#9, Candle, Circle, and The Rule

1.2K 149 1
                                    














Sungguh, kepalaku serasa ingin pecah sekarang. Lagi, aku dibuat pusing dengan isi dari amplop itu.

"Watch me if you want to know the truth," Hakyeon membaca tulisan yang tertera di pojok amplop.

"It's pretty outdated, it has only two hundred and fifty six megabytes of data."

Hakyeon mengangguk membenarkan pernyataanku, serius Flash Drive ini beda dengan yang sebelumnya. Bentuknya panjang dan bulat di ujungnya, warnanya biru gelap dan ada sedikit corak-corak aneh disana.

Aku mengambil laptopku namun dengan cepat Hakyeon menahanku.

"Kenapa lagi? Ini nggak akan sama seperti yang kamu pikirkan Hakyeon, calm down."

"Kau nggak curiga?"

Aku menyernyit, "Terhadap apa?"

"Virus,"

Masa bodo dengan virus rasa penasaranku lebih besar sekarang.

"Nanti aku cari solusinya,"

Setelah Flash Drive itu terpasang aku membuka file bernama 'sacrifice' kemudian muncul satu video, sama seperti Flash Drive sebelumnya.

But... Sacrifice? What does it mean?

Diawal video terlihat seorang pria menggunakan tuxedo hitam duduk di  depan sebuah lilin, kemudian muncul pertanyaan 'Are you not going to regret it?'

Huh? Kenapa aku harus menyesal?

Lalu pria tadi memegang sebuah lilin lain yang sudah dinyalakan, setelah itu terlihat lingkaran lilin dengan pentagram dan seorang wanita ditengahnya.

Pria itu berjalan mendekati si wanita dengan lilin di genggamannya, setelah itu hanya terlihat warna hitam dengan suara-suara aneh dan langkah kaki, suara-suara itu makin mengeras bersamaan dengan munculnya genangan darah dan tangisan si wanita.

Beberapa kali layar laptopku berkedip, diakhir video si wanita berteriak dan muncul kata-kata yang membuatku tersadar,

'Thank you for sacrificing her....'

Wanita itu adalah Soovin!

"Sialan!" Umpatku kemudian beranjak dari dudukku.

"Mau kemana kau?"

"Ke mansion Suho," kataku sambil memakai jaket.

"Oh."

Tumben sekali Hakyeon tak menahanku?

















Aku memijit pelipisku, kepalaku makin sakit memikirkan wanita di dalam video tadi benar Soovin atau bukan. suara saat wanita tadi menangis persis seperti Soovin, tapi postur tubuhnya berbeda, wanita itu terlihat lebih berisi dan rambut Soovin panjang sedangkan rambut wanita tadi pendek, aku benar-benar bingung sekarang.

Tadi saat aku pergi ke mansion Suho hasilnya nihil, tidak ada Suho disana bahkan tukang kebun Suho bilang dia tidak terlihat berada di mansionnya belakangan ini. Jangan lupakan penjaga mansion Suho juga menghilang!

Oh iya Hakyeon, dia pulang saat aku pergi. Aku bingung, kadang ia bisa sangat peduli dan kadang juga tidak.

Drrtt...

Ah sialan kenapa dia harus menelepon disaat seperti ini sih?!

"Buka pintu kamarmu atau kudobrak!" ancamnya.

Karena aku malas beradu mulut dengan y/n aku segera membuka pintu kamarku. Beradu argumen dengannya sama dengan memancing peperangan dan pada akhirnya aku yang kalah, menyebalkan.

"Kau lama sekali sih! Berat tahu!" Katanya sambil memeluk komputerku dan menjinjing tasnya.

"Eh, Sudah selesai? Kenapa tidak bilang saja biar aku yang ambil ke rumahmu sih?" Aku mengambil komputerku kemudian mengajaknya masuk lebih dalam ke kamarku.

"Kenapa harus bilang? Supaya kau bisa sekalian main dirumahku begitu maksudmu?"

Ya tuhan, bukan hanya menyebalkan ternyata dia juga over pede.

"Bukan begitu, aku tidak enak merepotkanmu,"

"It's okay, sudah biasa direpotkan."

Hening beberapa saat, tapi kemudian y/n mulai membuka pembicaraan lagi.

"Uhm.. apa kau tahu yang teman-temanmu lakukan setelah kalian terakhir kali kumpul tanpa Suho?"

Aku menggeleng, "Entah, aku bukan tuhan yang tahu segalanya."

y/n memutar kedua bola matanya malas kemudian hening kembali diantara kami berdua.

Tunggu,

Tadi dia bilang apa? Terakhir kali kumpul?

Dan lagi, tanpa Suho? Bagaimana dia bisa tahu?!

Psychopath InstinctTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang