Soo Ho berteriak, terkejut campur kesal karena melihat Ban Ryu tidur disampingnya. Kenapa Ban Ryu ada disana padahal dia sudah menyuruh Ban Ryu pergi semalam. Tapi menurut Ban Ryu seharusnya Soo Ho yang pergi karena Soo Ho yang lebih banyak kena pukul. Mereka beradu argumen. Yeo Wool kemudian berkata rumornya yang hanya menyukai pria ternyata tidak cukup, karena dia melihat Ban Ryu dan Soo Ho tidak hanya tidur bersama tapi saling sentuh.
Ban Ryu mengambil pedangnya dan pedang Soo Ho. Dia mengajak Soo Ho bertarung. Yeo Wool senang melihatnya karena dia suka melihat perkelahian. Ban Ryu dan Soo Ho bertarung. Tapi kemudian ada yang melemparkan dadu pada mereka. Ji Dwi bangun dan meminta mereka untuk diam, dia tidak bisa tidur karena mereka. Ban Ryu terhasut dan menyerang Ji Dwi.
Di luar kamar para Hwarang yang lain berkumpul. Akhirnya terjadi juga peperangan antar pihak, pendukung ratu dan pendukung Young Shil. Soo Ho pendukung ratu, Ban Ryu pendukung Young Shil, ditambah 3 orang lagi. Han Sung yang ada disana berkata dalam hati, bahwa kamar itu ternyata bukan kamar kalangan atas tapi kamar penuh masalah. Han Sung tampak senang. Entah apa maksudnya.
Di dalam, Ban Ryu berhasil memojokkan Ji Dwi dan menekan lehernya dengan tangan. Ban Ryu kesal karena berani-beraninya Ji Dwi berbicara padanya. Ji Dwi tertawa dan membuat Ban Ryu semakin kesal. Ban Ryu benci berada disana. Dia benci ada disana, dan dia lebih benci pada Ji Dwi serta Sun Woo daripada Soo Ho. Soo Ho mengingatkan Ban Ryu berhenti menekan Ji Dwi yang semakin kesakitan. Tapi Ban Ryu malah semakin menjadi.
Soo Ho hendak maju menghentikan Ban Ryu, tapi keduluan oleh Sun Woo. Sun Woo memukul Ban Ryu. Dia bilang kalau yang melempar dadu adalah dirinya. Ban Ryu menyerang Sun Woo dan mereka berkelahi. Ban Ryu dengan sinisnya berkata bahwa setengah peranakan seperti Sun Woo jangan berharap bisa sederajat dengan mereka. Meskipun Sun Woo dikirim ratu, tapi Sun Woo bukan salah satu dari mereka.
“Kau akan seperti minyak di dalam air. Kau akan berakhir jatuh di selokan.”Sun Woo menahan pukulannya tepat di dekat wajah Ban Ryu, “Kaulah yang selokan. Kau tidak pernah melakukan apapun sendiri. Kau seperti air membusuk. Itulah selokan. Kau mengerti?!”
Ban Ryu dan Sun Woo sama-sama emosi. Ban Ryu mengambil pedang dan menyerang Sun Woo. Soo Ho menghalanginya dan meminta Ban Ryu berhenti. Sekarang Soo Ho yang menjadi sasaran Ban Ryu. Mereka kembali berkelahi. Hingga kemudian datang seorang pria bertampang sangar menghentikan mereka. Bahkan Soo Ho dan Ban Ryu di seret keluar. Pria itu juga membereskan Hwarang lain yang hendak melawannya.
Hwarang dikumpulkan di lapangan. Siapa saja yang berbuat keributan, setelah mendapat tiga kali peringatan maka akan dikeluarkan. Selain itu mereka yang keluar dari rumah Hwarang tanpa izin dan mereka yang merusak kepercayaan di antara anggota Hwarang juga akan diberikan peringatan.
Di Hwarang tidak ada sistem rangking keturunan, jadi mereka tidak boleh punya pembantu dan harus mengurus diri sendiri. Bergiliran melakukan pekerjaan di rumah Hwarang, harus bangun pagi-pagi, harus melatih tubuh dan pikiran. Para Hwarang boleh keluar dari rumah setiap sepuluh hari sekali, selain itu tidak boleh. Lalu mereka harus tidur, makan dan menadi bersama dengan teman sekamar.
Hwarang mencuci baju sendiri di sungai, membersihkan kotoran di kandang kuda (Ji Dwi merasa kesulitan dan ingin muntah, sedangkan Sun Woo santai saja karena sudah terbiasa, kan pernah waktu sama Hye Jin di SWP, hehe...). Semua pekerjaan mereka diawasi oleh pria bertampang sangar tadi, kita sebut saja pengawas ya...
Pa Oh menemui Maek Jong yang sedang menjemur kain. Pa Oh kesal karena Maek Jong melakukannya sendirian, berani-beraninya mereka (pada raja). Tapi Maek Jong tidak masalah karena dia sedang kebagian piket, dan dia merasa punya banyak dalam mencuci pakaian. Pa Oh menimpali kalau Maek Jong juga punya banyak lain, yaitu mengurangi panjangnya hidup Pa Oh. Maek Jong menanyakan tentang A Ro pada Pa Oh. Pa Oh kesal bagaimana bisa Maek Jong memikirkan seorang wanita di saat seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hwarang : The Beginning (TAMAT)
Historical FictionBagi yang belum pernah/sudah pernah nonton drakor Hwarang dan ingin mengulang kembali kisahnya, silahkan bisa baca di sini.. ⚠warning The Beginning (nama lainnya adalah Flower Knights: The Beginning) merupakan kisah tentang sekumpulan pemuda elite y...