Siapa Dia?

13 1 0
                                    

"Halo nak, sudah bangun?" tanya seseorang tepat setelah aku membuka mata dan mulai mencoba beradaptasi dengan cahaya yang berlimpah di atas sana. Aku tepat dibaringkan pada tempat tidur khusus pasien layaknya di rumah sakit lengkap dengan peralatan bedah lain—setelah kulihat ke samping kiri dan menemukan banyak pisau bedah dengan berbagai ukuran terpampang jelas di atas nakas. Dan sialnya tubuhku diikat persis seperti Reta.

Apa-apaan ini? di mana shot gun-ku?

"Kalem saja, nak. Tidak usah terlalu tergesa-gesa. Kali ini akan kubiarkan kau memanggil anak buahmu. Tentu saja aku tahu siapa dirimu. Siapa lagi jika bukan bocah yang merengek kepada ayahnya untuk mengambilkan mainannya yang tenggelam di lumpur, hahahhaha..."

"Terimakasih telah mengingatku, tuan." ujarku singkat dengan menatap sinis kepadanya.

"Sama-sama, nak. Hahahaha... dan biar kutebak apa kau ingin mencoba menyelamatkan gadis itu? apa dia pacarmu? hahahaha..." tawanya membuatku tersadar apa tujuan awal ku, menyelamatkan Reta.

Akan bodoh jika kutanya "dimana Reta?"

"Aku tersanjung atas jalan pikiranmu, tuan. Tapi maaf saja, saya di sini memang diutus atas nama seseorang untuk menyelidiki anda, lebih tepatnya perusahaan yang anda jalankan dan apa motif itu." ujarku tenang.

"Benarkah begitu?" tanyanya tenang. Entah kenapa perubahan suara sebelum dan sekarang membuatku merinding. Aku tahu pria paruh baya di sampingku saat ini bukanlah orang yang mudah ceroboh. Jadi, apa ini artinya dia percaya dengan perkataanku, atau hanya akan menjebakku?

"Tentu saja," kujawab dengan anggukan ramah. Masa bodoh jika dia akan menjebakku lagi. Aku sudah cukup percaya dengan rencana B ku.

"Baiklah, tuan kecil. Ayo kuantar ke jantung inti perusahaan ini." ujarnya seraya melepas ikatan yang mengikatku tadi lantas membuka pintu otomatis di sana dengan menggunakan sebuah kartu yang di gesek.

"Terimakasih, tuan."

"Tak usah sungkan, tuan muda. Dulu ayahmu adalah teman bisnisku. Jadi aku sangat tahu bagaimana watak yang menurun dari ayahmu kepadamu." jelasnya sambil terus tersenyum ramah. Apa dia memiliki semacam kepribadian ganda?

"Ini dia, jantung dari perusahaanku, tuan muda. Hebat bukan? Kita bekerja keras membuat kota ini agar kembali di akui di depan publik. Kita mengorbankan semuanya. Tak ada untungnya melayani para lintah darat. Kita terus berorientasi pada tujuan awal, tanpa memnadang hambatan lain." ujarnya panjang lebar.

"Begitukah, tuan? Kudengar perusahaanmu berada di ambang batas. Lantas perusahaan anda mulai menampakkan kejanggalan, seperti proyek.." sengaja kugantungkan kalimatku demi melihat apa reaksi dari pria tua di sampingku. Apa dia berpikir aku sangat bodoh, hingga masuk ke perusahaannya tanpa menyidiki teelebuh dahulu?

"Memang, aku tak akan menyanggahnya, tuan muda. Tapi kita melakukan hal itu masih berorientasi dengan tujuan awal, tentunya dengan sedikit perubahan pada proses. Namun, tenang saja, kupastikan akan berakhir dengan tujuan awal tercapai." aneh, ekspresinya sama sekali tak menggambarkan kekhawatiran. Apa di meremehkanku?

"Kalau begitu, bisakah anda membawa saya ke tempat di mana proses berbeda itu berlangsung?" tanyaku. Aku berharal dia terpancing dan melakukan hal-hal di luar nalar. Lalu rencana B ku dapat kujalankan.

