, ia sungguh gemas dan rasa nya ia tidak akan berhenti

"akkkhhhhh sakittttttt" jerit kiki melepaskan ciuman naren dengan paksa. Setetes air mata keluar dari ujung mata kiki, ia sungguh merasa sakit sekaligus perih pada payudara nya.

Ditambah ini penghujung tanggal tamu nya, membuat dada kiki makin sensitif dan mengencang.

"hiks sa-sakit hiks" tangis kiki masih berusaha melepaskan diri

Naren cukup terkejud dengan respon kiki, namun ia tak akan menjauh kan diri nya. Ia menganggap itu hukuman dari nya karna tindakan gadisnya yang tidak hadir ke kantor tadi dan menghancurkan mood nya.

Naren mengecup mata kiki yang mengeluarkan air mata, kini ia meremasnya dengan lembut dan pelan. Kiki berhenti menangis dan mulai tenang kembali

"sakit?" tanya naren menatap mata kiki dengan lembut

Kiki tak membalas ucapan naren hanya membalas tatapan naren dengan mata sendu,

"kau tau aku tidak akan meminta maaf untuk hal ini, karna itu hukuman untuk  mu yang telah menghancurkan mood ku pagi tadi" jelas naren, dan kini ia mencium puncak dada kiki tiga kali sebelum melahap nya dengan buas, tangan nya tak berhenti meremas kini dengan lembut dan terkadang memilin puncak nya. Kiki kembali sesekali mendesah dengan mata terpejam menahan desahan yang memaksa keluar dari mulut nya.

My Future HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang