Stormy Heart

8.1K 227 28
                                    

Hinata memasuki butik Umeno, butik yang direkomendasikan Kankuro untuk memesan gaun pengantin. Hinata hanya menurut apa kata calon kakak iparnya itu untuk memesan gaun pengantin di butik itu dan hari ini adalah jadwal fitting baju pengantinnya. Hinata datang dan langsung disambut oleh Umeno, perempuan cantik berambut coklat, pemilik butik itu sendiri.

" Oh, Nona Hinata sudah datang. Sebentar ya. Saya ambilkan baju Nona. Saya yakin Nona akan terlihat sangat cantik. " ucapnya gembira.
Wanita cantik itu segera mengambil gaun pengantin pesanan Hinata dan memintanya mencobanya.

Hinata melihat bayangan dirinya di cermin besar yang dipasang di salah satu dinding dalam kamar ganti itu. Seorang wanita mengenakan gaun pengantin tanpa lengan berbahan satin berwarna putih dengan model simpel yang dilengkapi jubah panjang menjuntai hingga ke lantai di belakangnya.

" Kau sangat cantik Hinata." suara lelaki yang sangat dikenal Hinata mengejutkan gadis itu. Hinata langsung berbalik dan mendapati Gaara berdiri melihatnya dengan tatapan kagum. Hinata mendelik kaget sekaligus ketakutan.

" Gaara! Ke-kenapa kau bisa ada di sini? Kau... Seharusnya kau tidak boleh melihatku memakai gaun pengantinku sebelum upacara pernikahan kita!! Kau akan mendatangkan kesialan pada pernikahan kita Gaara!!" teriak Hinata panik. Gaara langsung memeluk tubuh Hinata.

" Hey! Tenanglah Hinata. Aku tidak percaya kau masih percaya mitos kuno semacam itu. Tidak akan terjadi apapun pada pernikahan kita." Gaara membelai punggung Hinata lembut, berusaha menenangkan gadis yang ada dalam pelukannya itu.

" Tapi Gaara... " Hinata tetap merasa sangat cemas.
" Sssshh... Tenanglah. Tidak akan terjadi hal buruk atau apa pun Hinata. Tenangkan dirimu." ucap Gaara sambil terus memeluk tubuh Hinata.

Gaara melihat bayangan dirinya dan Hinata yang berpelukan dengan memakai pakaian pengantin mereka yang berwarna serba putih di cermin besar yang dipasang di dinding dalam ruang ganti itu. Gaara sangat bahagia melihatnya dan berharap hari pernikahan mereka segera tiba.

Gaara menatap wajah Hinata dan membelainya perlahan. Lelaki tampan itu sangat suka membelai wajah Hinata  karena kulit wajah cantik itu terasa begitu halus saat dia menyentuhnya.

" Kau benar-benar cantik Hinata. " ucap Gaara yang langsung membuat Hinata tersipu malu. Wajah wanita itu jadi memerah.

" Apalagi saat kau tersipu begini. Wajahmu yang merah jadi terlihat seperti buah yang ranum dan siap kumakan." Gaara lalu mencium bibir kemerahan Hinata. Hinata membalas ciuman lelaki tampan itu. Mereka saling mencium, menjilat dan menghisap. Gaara menjadi sangat bergairah saat wanita itu membalas ciumannya. Lelaki itu beralih menciumi leher Hinata kemudian turun ke dada. Gaara menarik turun tali lengan gaun pengantin itu  dan bermaksud untuk menyingkap dada Hinata.

" Kau akan merusak gaunnya.." ucap Hinata di sela nafasnya yang menderu.
" Kalau begitu kita lepaskan saja semua." ucap Gaara. Dengan tidak sabar lelaki berambut merah itu membuka dan melepaskan gaun pengantin itu hingga Hinata telanjang dan hanya tinggal memakai celana dalamnya. Gaara langsung memeluk tubuh wanita itu lalu menciumi wajah dan bibirnya. Lelaki itu mendorong tubuh Hinata hingga punggung telanjang itu menempel di kaca besar di tembok ruang ganti itu. Dia menciumi leher putih Hinata lalu turun dan kemudian menciumi kedua payudara besar Hinata. Gaara memeluk pinggang ramping Hinata lalu mengangkatnya saat dia menjilat dan menghisap putingnya. Wanita itu mendesah - desah nikmat merasakan hisapan di putingnya.

"Aahh!" Hinata menjerit saat  Gaara mengangkat salah satu pahanya lalu menusukkan penis besarnya ke lubang Hinata setelah menyingkap celana dalamnya.

" Ahh Gaara.. Hahh" Hinata mengerang dan menjerit merasakan gerakan penis lelaki itu di lubangnya.
Tiba - tiba Gaara mengeluarkan penisnya lalu membalik tubuh Hinata menghadap cermin. Hinata terbelalak kaget saat sadar dia berada di depan cermin. Hinata merasa sangat malu melihat dirinya sendiri telanjang dan hanya memakai celana dalam yang tersingkap dan memperlihatkan vaginanya yang terlihat meneteskan cairan.

Love ActuallyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang