Prolog

8.8K 803 63
                                    

Renjun itu penyihir, setidaknya itu yang mereka katakan. Tidak ada yang tahu apakah ia benar-benar penyihir atau bukan karena memang tidak ada yang pernah mengajaknya bicara mengenai hal itu. Membicarakan pelajaran dengannya saja banyak yang enggan, apalagi hal yang tidak maksud akal seperti bertanya tentang kebenaran rumor aneh mengenai anak laki-laki bernama Huang Renjun yang disebut-sebut seorang penyihir pada orang yang dirumorkan. Renjun selalu sendiri, dia tidak memiliki teman. Di kelas, Renjun hanya akan diam duduk di kursinya yang ada dipojok belakang dekat jendela. Tapi, terkadang ada anak kelas satu yang datang berkunjung dan menganggu Renjun untuk mengajaknya makan siang atau sekedar membicarakan hal entah apa. Kalau tidak salah, anak itu bernama Zhong Chenle, dia anak yang riang dan selalu menyapa semua senior yang ditemuinya. Banyak yang bilang bahwa tindakan Chenle mendekati Renjun itu salah besar, anak itu berusaha mendekati kuburannya sendiri, itu yang mereka bilang.

Karena sebelum Renjun benar-benar tidak punya teman dan akhirnya bertemu Chenle, tepatnya saat ia masih berada di tingkat satu, ada seorang anak laki-laki ditingkat yang sama bernama Lee Jeno yang menjadi satu-satunya teman serta teman pertama Renjun di Daehan High School. Lee Jeno adalah kebalikan dari Renjun, dia begitu ramah dan terbuka.Senyumannya seperti matahari, begitu menghangatkan dan selalu dirindukan. Jeno dan Renjun sangat dekat, sungguh erat, dan saling melindungi. Hingga suatu saat kejadian tragis yang menyebabkan rumor gila mengenai Renjun yang seorang penyihir dan selalu mencari tumbal agar ia abadi terjadi.

Lee Jeno meninggal dunia.

Meninggal disaat ia hendak menyelamatkan Renjun yang tengah menyebrang jalan dan tidak menyadari bahwa ada truk besar yang melaju kearahnya.

Atau versi lainnya menyebutkan bahwa, Renjun lah yang memancing Jeno untuk berdiri tepat ditengah jalan hingga truk itu menabrak tubuh temannya itu.

Tidak ada yang tahu kenyataanya, karena tidak ada saksi mata disana, katanya.

Sudah hampir satu tahun sejak kematian Jeno dan semuanya terus berjalan seperti biasanya. Rumor tentang Renjun yang terus tumbuh, Chenle yang selalu berusaha mendekati Renjun, orang-orang yang tetap memandang rendah dan jijik pada Renjun, dan Renjun yang setia pada keterdiaman serta kemisteriusannya.

Hari itu sangat cerah, sangat cerah hingga terasa seperti bumi tengah dalam kondisi paling bahagia lalu mentari ikut bahagia dengan tersenyum lebar kearahnya dan di hari itu juga terdapat siswa baru yang menginjakkan kakinya di kelas tempat Renjun berada. Siswa itu tampan dan menawan, tapi ada sesuatu yang misterius pada keberadaannya.

"Halo semuanya, namaku Na Jaemin."

Jaemin tersenyum, dia memiliki senyuman yang bagus tapi senyuman itu penuh arti yang tidak bisa dijelaskan, sangat berbeda dengan senyuman Jeno yang tulus dan hangat. Selesai berkenalan dan menjawab beberapa pertanyaan dari murid lain mengenai kepindahannya, Jaemin berjalan menuju bangkunya. Ada dua bangku kosong di kelas, keduanya terletak di samping kanan dan didepan bangku milik Renjun. Bangku yang akan menjadi milik Jaemin ada di samping bangku Renjun.

Semuanya seperti biasanya, meski dengan hadirnya Jaemin sedikit memberikan nuasan baru. Hanya saja, ada yang aneh.

Na Jaemin, dia sangat tidak biasa.

Semuanya memiliki anggapan sama mengenai sifat Jaemin yang mudah dekat dengan siapapun di kelas dalam waktu singkat dan bisa dibilang dia menjadi dekat dengan Renjun meski interaksi keduanya belum pernah terlihat. Aneh, bagaimana bisa dua orang menjadi dekat jika mereka tidak berinteraksi?

"Jaemin, kamu dekat dengan Renjun?"

"Iya."

"Sedekat apa? Jujur tidak ada yang pernah melihat kalian bicara. Apalagi Renjun ituㅡ"

"Sangat dekat hingga aku rela mati untuknya."

Senyuman Jaemin tidak pernah bisa membuatku tenang.

End of Prolog.

A/N :

Yay or Nay?

Bukan bermaksud jadi menyebalkan, tapi cerita ini akan dilanjut jika aku pikir memiliki peminat yang cukup.

Terima kasih sebelumnya. Let's be friends ♡

18/06/2018
xoxo,
ㅡhunshine delight

[ON HOLD] Peculiarity;『JaemRen+NoRen』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang