#27⭐"Pendatang dari Masa Lalu"

173 4 0
                                    

Hay sebelumnya,Minal Aidzin Wal Faidzin ya,mohon maaf lahir dan batin.
Gue sekeluarga minta maaf kalo ada salah sama kalian😊

Dan oke selamat membaca😊

Author POV

Sepulangnya Alista dan ommanya dari butik,mereka langsung istirahat di kamarnya Alista. Ya,Alista memaksa ommanya agar tidur bersamanya. Tapi sebelum itu,omma Alista sempet ngobrol sebentar sama bokap juga nyokapnya Alista,karena mereka kaget saat melihat kedatangan omma.

Setelah membersihkan badan dan mengganti pakaian,Alista dan ommanya duduk diatas kasur,hanya sekedar obrolan ringan untuk memecahkan keheningan,sampai Alista menanyakan sesuatu yang membuat ommanya diam

"Omma,papa Al dimana sih? Al kan kangen,apa papa ga kangen Al ya?" tanya Alista dengan nada dibuat bercanda,tapi omma nya mengerti jika Alista bertanya serius

"papa kamu kan ada sama mama kamu di kamar" ucap ommanya yang dijawab dengan bercanda pula

"ish bukan yang itu,tapi papa kandung Al omma" kata Alista mulai kesal

"sayang" Ommanya mengelus lembut kepala Alista dan memberikan senyuman tulus dengan harapan agar bisa menguatkan gadis itu "belum waktunya kamu tau,kamu masih labil omma takut nanti kamu ngelakuin hal di luar batas. Tapi secepatnya kamu sendiri juga akan tau semuanya" lanjut Ommanya tanpa melepas elusan tangannya di kepala Alista

"omma,Al udah gede. Al ga akan ngelakuin hal bodoh yang omma pikirin itu. Al cuman pengen tau apa itu salah?" kata Alista dengan suara sedikit serak

"ga salah sayang. Sama sekali ga salah. Tapi hanya waktunya yang belum tepat,kamu harus lebih sabar lagi ini semua juga demi kebaikan kamu"

"yaudah terserah omma" jawab Alista dengan helaan nafas dan mimik wajah kecewa

Ommanya sedih melihat cucunya seperti itu. Ia tau,jika Alista sudah banyak melalui hal hal yang sulit di sekolah maupun di rumah. Ia mengetahui semuanya karna Omma Alista mengirimkan seorang bodyguard untuk mengawasi Alista. Ia melakukannya dari saat Alista duduk di bangku SMP dan sampai sekarang Alista belum menyadarinya. Ommanya hanya ingin cucu kesayangannya tidak kenapa kenapa dan tetap menjalankan hidup sebagaimana mestinya remaja walau tanpa perlindungan langsung dari papanya.

"Al,kamu masih ingat Arnold? Yang waktu kamu masih kecil,kalian suka main bareng,sampai Arnold pindah ke New York karna papanya yang dipindah tugaskan" tanya Omma Alista mengalihkan pembicaraan

Alista hanya menjawab dengan tatapan bingung tanpa ada niat bicara. Ommanya yang peka dengan ekspresi Alista pun langsung menjelaskan lagi

"masa sama sepupu jauh sekaligus temen kecil kamu sendiri lupa? Padahal dulu kalian deket banget sampe kalau kalian main suka ketiduran di taman belakang rumah" Omma hanya menghela nafas saat melihat ekspresi Alista yang masih terlihat bingung. Ommanya pun mendapat ide agar Alista bisa ingat

"morning lili, how to dream your last night?" kata omma Alista dengan suara yang dibuat seperti suara anak kecil laki-laki sambil merangkul Alista seperti seorang teman dan mencubit hidung Alista. Ommanya yang melihat ekspresi kaget Alista langsung melanjutkan aksinya lagi

"good night lili, will I pick-up you to Dreamland with my star" kata Ommanya masih dengan suara yang sama tapi berakhir dengan cubitan di pipi Alista dan menyentil pelan dahi Alista

Why?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang