#30⭐"weird?"

173 5 0
                                    

Hy gayss gue kembali lagi
Seneng ga seneng ga:"
Yaudah langsung baca aja ya
Maaf kalo banyak typo
Selamat membaca😊

Author POV

"No tau ga udah 3 hari ini aku ga di teror lagi loh" ucap Alista pelan sambil memakan bakso pesanannya di kantin

"serius? Bagus dong,tapi tetep aja kamu harus hati-hati" jawab Arnold sambil meminum minumannya

"hmm iya sih" jawab Alista murung

"tenang,aku selalu jaga kamu ko.oke?" kata Arnold sambil sedikit memberi semangat pada Alista. Dan Alista hanya menjawab dengan anggukan lalu tersenyum

Ga lama setelahnya terdengar bunyi panggilan dari ponsel seseorang yang ternyata itu ponsel Arnold sendiri

"bentar ya li" pamitnya untuk pergi ke tempat yang lebih sepi untuk menerima panggilan tersebut

"halo om" kata Arnold saat sudah mengangkat panggilannya

"halo Arnold, Arnold setelah saya selidiki kotak yang kamu berikan kemarin saya sudah menemukan 4 sidik jari yang berbeda ada dalam kotak tersebut. Dan saya sudah memeriksa jika salah satunya adalah sidik jari kamu" jelas orang tersebut

Arnold sedikit mengernyit aneh ketika orang tersebut mengatkan ada 4 sidik jari yang berbeda

"lalu untuk mengetahui 3 sidik jari lagi saya harus lakukan apa om?"

"lebih baik kamu mengambil sidik jari dari Alista secara diam-diam,apa kamu bisa?"

"baiklah,bisa om"

"yasudah seperti biasa pulang sekolah kamu,saya akan pergi ke rumah untuk mengambil sidik jarinya"

"baik om. Sebelumnya terimakasih om mau membantu saya"

"Tidak apa,kamu tidak perlu sungkan pada om. Yasudah om tutup dulu telfonnya ya"

"iya om" selanjutnya panggilan pun terputus. Arnold kembali berjalan ke arah kantin dan duduk di hadapan Alista yang ternyata sudah ada Rey dan Sasa juga disana

"telfon dari siapa No?" tanya Alista

"biasa,dari mom yang suruh aku beli kue" bohong Arnold

"ohh"

-kring kring-

Bel tanda masuk pun berdering membuat Alista dan yang lainnya beranjak dari kantin dan menuju kelasnya

"Arnold,lo udah punya banyak temen baru belum?" tanya Rey tiba tiba saat mereka udah sampai di kelas

"belum banyak sih,gue susah adaptasi di lingkungan baru soalnya" jawab Arnold tidak sesingkat dulu saat mereka pertama kenalan,karna Arnold sudah merasa ga canggung dengan kehadiran Rey juga Sasa

"ohh gitu"

"coba aja lo ikut aktif di eskul Ar,nanti lama-lama juga lo bakal punya banyak temen" usul Sasa

"mau nya sih gitu" jawab Arnold

"mau ambil eskul apa?" tanya Alista

Why?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang