Chapter 9 : Ada Apa Ini?

85 12 0
                                    

Karena saking kesalnya Len melihat mereka berpelukan sehingga...


















"Hoi ingat tempat donk berpelukan kok disekolah." Ucap Len kesal dan mendorong Rei menjauh dari Petty.

Ara~ ara~ ara~ saya direbutin lagi:'3 *digampar readers

Rei yang didorong pun hanya bisa tersenyum. //kuat mas:v

"Petty ini masih belum mengenalmu enak aja ingin cari kesempatan buat meluk Petty-chan ku~" Ucap Len sambil menggandeng tangan Petty.

"E-eh Len tidak apa-apa kok~" Ucap Petty santai.

'Tidak apa-apa apanya?! Hatiku sakit tahu lihat kalian!!' Ucap batin Len yang tersakiti.

"Pokoknya tidak boleh ya tidak!!" Ucap Len lagi setelah itu langsung membawa Petty pergi.

"Len.. lihat saja nanti.." Ucap Rei tersenyum yang baru saja terbangun dari lamunannya.

"Petty ayo kita pulang jangan berduaan terus sama dia." Ucap Len memohon.

'Udah Rinto terus Rei lagi kapan aku bisa menjadikannya milikku?!' Ucap batin Len. //tembak aku Len:" DORRRR*ditembak malah mati:v

"Kenapa Len? Kan dia saudaramu juga sisi gelapmu kan? Dia terlihat baik kok." Ucap Petty santai.

'Baik iya denganmu tapi denganku tidak!! Dia menginginkanmu Petty!! Aku tidak terima!' Ucap batin Len.

"Walaupun begitu jangan.. aku mohon.." Ucap Len lelah karena terlalu banyak yang ada dipikirannya.

"Baiklah baiklah ayo.. kamu terlihat pusing sekarang.. aku akan menghiburmu dimansion nanti." Ucap Petty sambil mengelus kepala Len.

Blush.

'Uh.. tangannya hangat.. nyaman sekali..' Ucap batin Len.

"Kamu harus jujur ya Len ceritakan semuanya kepadaku nanti."

"Baiklah Petty-chan ku."

"Memangnya aku sudah menjadi milikku?" Tanya Petty.

"Menurutmu saja~" Ucap Len santai.

"Heeee.."

"Hihihi dari dulu kamu lucu ya, manis juga~" Ucap Len jujur.

"He?! Gombal terus kamu.." Ucap Petty sambil menutup semburat merah diwajahnya.

"Aku serius, ini bukan gombal." Ucap Len sambil tersenyum.

Blush.

"Su-sudahlah!!" Ucap Petty dan segera berjalan lebih cepat dari Len.

"Hei tunggu aku!!" Ucap Len mengikuti Petty.

'Apa-apaan Len itu membuat wajahku panas saja.. eh.. tunggu... kok bisa ya?' Ucap batin Petty.

Dimansion,

"Tadaima.."

"Okaeri~"

"Melelahkan juga menjadi ketua osis.." Ucap Gumiya langsung merebahkan diri ke sofa.

"Siapa suruh jadi osis?" Ucap Gumi.

"Karena dipilih dan disiplin. Aku? Apanya yang disiplin dariku?!" Ucap Gumiya meninggikan nadanya sedikit di kata terakhir.

"Kamu disiplin tahu!! Semua tugas kamu selesaikan, kebersihan kamu jaga terus, menjadi peringkat kelas!!!" Jelas Gumi lengkap.

"Baiklah baiklah kenapa kamu tidak ingin jadi osis Gumi-chan?" Tanya Gumiya.

"Karena melelahkan, mengurus semua acara dan perlengkapan lainnya sedangkan murid lain libur.. hadeh itu sangat menyebalkan." Jelas Gumi.

"Kamu ini.. sudahlah~" Ucap Gumiya kembali bersantai.

"Kurasa Len-kun cocok menjadi ketua osis selanjutnya." Ucap IA mendekati mereka.

"Eh benarkah? Apa kelebihan dari si pisang itu?" Tanya Gumi bingung.

"Kamu tidak tahu ya? Len itu pintar, peringkat 1 dikelas, disiplin, rajin, taat peraturan, disukai guru, idola kelas, dan banyak lagi." Jelas IA.

"Oh iya ya benar kata IA." Ucap Gumiya mengangguk, mengiyakan perkataan IA.

"Hmm mungkin saja.. karena kita akan lulus tahun depan nanti." Ucap Gumi.

"Dia pasti dicalonkan." Ucap IA.

"Tentu saja." Ucap Gumiya.

"Halo halo halo apa yang kalian bicarakan?" Tanya Rin kepada mereka yang sedang tepar karena kelelahan.

"Hal yang tidak penting tentang saudaramu Rin-chan." Ucap Gumi.

"Tentang ketua osis selanjutnya disekolah kita." Ucap Gumiya.

"Ohhh aku sih tidak ingin menjadi osis tapi Len-kun tidak pernah jadi osis.." Ucap Rin sambil berpikir-pikir lagi.

"Tadaima~" Ucap Petty setelah itu masuk kedalam kamarnya.

"Okaeri~"

"Hah.. Petty!! Tunggu!! Hah..hahh.." Ucap Len sambil menghela napas karena kelelahan.

Ceklek!

Suara pintu terkunci yang tidak lain adalah pintu kamar Petty.

"Eh- Petty.." Ucap Len.

"Len apa yang kamu lakukan pada Petty-chan hah?!" Ucap Rin kesal dengan Len.

"Aku.. tidak.. tahu.." Ucap Len lemas sambil menunduk dan segera mengetuk kamar Petty.

"Ara~ ara~ ada pertengkaran sepasang kasih nih~" Ucap Gumiya.

"Biarkan mereka menyelesaikannya sendiri." Ucap Gumi.

"Okee.." Ucap Rin pasrah.

Tok tok!

"Petty... apa salahku? Tolong buka pintunya..." Ucap Len sangat merasa bersalah.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Yo! Saya bukain pintu atau gk ya:v

Reader : bukainlah! Kasian Lennya tau!

Ohh~ gk tau deh liat aja nanti:v

*diteror readers

Kyaaaa~ kaboorrrr

Jangan lupa ninggalin jejak kalean:'

Terlalu banyak sider sih:"

Oh~ sider tekanlah vote~

Comment pula~~

Yang biasa vote dan comment teruskan yak:"

Saya cinta kaliaaannn~

*digaplok habis-habisan

Everyday With VocaloidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang