รʏɪғα

1.9K 227 0
                                    

"Aaggrrhhh" rintih nia sambil megangin kepalanya saat dia udah sadar dari kejang kejang.

"L--lo ga papa? Nih minum dulu" kata cewek itu sambil nyodorin air minum punyanya.

Syifa. Dia teman sebangku nia. Walaupun sebangku, mereka jarang banget teguran.

"Syif, lo liat semuanya?" Tanya nia.

"I-iyaa, lo kenapa? Lo ga kesurupan kan?" Tanya syifa.

"Kok lo disini? Lo ga upacara?" Tanya nia balik.

"Ya ga mungkin gue ninggalin lo yang lagi kejang kejang"

Hati nia menghangat. Ternyata temennya yang satu ini perduli sama dia. Walaupun nia ga pernah negur cewek itu sama sekali.

"Lo sakit ni? Seminggu ini gue sering liat lo sakit kepala"

"Ah?? Eum-- itu--"

"Gpp kalo lo ga mau ngasih tau, maaf kalo gue sokap"

"Syifa--"panggil nia.

"Kenapa?"

"Gue boleh minta tolong?"

"Boleh boleh, ada apa?"

"Tolong rahasiain yang tadi dari siapapun"

"Ma--ksud lo?"

"Gue punya penyakit kanker otak stadium akhir. Lo tau gejala kanker otak kan?"

"J--ja--jadi tadi itu gejala kanker otak? Nia lo--"

"Gue mohon syif, rahasiain ini semua"

"Jaemin tau?" Tanya syifa yang dibalas gelengan sama nia.

"Cuma walkes jeno sama lo yang tau"

"Oke, gue bakal rahasiain ini. Lo ga mau kemo? Itu rambut lo udah hampir botak" tunjuk lulu ke kepala bagian tengah nia yang botak. Karna kejang kejang tadi, topi yang nia pake jatuh.

"Engga syif, gue pasrah aja, btw makasih udah mau nolongin gue. Gue harap kedepannya lo terus nolongin gue"

"Iya ni, lo yang sabar ya"

Karna kejadian hari itu, nia sama syifa jadi deket. Bisa dibilang mereka sahabatan.

◆◆◆υиkиσw ● иα ᴊαємɪи◆◆◆

New cast.
Syifa: blablablaewh
Hehehe

UNKNOW || NA JAEMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang