Naruto menatap wajah Hinata yang pucat itu. Dalam hatinya timbul rasa bersalah mengingat segala perbuatannya pada Hinata. Tapi dia benar-benar menyukai gadis itu. Wajahnya, suaranya dan tubuhnya yang sangat indah dan seksi.
Naruto merasa juniornya tegang mengingat tubuh putih mulus Hinata yang telanjang yang dicumbunya dua hari ini. Kulit putih mulus gadis itu begitu halus saat dia menyentuhnya. Dan kedua payudara besar yang kencang dan kenyal saat dia meremasnya. Naruto membayangkan puting kemerahan yang terasa lembut dan manis saat lidahnya menjilatnya lalu menghisapnya. Dan juga rasa nikmat saat penis besarnya berada dalam lubang ketat Hinata yang basah dan hangat. Ya Tuhaan. Dia benar-benar sudah kecanduan gadis itu dan bertekad untuk memiliki Hinata, apapun caranya. Dia tidak akan melepaskan gadis yang sudah membuat dirinya kecanduan dan tergila-gila.
Hinata sadar dari pingsannya saat tengah malam. Dia sangat kaget dan ketakutan melihat Naruto tertidur di sofa di samping ranjangnya. Hinata takut Naruto akan menyekapnya lagi setelah mengobatinya dan memutuskan untuk langsung kabur diam-diam meninggalkan rumah sakit.
Hinata tidak bisa lagi kembali ke apartemennya karena tempat itu sudah disewakan pada orang lain oleh pemiliknya. Dengan terpaksa Hinata pulang kembali ke rumah utama keluarga Hyuga. Pulang berarti kembali patuh pada tradisi dan peraturan ketat keluarganya. Dan betapa marah keluarganya saat tahu Hinata hamil tanpa suami tiga bulan kemudian.
" Memalukan!! Kau tidak pantas menyandang nama Hyuga!! Pergi dari sini!! Jangan menampakkan wajahmu di depanku lagi!!" usir ayahnya.
Hinata hanya bisa pergi dari satu-satunya naungan yang dipunyainya sambil menangis. Gadis itu merasa sangat malu dan putus asa. Saat berjalan melewati sebuah jembatan, tanpa pikir panjang Hinata segera menerjunkan dirinya ke sungai dan berharap kehidupannya yang sangat menyedihkan berakhir saat itu juga. Tapi takdir berkata lain. Seorang nenek tua yang sedang lewat jembatan itu segera terjun ke sungai dan menyelamatkan Hinata.
" Jika kau tidak menginginkan hidupmu, maka abdikan hidupmu untuk orang lain. Maka kau akan menemukan kebahagiaan." nasehat Nenek Chiyo, nama penolong Hinata itu.
Setelah itu Nenek Chiyo mengajak Hinata ikut pulang ke kota Suna, kota asal Nenek Chiyo. Hinata membantu nenek baik hati itu merawat anak-anak panti asuhan yang dipimpinnya. Hinata begitu sedih melihat anak-anak yang hidup tanpa orang tua itu dan bertekad bahwa anaknya tidak boleh hidup sengsara seperti anak-anak itu dan itu benar-benar dilakukannya.
Saat dia melahirkan seorang bayi laki-laki berambut pirang bermata biru dan berwajah tampan, Hinata lalu mendatangi rumah keluarga Namikaze untuk menyerahkannya anaknya pada Naruto, ayah dari bayinya. Hinata ingin agar bayi itu tidak hidup menyedihkan seperti anak-anak panti asuhan.
Hinata tiba di besar rumah keluarga Namikaze dan segera dipersilahkan masuk karena membawa seorang bayi. Seorang wanita berusia empat puluhan berwajah cantik berambut merah menemuinya.
" Maaf Nona. Ada perlu apa kau datang kesini? Hari ini sangat panas dan kau membawa bayimu. Kau pasti mempunyai keperluan yang sangat mendesak." Wanita itu melihat bayi dalam gendongan Hinata dengan perasaan kasihan.
"Saya kesini untuk menyerahkan anak saya. Dia adalah cucu Anda. Anda boleh melakukan tes DNA atau apapun kalau Anda tidak percaya." ucap Hinata tenang.
Wanita berambut merah itu tersentak kaget mendengar ucapan Hinata. Apalagi saat Hinata langsung menyerahkan bayinya ke dekapannya.
Wanita berambut merah itu menatap wajah bayi mungil dalam gendongannya yang menggeliat bangun dari tidurnya. Sepasang mata beriris biru mungil itu mengerjab lucu menatapnya. Di kedua pipi tembem itu terdapat tanda lahir mirip kumis rubah sama seperti Naruto, putra tunggalnya. Wanita itu melotot kaget sekaligus senang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Actually
FanfictionNaruto © Masashi Kishimoto. REPUBLISHED, Mrate, 21+, naruxhina, sasuxhina, gaaraxhina, Naruto. Don't like don't read!! Jalan hidup Hinata yang berliku mempertemukannya dengan berbagai macam pria. Siapakah pria yang benar - benar mencintai Hinata ?