"Apa kau yakin?" sebelum dia mengatakan itu, jelas dia terlihat khawatir. Kuharap dia akan semakin terpojok.

"Tentu saja aku sangat yakin." ujarku kalem.

"Baiklah, mari kuantar." wow, di luar dugaan. Apa dia tak merasa terancam?

"Terimakasih, tuan."

#####

Sialan!! Cairan apa yang ada di dalam suntikan itu? Aku bahkan sudah 3 kali pingsan. Dan tubuhku terasa lebih berat. Pikiranku kabur. Sebenarnya apa yang terjadi? Aku bahkan tidak tahu bagaimana aku bisa ada di sini.

"Nona kecil, jika kau sudah bangun dan maish ingin pura-pura pingsan, itu tak akan bisa mengelabuiku. Hembusan nafas kegelisahanmu bisa kudeteksi. Kasihan sekali anda." ujar seseorang mengagetkanku dan langsung kubuka kelopak mataku begitu merasakan cairan itu kembali disuntikan ke badanku.

Tubuhku terasa terbakar. Darah kembali keluar dari badanku layaknya air yang tumpah wadah yang penuh. Ini benar-benar menyakitkan. Mataku terasa terbakar, anggota tubuhku semuanya menegang, aku merasa otot-ototku menegang sempurna dan tubuhku terasa menjijikan jika diliihat.

Kumohon seseorang!! siapapun!! tolong aku!!

Dan lagi-lagi pandangan mataku menggelap.

#####

"Kami telah mencoba memformulasikan percobaan...." kata-katanya langsung kupotong dengan sinis saat perjalanan menuruni lift. Tampaknya 'proses berbeda' yang ia katakan ini berada di bawah tanah.

"Genetika manusia." ujarku sinis.

"Tepat sekali, seperti yang telah anda lihat sebelumnya. Jadi, apa kau bertanya kenapa temanmu bisa menjadi salah satu kelinci percobaan kita? Akan menarik nantinya jika kau telah melihat hal apa yang kami perbuat untuknya." sial! gejolak emosiku kambuh. Apa dia ingin aku terjebak sebelum membuatnya terjebak?

"Begitukah? Biar kutebak, apa dia memiliki genetika istimewa dari keluarga sebelumnya?"

"Benar, tapi keluarganya sendiri yang menanamkan bahan itu ke tubuh anak perempuannya sendiri. Aku juga tak habis pikir. Huahahahaha..." mulai lagi sifat buruknya keluar.

Aku tak menanggapi apapun. Aku cukup bingung dengan fakta itu, karena itu fakta yang baru saja kuketahui.

"Apa kau juga shock, tuan? Sama sepertiku. Ketika kutanya di mana dia menyembunyikan bahan itu, dia langsung bungkam."

"Dia?"

"Oh iya, maaf, ternyata kau benar-benar masih anak bawang. Hahahahahaa tentu saja saat kau mengatakan suatu hal dan membuatku berpikir kau benar-benar tahu segalanya, sekarang terbukti salah. Bodohnya aku bisa dengan mudah terkelabui oleh anak macam kau."

Sialan orang tua ini!!! Tapi aku tidak boleh sampai lengah. Bisa jadi ini jebakan.

"Apakah itu masa lalu kalian?"

"Karena kau tidak tahu dan sangat ingin tahu, baiklah akan kuceritakan sepenggal kisah dari memori masa laluku. Dulu..."

#####

Wew ngga bisa dapet 900 kata'-' padahal setelah lama tidak update, memiliki misi tiap chapter minimal 900 '-'

Maafkan aku yang lama tak up, berharap kalian masih menunggu:V

Jika menemukan typo, atau kesalahan lain, komentar saja agar aku bisa benarkan dan kuusahakan selanjutnya tak ada typo agar kalian bisa mudah membacanya.^_^

Sampai jumpa next chapter..
Terimakasih atas bintangnya!!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 07, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Never Forget It!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang