Chapter 6 : Stalker Sejati

112 15 11
                                        

'Aku merasa ada yang mendengarku dan sedang bersembunyi..

.

.

.

Ah dia lagi..' Ucap batin Petty yang menyadari Len sedang bersembunyi bisa dibilang menjaga Petty dari tindakan aneh Rinto.

Petty Pov~

Aku melihat kebelakang tetapi tidak ada siapapun sehingga aku berdiri dan mencari Len sebisaku.

Dan aku melihatnya.

End Petty Pov~

"Len, aku menemukanmu.. jangan suka menstalkerku." Ucap Petty kesal.

"..."

"Petty.. maafkan aku."

"Kamu selalu kumaafkan.." Ucap Petty yang masih menyembunyikan perasaannya.

"..aku tahu semua kebohongan yang berusaha kamu sembunyikan.."

Petty menundukkan kepalanya.

"Kamu tidak tahu.."

"Aku tahu. Ayo ikut aku dia hanya mengganggu percakapan kita." Ucap Len serius dan menunjuk Rinto yang dianggap pengganggu.

Len menarik tangan Petty dan pergi keluar mansion.

"Kita mau kemana?"

"Ketempat yang sangat indah."

Dan tempat yang Len maksud adalah sebuah danau yang luas dengan pemandangan pepohonan yang indah disekitarnya.

"Kirei.." Ucap Petty takjub dengan pemandangan yang indah itu.

"Benarkan?"

"Indah sekali!!"

"Petty.. aku mohon jauhi Rinto.." Ucap Len memohon.

"Baiklah jika itu yang kamu inginkan akan kuturuti." Ucap Petty menuruti keinginan Len.

"Terima kasih.." Ucap Len dan refleks memeluk Petty.

"Eh.. Len?" Ucap Petty dan wajahnya bersemu merah.

"Biarkan aku memelukmu sebentar saja.." Ucap Len memohon.

"Baiklah." Ucap Petty dan ikut memeluk Len.

Deg.

Suara detak jantung yang saling beradu.

Keheningan melanda mereka.

Hanya kicauan burung-burung yang menghilangkan keheningan yang ada.

Dan mengakhiri acara berpelukan mereka berdua.

"Len, apa yang kamu ketahui tentangku? Kebohongan apa yang kamu maksud?" Tanya Petty serius.

"Kamu selalu menyembunyikan perasaanmu yang sebenarnya seolah kamu terlihat bahagia dan baik-baik saja padahal itu tidak, hanya aku yang menyadarinya." Jelas Len.

"...bagaimana kamu bisa tahu?" Petty merunduk dan tidak menyangka Len mengetahuinya sedalam itu.

"Kan aku sudah bilang aku tahu.. semua tentangmu.." Ucap Len.

"..."

"Aku selalu memperhatikanmu dari dulu mulai dari tingkahmu disekolah kita yang lama, saat kita bermain, saat kita selalu berbagi cerita suka dan duka, sampai saat kita berpisah.." Jelas Len lagi.

"..."

"Aku diam-diam memantaumu saat kamu disekolah, dirumah, dimanapun kamu berada dan kebanyakan kamu selalu tersakiti oleh temanmu sendiri."

"Stalker.."

"Hehe, ya aku tidak ingin kamu kenapa-kenapa tahu."

"Kamu tahu semuanya?"

"Ya, dari dulu kamu tidak pernah berubah ya selalu menjadi anak pendiam dikelas tapi aku suka itu dari pada yang berisik dan hanya membuat onar dikelas."

"Hahaha tapi banyak yang tidak suka padaku." Ucap Petty yang kembali pada kesedihannya.

"Aku tahu, mereka tidak tahu dirimu yang sebenarnya bahwa kamu sangat baik, setia pada teman, ceria serta suka berbuat ulah." Ucap Len menekankan kalimat terakhir.

"Karena aku terlalu setia pada mereka malah dijauhi." Ucap Petty menggembungkan pipi.

"Entahlah mungkin mereka bosan denganmu."

"Hahaha biarkan saja itu sudah biasa kok. Aku tetap memaafkan mereka." Ucap Petty tersenyum.

"Tuh kan kamu baik sekali walau banyak dari mereka membencimu. Itulah sikap yang kusuka darimu.. karena tidak ada yang bisa sekuat dirimu.." Ucap Len tersenyum.

"Hehe sudahlah aku jadi malu kamu terlalu banyak memuji baka!!" Ucap Petty dengan wajah bersemu merah.

"Aku salah terus dibilang baka lagi!!" Ucap Len kesal.

"Hahaha baperan." Ucap Petty mengejek Len.

"Iya deh aku baperan."

"Ciee tumben nurut." Ucap Petty semakin menjadi-jadi.

"Petty-chan~ jangan membuatku menggodamu lagi~" Ucap Len.

Glek.

"Mumpung kita lagi berdua disini tidak ada siapapun~"

'Gawat... aku harus kabur' Ucap batin Petty yang mulai takut dengan Len dan segera lari kemanapun asal dia selamat dari godaan maut Len.

"PETTY!! KEBIASAAN KAMU YAA NINGGALIN AKU TERUS!!" Teriak Len kesal karena ditinggalkan terus dan menyusul Petty.

"Hihihi akhirnya aku bisa memajangnya dan memperbanyak ini dimansion." Gumam Rin yang mulai berbuat ulah lagi.

Ditempat yang tak jauh dari sana,

"Mengganggu saja mereka berdua hah.. padahal ini tempat yang cocok untukku menenangkan diri.. tetapi besok aku harus pergi ke mansion itu..

.

.

.

.

Merepotkan saja." Ucap pria misterius yang sedang duduk diranting pohon dengan tenangnya.

"Tapi.. gadis tadi menarik.." Ucapnya sambil tersenyum sendiri.

Siapa ya pria misterius itu?

Ikuti terus ya jangan lupa meninggalkan jejak:3
.

.

.

.

TBC~

Everyday With VocaloidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang