"Hei kalian, kenapa kalian bisa suka sama Petty-chan sih?" Tanya Len sambil menatap sinis kepada dua orang didepannya.
"Karena dia menimbulkan rasa aneh dengan membuat jantungku berdegup dengan cepat." Jelas Rei.
"Karena dia selalu ada dimanapun aku membutuhkannya~" Jelas Rinto.
Len pun hanya menatap tajam mereka berdua dan melanjutkan aktivitas membersihkan koridor sekolah. Yap sekarang mereka tengah menjalani hukuman dari ketua osis.
"Kamu sendiri juga pasti menyukainya kan? Sudah terlihat dari sifatmu." Ucap Rinto.
"Sok tahu." Jawab Len.
"Jangan mengelak walaupun begitu kamu terlihat sangat aneh dengannya." Ucap Rinto memastikan.
"Berisik!" Ucap Len dan meninggalkan mereka berdua.
"Tenang saja sisi terangku itu selalu berusaha menutupinya." Ucap Rei yang sedang menyapu halaman sekolah.
"Dasar bocah pisang kenapa dia bisa selalu dekat dengan Petty-chan? Membuatku tidak bisa dekat saja dengan mereka dari dulu." Ucap Rinto pasrah dengan sikap Len.
"Memangnya kalian dari dulu selalu bersama?" Tanya Rei ingin mengetahui tentang masa lalu mereka.
"Ya, dari dulu merekalah yang lebih dekat dan aku hanya bisa membantu mereka... " Ucap Rinto menceritakan masa lalunya.
Flashback
"Len, ayo kita bermain bersama Rin-chan dan Lenka-chan!" Ucap seorang anak berambut pirang yang poninya dijepit oleh dua jepit rambut.
"Ayo, mereka pasti sudah menunggu!" Ucap Len dan segera berlari menuju taman sekolah.
"Rin-chan! Lenka-chan!" Teriak Rinto sambil berlari ke arah mereka.
"Rinto-kun, coba lihat anak itu!" Ucap Rin sambil menunjuk seorang anak yang sedang duduk diayunan sendirian.
"Eh dia kenapa? Kok sendirian begitu?" Tanya Rinto bingung.
"Kamu tidak tahu ya dia itu dijauhi karena dia itu anak yang pendiam dikelas." Jelas Rin.
"Iya dan aku merasa dia kesepian dan butuh teman tetapi karena dia tidak mudah bergaul sehingga dia tidak punya teman. Teman-temannya pun menemaninya karena ada yang ingin mereka butuhkan darinya." Jelas Lenka.
"Menyedihkan sekali... bagaimana kalau kita menjadi temannya?" Ucap Rinto mengajak mereka bertiga.
"Ide bagus Rinto-kun!! Ayo kita dekati dia!!" Ucap Len dan segera berlari ke ayunan.
Anak yang didekati itupun bingung dan bertanya. "Ada apa? Apa ada yang bisa kubantu?" Tanyanya sopan dengan wajah yang datar.
"Bolehkah kami menjadi temanmu?" Ucap Len sambil tersenyum dan memegang tangan anak itu.
"Benarkah? Apa tidak apa-apa... aku menjadi teman kalian... bagaimana kalau kalian dijauhi karena aku? Aku tidak ingin kalian tersakiti..." Ucap anak itu dengan senyuman yang dipaksakan.
"Kami tidak peduli hal itu yang penting kita bisa berteman sampai kita besar nanti!" Ucap Rinto meyakinkan anak itu.
Anak itupun menangis dan memeluk mereka semua. "Terima kasih... hiks terima kasih... hiks... sudah menjadi temanku... hiks..."
"Sama-sama." Ucap keempat anak bersurai pirang tersebut.
"Oh iya siapa namamu?" Tanya Len kepada anak itu.
"Panggil saja aku Petty..."
"Petty-chan perkenalkan namaku Len, Kagamine Len!"
"Namaku Kagamine Rinto."
"Namaku Kagamine Rin."
"Namaku Kagamine Lenka semoga kita bisa akrab satu sama lain."
"Arigatou minna..." Ucap Petty tersenyum lebar.
Beberapa lama kemudian pun mereka mulai tumbuh dan mereka pun selalu bersama.
"Rin-chan, Lenka-chan, bagaimana kalau kita membuat kue ini?" Ucap Petty yang sedang menikmati kue pisang kesukaannya.
"Ide bagus! Kita buat saja untuk kita nikmati bersama!" Ucap Lenka yang juga menikmati kue pisang kesukaannya.
"Dan kita buat kejutan untuk Len-kun dan Rinto-kun nanti!!" Ucap Rin semangat.
"Hahaha!" Ucap mereka bertiga.
Tak lama kemudian...
"Hah... melelahkan sekali...." Ucap Len dan langsung merebahkan dirinya di sofa.
"Baru segini saja sudah lelah, payah." Ucap Rinto sambil membersihkan keringatnya dengan handuk.
"Jangan sombong lain kali aku akan membuktikan bahwa aku lebih hebat darimu!" Ucap Len bersemangat.
"Baiklah-baiklah hahaha!" Ucap Rinto.
"Oh iya Rin dan Lenka kemana ya?" Tanya Len karena tidak melihat kedua saudarinya dari tadi.
"Mungkin mereka dibelakang. Ayo, kita cari di halaman belakang." Ajak Rinto.
"Mereka sudah datang!" Bisik Rin.
"Baiklah..
1..
2..
3.."
"SURPPRRISEEEE!!!" Ucap mereka mengejutkan Len dan Rinto.
"Huwaaa!! Untung tidak jantungan!! Kalian sedang apa?!" Ucap mereka berdua kompak.
"Memberi kalian kejutan dan kuenya ide dari Petty-chan!" Jelas Rin.
"Kalian semua arigatou!" Ucap Len dan Rinto senang dengan kejutan itu.
Dan mereka pun menikmati kue buatan Petty, Rin, dan Lenka.
Keesokan harinya...
"Len-kun! Ini kue kesukaanmu kan? Aku belikan untukmu!" Ucap Petty memberikan kue pisang yang dia sukai kepada Len.
"Petty-chan, arigatou! Aku sangat suka pisang!" Ucap Len sambil tersenyum.
"Oh iya, Len-kun aku ingin kita seperti cerita didongeng ini!" Ucap Petty sambil menunjukkan sebuah buku bergambar.
"Putri dan pangeran? Aku yang akan menjadi pangerannya dan Petty-chan yang akan menjadi putrinya dimasa depan nanti?" Tanya Len.
"Betul sekali, aku ingin sekali Len-kun menjadi pangeranku dimasa depan nanti!" Ucap Petty tersenyum.
"Baiklah aku akan menjadi pangeranmu. Aku akan melindungi Petty-chan!" Ucap Len bersemangat.
"Arigatou Len-kun!" Ucap Petty senang dan memeluk Len.
"Petty-chan..." Ucap Len yang ternyata wajahnya telah berubah menjadi semerah tomat.
End flashback
"Dan itu yang menyebabkan... aku tidak bisa mendekati mereka." Ucap Rinto menahan rasa sakit dihatinya.
//ulululu mas yang ikhlas yak:"v
..
.
.
TBC~
![](https://img.wattpad.com/cover/151094465-288-k580099.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Everyday With Vocaloid
HumorMenceritakan tentang kehidupan vocaloid. Bagaimana jika ada beberapa orang menumpang ditempat para vocaloid tersebut? Apa sajakah keseruannya? Apakah para vocaloid menyukai mereka ataukah tidak menyukainya? . . . . . . . . . Happy reading:3 ・I found...