Biasakan vote sebelum membaca
Selamat membaca💕
"Dia orang yang bisa jagain elo."
***
"Aya.. Aya.. aku cuma minta cuti 2 hari aja kok, besok juga balik." ucap gadis yang baru saja menutup pintu mobil bertuliskan taxi.
"Kenapa mendadak? Untung manajer Atae gak marah. Jangan lupa lusa shotting bareng Hiro." balas Aya bersamaan dengan suara bising, khas suara kesibukan kantor agensi Rena.
Gadis itu mendengus lalu melangkahkan kakinya masuk ke perkarangan rumah yang sudah 2 tahun ia tinggal,
"Iyaaa, aku nggak bakal lupa." langsung saja Rena memutuskan sambungan panggilannya dengan Aya secara sepihak, dia cukup lelah dengan pekerjaannya.Setelah ponsel itu ia masukkan dalam saku celananya, Rena pun mengetuk pintu yang sudah ada di hadapannya.
Tidak lama, daun pintu itu terbuka dan menampilkan sesosok wanita paruh baya yang sangat Rena rindukan.
"Rena pulang, Bunda." ucapnya seraya memeluk tubuh Calista."Akhirnya..." balasnya lalu menarik lengan Rena untuk masuk dan duduk di kursi ruang tamu.
"Pasti capek ya? Pulang ke sana lagi kapan?" tanya Bunda seraya memberikan segelas air kepada Rena.
"Besok,"
"Besok?" pekik Calista lalu menghela napas, "Rena, ini sudah malam dan besok kamu sudah harus kembali?" lanjutnya.
Gadis itu mengangguk dengan berat,
"Bunda tau kamu pasti lelah lakuin hal yang bukan keinginanmu, harusnya Bunda nggak bikin kamu repot karena waktu itu keuangan keluarga kita lagi jatuh dan kamu harus cari kerja buat kuliah Kanaya, kamu juga jadi berhenti kuliahnya." ujar Calista seraya mengusap telapak tangan putri sulungnya.Rena tersenyum,
"Gak apa-apa Bunda, Rena bisa nabung kok buat kuliah Rena nanti." balas gadis itu.Calista membalas senyum Rena, entah kenapa hatinya merasa lega ketika putrinya berkata begitu.
"Sekarang, perusahaan Ayah sudah normal. Kamu bisa berhenti dan lanjutin kuliah kamu." ucap Bunda.Rena yang sedang meminum minumannya pun tersedak mendengar apa yang diucapkan Calista. Dia terkejut bahkan muncul perasaan senang karena bisa berhenti dari pekerjaan yang sama sekali bukan kesenangannya, memunculkan kembali harapannya akan dunia di balik kamera bukan di depan kamera. Namun, senyuman tipis hilang dengan sekejap ketika terbesit karirnya yang saat ini sedang berada di puncak. Bukan karena Rena yang tidak rela, tapi agensinya pasti tidak bisa melepas dia dengan mudah.
Gadis itu kembali memasang senyuman dan mengangguk untuk menyenangkan Bundanya.
"Jadi, apa alasan kamu ambil cuti cuma dua hari?" tanya Calista lalu sedikit tertawa.
"Mau baca sisa tulisan Saka, Bun."
🍃🍃🍃
Sebenarnya bukan hanya tulisan itu alasan Rena untuk pulang, tapi gadis itu masih penasaran dengan dandelion fritters yang dia makan kemarin lusa, dan dia ingin jawaban atas rasa penasarannya.
Rena menjatuhkan tubuhnya di kasur miliknya, kasur yang sebenarnya mengingatkan gadis itu dengan Saka, tentang kejadian dirinya yang jatuh tepat di atas tubuh pangeran dingin karena sebuah kecelakaan kecil. Rena tersenyum akan hal itu.
Diraihnya kotak berwarna putih pemberian Saka yang ada di atas nakas, lalu dibuka untuk dia ambil sisa foto-foto hasil potretan pria yang sudah 2 tahun meninggalkannya.
Foto bergambar ruangan rumah sakit.
Maret 2016
Gue cemburu sama sahabat lo, Ren. Emosi aja nggak bisa gue jaga apa lagi elo?
Selembar foto bergambar pintu ruang klub.
Maret 2016
Percaya Ren? Kalo kalimat "gue nggak pengen lo rasain sakit hati yang lebih nantinya" itu mantra buat gue kuat ngadepin perasaan gue ke elo.
Lagi-lagi Rena mengusap pipinya yang perlahan dilintasi oleh cairan bening.
Foto cincin pertunangan yang berada di jari Saka.
Maret 2016
Gue harus seneng atau sedih tunangan sama elo?
Beberapa lembar potretnya bersama Saka di tempat wisata.
Maret 2016
Gue salah ambil keputusan buat terlalu seneng bisa dijodohin dan tunangan sama elo, dan gue rasain lagi hal yang buat gue takut ungkapin rasa gue ke elo. Kenyataan bahwa lo nggak bisa bareng gue yang sering sakit ini.
Selembar foto berwarna hitam.
April 2016
GUE TERPAKSA MINTA MEISYA BUAT PURA-PURA JADI PACAR GUE.
April 2016
Maaf gue nggak ikut njenguk elo di rumah sakit, gue pengen lo benci ke gue.
Rena kembali meraih beberapa foto untuk dia lihat.
Kebanyakan fotonya berwarna hitam.
Kenapa warna hitam? Batin Rena. Dia sekilas melirik jam dinding, waktu sudah menunjuk pukul 6 pagi. Gadis itu terjaga sepanjang malam hanya untuk menyelesaikan foto-foto ini.
April 2016
Maaf gue diem-diem cium kening lo waktu lo tidur di kamar Dira.
April 2016
Gue suka kesel waktu Dino perhatian banget sama elo. Kenapa gue kesel? Kan emang gini kemauan gue. Gue kenapa sih?
April 2016
GUE CEMBURU BANGET SAMA DINO, APALAGI DIA UDAH BERANI PELUK-PELUK ELO. UDAH CUKUP SAMA YANG NAMANYA KESEPAKATAN. GUE PENGEN LO BALIK KE GUE RENA.
Gadis itu mengeryitkan keningnya, dia ikut merasakan apa yang dirasakan Saka lewat tulisan ini. Tapi waktu itu Rena masih merasa kesal dengan tingkah pria itu yang suka berubah-ubah.
Masih dengan selembar foto berwarna hitam.
April 2016
Percaya atau nggak, gue deg-degan waktu lo jatuh nimpa gue dan gue natap mata elo. Hehe.
Rena tertawa membaca tulisan Saka lalu kembali meraba kotak putih itu, tapi apa yang dia dapat adalah kertas pemberian Dzaky dari Dira yang dia dapat di dalam tas Saka.
Surat terakhir dari Saka. Dzaky berpesan agar Rena membuka kertas itu di saat Rena merasa siap, dan saat ini Rena sudah merasa sangat siap.
Dia membuka perlahan seraya membuang napas beberapa kali.
Untuk Rena,
Dengan dibukanya surat ini, berarti gue udah bener-bener pergi dari kehidupan elo. Jujur, gue banyak salah karena sering lukain hati elo. Jujur, gue punya sikap dingin buat nutupin kelainan gue. Jujur, gue punya perasaan yang sama kayak elo. Dan jujur, karena yang cinta ke elo bukan cuma gue tapi Adik gue juga. Gue yang nyuruh dia deketin elo tapi lama kelamaan dia juga jatuh cinta ke elo. Ini bukan kesalahan Dino tapi kesalahan gue, gue egois. Sebagai Kakaknya gue egois nggak mikirin perasaan Dino. Gue harap lo percaya sama perasaan Adik gue karena dia bukan gue, dia bukan orang sering ngebohongi lo, dia bukan orang yang sering lukain perasaan orang. Dia orang yang bisa jagain elo.
Arsaka
Tbc
Happy eid mubarak
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasa dan Karsa
Teen Fiction[Completed] The Hormone Of Love Series #2 "Jika beberapa menit bisa membuatmu jatuh cinta pada seseorang, kenapa beberapa menit tidak bisa membuatmu melupakannya?" Hanya karena setangkai bunga yang mungil, Rena bisa jatuh hati pada Saka. T...