|04| CERAH DAN REDUP

602 103 77
                                    

Biasakan vote sebelum membaca

Play Astro - Morning Call

"Setiap orang mempunyai warnanya tersendiri saat merasakan jatuh cinta."

***

Langit bersih, cuaca cerah dan suasana yang tenang. Pagi yang baik untuk memulai hari baru. Rena sudah bersiap untuk berangkat ke sekolah, dia berjalan santai menuju garasi rumahnya, kunci motor ada di jari telunjuk yang terus dia putar-putarkan.

Sebelum sampai ke tempat tujuannya, kaki gadis itu berhenti secara mendadak karena dia merasa melewatkan sesuatu. Langsung saja dia berjalan mundur beberapa langkah dengan perlahan.

"Hai?" mata Rena melebar mendengar sapaan itu, dilihatnya sumber suara tadi. Seorang cowok sudah berada di luar pagar rumah Rena, dia masih duduk di atas jok motornya tapi kedua tangannya ia gunakan untuk menumpu dagunya di atas pagar, karena memang, pagar rumah gadis ini tidak tinggi.

Kaki Rena mulai melangkah mendekat dan berhenti tepat di hadapannya, kini mereka berdua hanya terhalang pagar besi berwarna hitam.
"Bareng gue, Kak?" ucap Dino.

"Harus?" balas Rena, lalu melipat kedua tangannya di depan dada.

"Nggak sih..."

"Ya udah. Nggak." Rena mulai melangkahkan kaki menjauh.

"Ehhhh... tunggu!" pekik Dino, langkah Rena terhenti lalu dia berbalik, kembali menghadap cowok manis itu.

Benar sekali, Dino mulai mencari cara agar Rena mau berangkat sekolah bersamanya. Dia terus mengeryitkan keningnya, lalu menggembungkan kedua pipinya sebentar,
"Nggak kasihan apa sama gue yang dari tadi nunggu di sini?"

"Nggak."

"Rumah gue sama rumah lo kan nggak searah, jadi gue harus lewatin sekolah dulu buat ke rumah lo."

"Bodo."

Cowok itu mulai kehabisan akal untuk membujuk Rena, dia beberapa kali menghela napasnya dengan kesal,
"Kayaknya virus dingin Kak Saka udah nyebar ke lo deh," ucap Dino tapi matanya sengaja dia alihkan ke arah lain.

Rena perlahan melepas kedua tangan yang mulanya ia lipat,
"Harusnya kan yang dingin itu gue ke elo, bukan lo dingin ke gue." lanjut Dino,

"Lah, emang napa?" tanya Rena.

Sinar mentari mulai menerpa wajah Dino, dia langsung menyipitkan matanya karena silau,"Adiknya gue, bukannya elo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sinar mentari mulai menerpa wajah Dino, dia langsung menyipitkan matanya karena silau,
"Adiknya gue, bukannya elo."

Krik.

Garing sih, tapi jawaban dari Dino berhasil membuat Rena langsung menutup mulut dengan tangan kanannya, berusaha untuk menahan tawa. Hanya perasaan Rena atau memang kenyataannya, tingkah cowok di hadapannya ini selalu terlihat menggemaskan di mata Rena.

Rasa dan KarsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang