15. Mengenalmu Lebih Dekat

224 12 0
                                    

Flash back off~~~~~

Sinar surya memancar mewarnai bumi. Burung-burung berkicauan ke sana kemari. Semesta pun tampak sedang bernyanyi saat menyambut pagi.

Dengan langkah yang sedikit dipaksakan,kulangkahkan kaki menuju sekolah. Setelah semuanya rapi,aku pun berpamitan kepada penghuni rumah(😂),lalu aku pun bergegas ke sekolah bersama teman-temanku yang dari tadi setia menunggu di depan pintu (😂).

Tak butuh waktu lama,kami pun tiba di sekolah karena jaraknya yang tidak begitu jauh dari rumah kami. Sesampainya di sekolah aku langsung dikejutkan dengan sahabat rempongku itu,ya dia adalah Afifa.

"Faaaa!!!". Teriaknya dari kejauhan yang membuatku begitu terkejut dan juga malu karena semua orang di sekitarku menatapku tajam penuh arti. Sepertinya mereka terganggu dengan suara cempreng yang memanggilku itu. Dengan kepala tertunduk aku pun berjalan perlahan menghampiri sumber suara yang memanggilku tadi.

"Apaan sih kamu Fah ,ada apa? Kamu itu ya,pagi-pagi udah bikin aku malu aja". Aku nyerocos dengan tegas dan lugas mencoba menahan amarah yang sudah berada di ubun-ubun.

"Sini,sini. Aku punya berita hot. Tahu gak sih Fa,sekarang aku udah temenan sama anak baru yang pernah aku ceritain itu,katanya hari ini dia mulai sekolah di sini. Nanti aku kenalin kamu sama dia ya Fa". Cerocos Afifah tanpa menghiraukan ekspresi wajahku yang dari tadi tampak kesal.

"Udah itu doang? Aku kirain ada hal penting apa tadi,tahunya cuma gosip murahan kayak gitu aja. Sekarang mendingan kita siap-siap buat upacara bendera sebentar lagi hari pukul 07.30 Wib". Sahutku lalu bergegas menuju lapangan diikuti dengan Afifah yang tampaknya kecewa dengan tanggapanku.

Upacara bendera memang selalu dilaksanakan diawal minggu,dan di sekolahku ini setiap hari senin pasti gakan absen untuk melangsungkan upacara sakral itu.

Upacaranya tidak begitu lama,namun yang sering kali membuat kami bosan adalah amanat pembina upacara. Ya sama tahulah,biasanya penyampaian pidato oleh pembina upacara itu bisa memakan waktu hampir satu jam. Bayangin aja gimana capek dan bosannya berdiri menantang matahari sampai 1 atau bahkan 2 jam.

Setelah upacara selesai dilaksanakan kami langsung kembali ke kelas masing-masing untuk mempersiapkan pembelajaran selanjutnya.

Sebelum belajar kami biasanya dipimpin berdoa oleh seorang guru agama atau anggota rohis dari kantor menggunakan microfon serta di ikuti seluruh siswa-siswi yang berada di kelasnya.

Berdoa pun selesai. Namun belum ada guru yang memasuki kelas kami hingga waktu pembelajaran pertama pun seharusnya sudah berlangsung selama 15 menit. Jenuh pun mulai menghampiri kami. Alhasil kami pun mulai sibuk bercerita dengan teman sebangku,teman yang ada di belakang,bahkan ada yang sampai tukaran tempat duduk hanya untuk bercerita tentang kisah hidup dan penemuannya.

Saat teman-teman sedang asyik bercerita aku tak sengaja mendengar langkah kaki menuju kelas kami. Aku pun memerintahkan teman-temanku untuk menutup mulut mereka yang sedari tadi nyerocos tanpa kenal henti.

Benar saja,hanya berjarak beberapa detik sejak aku memerintahkan teman-temanku untuk diam,muncullah sosok perempuan berbaju dinas diiringi oleh seorang wanita yang mengenakan seragam sekolah yang sama persis seperti seragam yang kami kenakan saat ini.

"Assalammualaikum anak-anak,selamat pagi, semoga pagi ini kita senatiasa diberkahi serta dilindungi oleh sang illahi". Sapanya ramah."Waalaikum salam bu,aamiin". Sahut kami bersamaan.

"Baiklah hari ini sebelum kita melanjutkan pembelajaran kita yang minggu kemarin,ibu mau memperkenalkan teman baru kalian. Ayo nak silahkan perkenalkan diri kamu". Aku sempat bingung dengan sosok baru dihadapanku ini,"Apa dia yang diceritakan Afifah tadi ya? Berarti dia gak bohong dong. Aduh aku udah su'uzon aja sama dia",gumamku dalam hati sambil memalingkan wajahku ke arah Afifah. Namun seketika Afifah menganggukan kepalanya,seolah ia mengerti apa yang tengah aku pikirkan.

"Assalammualaikum". Sapanya dengan nada suara yang lemah lembut. "Waalaikumsalam". "Perkenalkan nama saya Elena Oktaviani,biasa dipanggil Elena atau Lena juga boleh. Aku pindahan dari salah satu pesantren di jawa tengah. Aku harap kita bisa berteman baik". Panjang lebar ia menjelaskan mengenai dirinya.

Setelah itu bu guru pun menyuruhnya duduk di kursi kosong yang berada di belakang tempat dudukku dan Afifah. Kalian pasti tahu bagaimana ekspresi Afifah,dia kegirangan bukan kepalang.

Namun saat Elena memperkenalkan diri tadi Afifah mengobrol panjang lebar tentang teman barunya itu. Ada hal yang membuatku sangat terkejut sekaligus tak percaya.

"Fa kamu tahu gak apa alasan dia pindah ke sini?". Tanya Afifah yang kujawab dengan gelengan kepala. "Aku dengar-dengar dia itu orang sini rumahnya di desa sebelah. Ada yang bilang dia itu lagi sakit keras,makanya dia balik ke sini buat tinggal sama orang tuanya,untuk menghabiskan sisa umurnya".

"Fah kamu gak usah bercanda deh gak lucu tahu. Emang dia sakit apa? Separah itukah?",jawabku tak percaya. Namun Afifah hanya menggidikan bahunya dan mencibirkan mulutnya pertanda bahwa dia pun tak tahu banyak.

Pikiranku seketika mengarah kepada sosok aneh itu. "Jangan-jangan ini yang buat dia melamun dengan wajah murung waktu di bengkel itu". Aku mencoba menerka-nerka. "Kasiannya kamu pasti sakit melihat adik satu-satunya tengah menderita. Aku jadi ingin mengenalmu lebih dekat,mengetahui tentangmu lebih banyak. Dan jika boleh aku ingin menjadi sahabat baikmu,menjadi tangan yang senantiasa membantu di saat kamu tengah terjatuh",gumamku dalam hati.

Don't forget!!! Vote & coment my readers😊
Jangan pernah bosan buat ikutin kisah selanjutnya ya. Terima kasih banyak telah membaca ceritaku. Tanpa kalian sadari kalian adalah salah satu penyemangat hidupku. Thank you so much😊😊

Hidupku Perjuanganku   Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang