"Kamu ga sama keluarga kamu?"
"Ga dok, keluarga saya lagi keluar kota. Emang kenapa ya dok?"
"Saya harus membicarakan ini dengan orang dewasa"
"Lagian saya juga udah dewasa dok, udah mau 18 tahun. Apapun itu, saya akan terima dengan lapang dada"
"Jadi-- kamu mengidap penyakit kanker otak stadium akhir"
"A--apa dok? Kanker? Stadium akhir?"
"Iya, peneyebab kamu akhir akhir ini sering pusing karna kamu punya penyakit kanker otak"
"A--apa bisa di obati dok?"
"Untuk penyembuhan, belum ditemukan obatnya, tapi kami bisa memperpanjang hidup kamu, dengan cara kemotrapi"
"Kalo saya ga mau kemotrapi dok?"
"Dalam waktu singkat, kamu-- kamu tau kan maksud saya?"
"Kamu harus segera kemotrapi, jika tidak, kamu akan sering kejang kejang""Akan saya fikirkan dok"
"Jika sudah diputuskan, segera datang kembali"
---
"Jaemin!!" Seru ica ke jaemin yang lagi jalan sama nia menuju ke kantin.
Ica berlari kearah dua orang tersebut sambil bawa sebuah kotak.
"Kenapa ca?" Tanya jaemin ke ica pas ica udah sampe di hadapannya.
"Hh-- buat lo" kata ica sambil nyodorin kotak yang tadi dia bawa.
"Buat gue? Makasih ya ca, mau ngantin bareng?" Tanya jaemin.
"Boleh, ayuk"
Mereka bertiga jalan ke kantin bareng. Nia sedari tadi diem aja. Karna emang jaemin atau pun ica ga ngajak nia ngomong. Mereka asik ngobrol berdua.
Begitu juga pas di kantin, mereka sibuk berdua sedangkan nia sibuk dengan makannya. Sesekali nguping apa yang lagi diomongin sama mereka berdua.
Asik makan sambil nguping, tiba tiba sakit kepala nia kumat lagi. Bahkan akhir akhir ini makin parah. Kalau waktu itu cuma sekedar pusing, sekarang pusingnya sampe ngebuat telinga berdenging.
"Ni--nia... lo kenapa?" Tanya jaemin pas ngeliat nia yang lagi merintih sambil megangin kepala.
"Argghh..." erang nia berusaha sekuat mungkin untuk ga pingsan.
Nia langsung ngerogoh obat yang ada dikantungnya. Itu obat pereda nyeri.
"Nia, lo sakit?? Jawab gue dong!" tanya jaemin panik.
Nia nelan obat itu, selang lima menit, sakit dikepalanya mulai menghilang.
"Ke uks ya??" Tanya jaemin.
Nia ngegeleng.
"Lo sakit apa? Kok gue baru tau lo bawa obat"
"Anemia jaem"
"Lo ga tau jaem? Nia udah bawa bawa obat dari dua minggu yang lalu" kata ica.
"Serius? Kok lo ga bilang gue?! Ga mungkin cuma anemia" Tanya jaemin ke nia.
"anemia kok jaem, emang kali ini darah gue rendah banget"
"Lain kali, kalo berobat harus ajak gue, jadi gue tau kalo lo sakit!"
"Iya iya"
◆◆◆υиkиσw ● иα ᴊαємɪи◆◆◆
KAMU SEDANG MEMBACA
UNKNOW || NA JAEMIN
Fiksi PenggemarSesuai judulnya, gue ga tau ini cerita apaan. But, you must know. This is not receh story.