Hinata bangun keesokan harinya dan mendapati Naruto sudah tidak ada di kamar itu. Hinata segera bangun lalu memeriksa pintu dan kembali kecewa saat menemukan pintu itu terkunci.
" Naruto!! Buka pintunya!!" teriak Hinata.
"Naruto!! Cepat Buka Pintunyaaa!!" teriaknya lagi.Tidak ada jawaban apapun dari luar pintu itu. Hinata bahkan tidak mendengar suara satu orang pun, musik atau kendaraan yang bisa menunjukkan di mana dia berada. Hinata benar- benar bingung dimana Naruto menyekapnya. Akhirnya Hinata menyerah lalu kembali duduk di ranjang.
Hinata kaget melihat ada sebuah pintu yang sedikit terbuka di sudut kamar. Mungkin karena dia terlalu fokus pada pintu kamar utama hingga dia tidak menyadari keberadaan pintu itu. Hinata lalu mendatangi pintu itu dan membukanya. Sebuah ruang kamar mandi. Hinata segera memasukinya, berharap ada jendela atau apapun untuk kabur. Hinata menghela nafas kesal melihat jendela kecil jauh tinggi di dekat langit - langit kamar mandi. Dia tidak mungkin bisa kabur lewat jendela kecil itu.
Hinata melihat sekeliling ruang kamar mandi yang luas itu dan menemukan pakaian di tempat cucian yang terbuat dari rotan, sebuah kemeja putih dan celana hitam berukuran besar dan juga pakaian dalam dan selembar handuk berwarna putih. Dari aroma citrus yang berasal dari pakaian itu menunjukkan itu semua milik Naruto. Mungkin dia lupa mengunci kembali kamar mandi setelah menggunakannya.
Hinata lalu membuka lemari di bawah meja rias dan menemukan tumpukan handuk bersih dan jubah mandi. Hinata jadi ingin mandi karena sudah dua hari ini dia tidak merasakan air membasahi tubuhnya. Hinata segera membuka piyamanya dan masuk ke kamar mandi yang berdinding kaca lalu mengatur suhu air showernya. Hinata kaget melihat sabun mandi beraroma lavender dengan merk yang biasa digunakannya ada di rak kecil kamar mandi berdampingan dengan sabun beraroma citrus. Hinata mendengus kesal menyadari Naruto memang sengaja membiarkan pintu kamar mandi itu terbuka untuk digunakannya.
" Dasar pirang Brengsek!! " maki Hinata kesal tapi dia meneruskan acara mandinya.
Setelah puas mandi Hinata keluar dari kamar mandi dan menemukan piyama wanita berwarna ungu tergantung di salah satu tiang ranjang. Entah sejak kapan piyama itu ada di sana tanpa dia sadari. Lagi - lagi Hinata kesal karena Naruto seperti tahu apa yang akan dilakukannya. Gadis itu menyambar piyama itu lalu melepaskan jubah mandi yang dipakainya lalu memakai piyama ungu itu.
" Sekarang apa yang kau ingin aku lakukan? Makan apel itu? Baiklah! Akan aku turuti kemauanmu biar kau puas!" Hinata lalu mengambil apel dari tempat buah lalu memakannya dengan perasaan kesal. Seperti sebelumnya, Hinata segera merasa sangat mengantuk setelah minum teh yang tersedia di meja nakas.
Hinata kembali terbangun merasakan pelukan tangan di tubuhnya. Dia mengerjabkan matanya melihat wajah Naruto di hadapannya. Wajah tampan itu terlihat damai dalam tidurnya. Nafasnya terlihat tenang dengan dengkur halus yang terdengar. Hinata mengamati wajah Naruto. Dari rambut pirangnya, alisnya, matanya yang terpejam lalu hidungnya yang mancung dan bibirnya yang tidak terlalu tipis namun terlihat seksi.
Memandangi wajah tampan Naruto itu membuat Hinata berdebar dan wajahnya menjadi panas karena malu. Ada getar menyenangkan yang mengisi rongga dadanya. Apakah dia sudah jatuh hati pada lelaki pirang yang memeluknya itu?
Tiba-tiba Naruto menarik tubuh Hinata hingga wajah gadis itu menempel di dada bidang Naruto yang telanjang. Hinata membeku dalam pelukan Naruto dengan jantung berdebar kencang.
Harusnya dia mendorong tubuh Naruto menjauh, harusnya dia berteriak marah pada Naruto yang sudah menyekapnya selama dua hari ini. Tapi entah mengapa semua itu tidak tega dia lakukan saat melihat wajah damai Naruto yang sedang terlelap. Hinata malah merasa bahagia merasakan pelukan hangat pemuda pirang itu melingkupi tubuhnya. Hinata jadi bingung dengan dirinya sendiri. Hinata akhirnya hanya pasrah dalam pelukan Naruto lalu ikut terhanyut ke alam mimpi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Actually
FanfictionNaruto © Masashi Kishimoto. REPUBLISHED, Mrate, 21+, naruxhina, sasuxhina, gaaraxhina, Naruto. Don't like don't read!! Jalan hidup Hinata yang berliku mempertemukannya dengan berbagai macam pria. Siapakah pria yang benar - benar mencintai Hinata ?