Part 10

36.6K 467 1
                                    

Lain suasana hati kiki, lain pula suasana hati naren. Bila kiki sudah dapat melupakan masalah nya dengan naren walau hanya sekejap.

Naren tidak, ia terus merutiki diri nya dan penyesalan nya. Ia terus menghubungi kiki walaupun satu dari puluhan telfon nya tak ada yang di angkat oleh kiki

Mungkin karna kontak naren belum terdaftar dalam handphone kini, atau juga kiki sengaja tidak menerima panggilan nya.

"angakat sayang, maafkan aku" rancau naren trus mencoba menelfon kiki hingga satu panggilan nya di angkat oleh kiki,  dengan semangat naren langsung mengucapkan kata maaf

"sayang maaf kan aku, aku sungguh menyesal kejadian tadi tidak seper-" ucapan naren terputus saat ia mendengar suara lain dalam panggilan nya bersama kiki

"oh hati² nona, untung gue tangkep- hahaha makasih ya al" kira² begitu la percakapan antara kiki dan lelaki yang saat ini bersama nya.

Dan itu semua membuat naren semakin dilanda marah besar, ia sangat cemburu saat ini.

Hingga dengan kasar ia membanting handphone keluaran terbaru nya ke pintu membuat handphone itu hancur menjadi beberapa bagian

"shit shit your mine, always your mine kiki" geram naren dengan mencengkram tepi meja kerja nya dengan mata tajam dan urat² yang menegang

Dengan cepat ia keluar dari ruanganya,

"jerry, alihkan semua jadwal ku hari ini. Aku akan pergi dan tak kembali" ucap naren tanpa menatap jerry sedikit pun

Jerry yang masih kaget, hanya mampu diam dan terus memandang kepergian naren hingga tertutup oleh lift

                               💋💋💋

Di lain tempat, kiki dan aldi tidak memusingkan telfon masuk dari hp kiki tadi

"untung lo pas di samping gue, coba kalo di  samping mas² yang ono no. Menang banyak pasti dia" ucap aldi membanggakan diri nya sendiri

"iye iye makasih ya bocah rese bin songong" balas kiki tak kalah menjengkel kan

Aldi yang mendengar itu dengan sepontan menarik hidung mancung kiki yang tak seberapa itu, dan mereka tertawa bersama hingga tak menyadari kedekatan mereka membuat orang² di sekitar mereka menganggap kiki dan aldi sepasang kekasih yang di mabuk asmara.

"udah halte terakhir nih buat lo, turun sono" ucap aldi memandang kiki

"iya bawel banget lo bocah, eh berapa nih argo halte nya biar gue ganti" ucap kiki membuka sling bag nya

"udah gak usah, itung² gue beramal"

"hahaha makasih deh ya, yaudah gue turun ya bye" lambai kiki setelah keluar dari bus.

Ia masih memandangi bus tersebut dengan senyum indah nya, hingga bus tersebut hilang dari pandangan nya.

Dengan riang ia berjalan menuru kompleks rumah nya yang lumayan jauh dari halte,

"gakpapa deh gue jalan sekali² menikmati angin sore eaaakkk" ucap nya dengan langkah ringan

Hingga tak terasa kiki mulai memasuki kawasan rumah nya berada, mata hazel nya menyipit saat melihat sebuah mobil mewah keluaran baru terparki di depan rumah tetangga nya

"wuwuwuh itu bang izam beli mobil baru kali ya? Samperin ah" celetuk kiki bersemangat

Dengan riang ia berlari kecil menuju arah dimana mobil itu terparkir,

Tok tok tok

Kiki mengetuk kaca mobil itu di bagian penumpang yang bersampingan dengan pengemudi.

My Future HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang