#3, 51 Area

3.8K 307 59
                                    












Aku membaca artikel kiriman Hakyeon, lagi lagi mengenai hal-hal yang tidak jelas dan tidak masuk akal.

"Apa yang kau baca?" Tanya Sehun padaku sembari meneguk kopinya.

Langsung saja kulemparkan ponselku padanya dan dengan segera ia membaca isi artikel itu.

"Wah gila, ada ya di dunia ini tempat seperti itu? Aku baru tahu."  Kata Sehun kagum.

"Apa sih? Tempat apa?" Xiumin beranjak dari duduknya dan merampas ponsel ditangan Sehun.

"Area 51? Apa itu?" Tanya xiumin dan kembali duduk dibangkunya.

"Lihat! Ada link video, Chan.. coba lihat di internet, aku penasaran," pinta Kai, tanpa pikir panjang aku langsung mengeluarkan laptopku dan mengetikkan link tersebut di internet.

"Apa itu? Sebuah rekaman?" Tanya Chen bingung, aku menggeleng pelan dan mengklik video tersebut.

Aku mendengarkan isi percakapan di video itu dengan seksama.

Video itu hanya berisikan background hitam dengan subtitle percakapan telepon dari suatu acara radio di Amerika.

Aku merasa merinding mendengarnya, serius aku benar-benar merinding. "Ah sudahlah ini pasti tidak benar, mana ada yang namanya area 51 di dunia ini." Kataku dan menyudahi menonton video tadi.

"Kalo tidak ada kenapa rekaman ini bisa ada?" Elak Sehun.

"Mungkin berita bohong," jawabku.





















Sekarang aku sedang duduk di taman belakangku, seperti biasa menemani Chloe bermain hingga gadis bernama y/n meneleponku dan menghentikan aktivitas yang biasa aku lakukan.

"Apa?" Tanyaku ketus.

"Kau dimana?"

"Jawab saja, kenapa?"

"Kau lupa hari ini kita ada tugas kelompok?"

Sial aku lupa, setelah ini pasti ia akan mengomel lagi.

"Cepat datang ke rumahku sekarang!" Katanya dengan nada kesal dan menutup sambungan telepon.

Dengan malas aku menuju kamarku untuk mengambil beberapa barang dan lekas pergi ke rumah y/n.

"Mau pergi kemana?" Tanya Sora tiba-tiba.

"Ke rumah y/n,"

"Kau nggak takut Soovin marah?"

"Kenapa? Aku kan hanya kerja kelompok."

"Bisa saja ia mengira kamu berselingkuh."

"Nggak mungkin, dah ... aku pamit."



























"Akhirnya selesai juga." Ucapku sambil melakukan peregangan otot.

"Mana? Sini aku lihat terlebih dulu." Katanya dan menarik laptopku ke depannya.

Setelah mengutak-atik beberapa menit ekspresinya tiba-tiba saja berubah.
Masa bodo jika pekerjaanku salah, aku tidak mau jika diminta mengulang lagi dari awal.

"Kau tahu Iluminati?" Tanyanya kaget setelah melihat folder yang aku sembunyikan.

"Hm? Tahu ... sedikit, memangnya kenapa?"

"Serius, kamu tahu dari mana?"

"Pacar kakakku, kenapa sih?!" Tanyaku heran, Dia tidak menjawab dan malah beranjak dari bangkunya, mengambil laptop miliknya di meja tak jauh dari tempatku duduk dan kembali duduk disampingku.

Dia membuka laptopnya, mengetikkan sesuatu disana dan memperlihatkan sebuah video padaku.

Psychopath InstinctTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang